Perkembangan industri video game dalam satu dekade belakangan ini turut diikuti dengan bermunculannya ragam regulasi yang menyesuaikan dengan suatu negara, dimana biasanya bertujuan untuk melindungi para konsumennya.
Salah satu regulasinya yang terbaru datang dari Uni Eropa, dimana per akhir bulan Mei lalu telah mendorong “Omnibus Directive” yang mewajibkan perusahaan-perusahaan berbasis online untuk mencantumkan harga terendah suatu produk dalam 30 hari terkahir.
Valve sebagai penyedia platform penjualan game digital lewat Steam pun menjadi salah satu perusahaan yang wajib mematuhi regulasi tersebut. Melansir dari cuitan SteamDB, pengguna Steam yang tinggal di negara-negara Eropa mungkin sudah melihat perubahan pada bagian harga game seperti pada screenshot di bawah ini.
Tujuan dari regulasi ini dipercaya dapat mencegah terjadinya permainan harga yang merugikan konsumen, seperti menaikan harga dasar suatu game sebelum diberikan diskon, dimana sayangnya kerap terjadi di Steam (red).
Pihak Valve sendiri juga sejatinya telah mengeluarkan beberapa peraturan untuk mengurangi terjadinya permainan harga di Steam semenjak tahun 2022 lalu. Kamu bisa cek peraturan dari Steam untuk developer dalam menerapkan diskon terhadap game yang dijual di halaman ini.
Walau memang saat ini sejatinya regulasi baru dari Uni Eropa ini baru sekadar mendorong transparansi saja, tidak menutup kemungkinan kedepannya bagi negara-negara untuk memperketat regulasi yang melindungi konsumen video game, terutama kepada monetisasi in-game purchase yang tidak bisa dipungkiri saat ini cukup kental skema predatornya; gacha, lootbox dan sejenisnya.
Lebih lanjut, pemain yang berada di luar negara-negara Uni Eropa tentunya masih bisa melakukan hal serupa dengan memasang ekstensi browser dari SteamDB, dimana bahkan turut menghadirkan insight lain yang juga bermanfaat.
Baca juga informasi menarik lainnya terkait Steam atau artikel keren lainnya dari Andy Julianto. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com