Riot Games sepertinya tampak serius memerangi cheater pada game terbarunya Valorant, hal tersebut terbukti dengan begitu ketatnya sistem anti-cheat dari Valorant yang bernama Vanguard. Bahkan mereka telah “menantang” para hacker untuk mencari kelemahan pada sistem anti-cheat tersebut.
Namun, ketatnya sistem anti-cheat tersebut sedikit membuat para playernya terganggu. Seperti yang dilansir melalui Gamerant, sistem anti-cheat tersebut tetap berjalan meski sedang tidak bermain Valorant. Hal tersebut dianggap bisa membuat kinerja PC menjadi berat sehingga banyak player yang mengeluhkan akan hal tersebut.
Mendengar keluhan tersebut, Riot Games selaku pengembang dari Valorant langsung memberikan update baru untuk sistem anti-cheatnya. Lewat update tersebut, Riot Games menghadirkan fitur untuk menghentikan sistem anti-cheat tersebut ketika Valorant tidak sedang dimainkan.
New week, new questions. @Arkem’s back on Vanguard issues (and solutions! like disabling it when not playing!). V’s revenue lead, @SWAGGERNAU7 talks how we value skin lines like Prism, with reassurances that there’s more to come. https://t.co/bSmltjbYvT pic.twitter.com/t4cm6370VA
— VALORANT (@VALORANT) April 28, 2020
Pada sebuah postingan di Reddit, Riot Games menjelaskan perubahan tersebut, kini player bisa mematikan Vanguard kapanpun namun bila kalian ingin memainkan Valorant player diharuskan untuk mengaktifkan kembali sistem anti-cheat tersebut. Update ini pastinya sangat diapresiasi oleh para player dari Valorant, dengan hadirnya update tersebut player tetap bisa menikmati Valorant dengan sistem anti-cheat yang ketat tanpa harus mengorbankan kinerja PC yang berlebih.
Valorant masih tersedia untuk closed beta dan direncanakan akan rilis secara penuh pada musim panas mendatang. Jika kalian tertarik untuk membaca berita lain dari Gamebrott, klik disini.