Game online populer memang tak pernah terlepas dengan keberadaan cheater, Counter Strike: Global Offensive menjadi contoh termudahnya. Valve telah berusaha sebisa mungkin untuk bantai semua pemain curang ini, tetapi selalu ada yang diam-diam bisa berada diluar deteksi mereka, membuat cheater-cheater ini terus berkeliaran sampai berbulan-bulan dan bahkan bertahun-tahun.
Pemain curang yang tak terdeteksi ini kemudian terungkap bermain dengan versi Linux dari CS:GO karena sebelumnya sistem VAC yang dimiliki CS:GO tak mampu membaca memory allocation dari OS tersebut untuk mendeteksi cheat. Namun semuanya berubah setelah Valve memperbarui VAC mereka.
Redditor dengan name GivePLZ-DoritosChip memperlihatkan beberapa cheater dengan koleksi item banyak dan berharga mahal yang tertangkap basah oleh Valve. Yang menjadi sorotan utama adalah pemain asal Portugal dengan koleksi item bernilai hingga $771.19 atau sekitar Rp10,2 juta.
Tanpa membeberkan informasi pemilik akun (peraturan dari subreddit) dan menyebutkan cheat apa yang dia gunakan, pemain curang “kaya” ini miliki 171 item yang dimana dia miliki AK Fire Serpent seharga $316.33, Karambit seharga $224.53 dan AWP Asiimov seharga $64.45. Kini item tersebut hanya jadi hiasan di inventory-nya saja karena akunnya dilarang untuk bermain ataupun melakukan akses trade.
Tak hanya pemain Portugal ini yang menjadi korban, dari hasil estimasi yang dipost oleh Ulmali, terdapat 5356 akun Steam lebih yang terkena VAC bans. Dari hasil perhitungannya, dapat ditotalkan sekitar $6912 dihabiskan pemain yang terkena banned ini untuk membeli item, sekitar $60.000 untuk pembelian game, dan sekitar $42.000 perbulan untuk gunakan layanan cheat tersebut.
VAC-wave as a numbers (Biggest wave ever!) from GlobalOffensive
Pembatain cheater ini membuat banyak cheater was-was, banyak dari mereka yang berkumpul di forum cheater ini meminta developer cheat untuk bisa meng-update program cheat serta berharap akun mereka tak tertangkap oleh Valve.
Ini tentunya kemenangan besar tersendiri untuk Valve yang dianggap lamban dalam mengurus keberadaan cheater ini dan juga untuk pemain. Kini kita hanya mampu melihat seberapa efektif upgrade baru pada anti-cheat Valve ini, dan berapa lama sebelum ditembus kembali oleh cheater.