Valve Dapat Teguran Keras dari Pihak Uni Eropa Terkait Region Lock

pmp0nhz2ithfj0bzxdab

5 Publisher game besar lain juga ikut kena

Dinamika persaingan bisnis di dunia game-game digital rupanya tidak hanya dirasakan oleh Epic Games saja lewat kebijakan pemasarannya yang cenderung eksklusif. Valve sebagai pemilik dari platform penjualan game digital terbesar seperti Steam pun kini juga sedang dipusingkan oleh sebuah masalah yang kini tengah membelenggu mereka di kawasan Eropa.

Tepat kemarin, pihak Uni Eropa melalui komisinya (EC) telah melayangkan sebuah bentuk peringatan keras kepada pihak Valve/Steam, beserta tak ketinggalan dengan para publisher-publisher game AAA ternama lain seperti Bandai Namco, Capcom, Focus Home, Koch Media, hingga Zenimax sekalipun. Hal yang ingin pihak EC ini singgung tak lain dan tak bukan adalah mengenai pelanggaran yang mereka lakukan atas penyematan restriksi wilayah yang lebih bersifat Geo-Blocking dalam memasarkan suatu produk.

Mirip seperti aturan Region Lock, Valve di sini dianggap telah melarang para konsumen untuk membeli game secara lebih murah di kawasan-kawasan negara yang memiliki tingkat regional pricing rendah. Hal tersebut nampak menjadi masalah besar bagi pihak Uni Eropa karena Valve diindikasi sudah melanggar suatu aturan tentang Antitrust beserta dengan agenda penting mereka yang ingin menyamaratakan seluruh kondisi pasar di kawasan-kawasan Uni Eropa.

Seperti yang kamu tahu, aturan pemblokiran di atas sebenarnya punya maksud adil demi mencegah aksi para pembeli nakal dari negara maju yang ingin mengeksploitasi aksesnya untuk membeli berbagai macam game dengan ukuran harga paling miring di kawasan negara-negara berkembang. Namun, sayangnya hal itu tetap dianggap tak sesuai dengan ketentuan yang sudah lama disahkan oleh pihak Uni Eropa sejak Desember 2018 lalu tersebut.

Sementara bagi para kelima publisher lain (kecuali Capcom), mereka dikabarkan juga telah melanggar aturan tentang perjanjian ekspor yang menyebabkan para distributor harus memutus proses distribusi penjualan game-game milik mereka di negara tertentu.

 

Pihak Valve secara cepat sudah memberi suatu respon pembelaan yang menyatakan bahwa hanya terdapat sekitar 3% saja kumpulan game-game di Steam yang menerapkan aturan region-lock. Itu pun sudah lama terjadi di tahun 2013 lalu dan hanya bisa dibuka dengan menggunakan semacam kunci aktivasi yang dijual langsung oleh pihak ketiga.

Di tahun 2015 kemarin, Valve telah menegaskan pula bila mereka sudah mencabut seluruh aturan pendistribusian game secara region blocking khusus di wilayah Uni Eropa, terkecuali bila menyangkut game-game dengan konten yang cukup sensistif di negara-negara tertentu. Sehingga menurut Valve, dugaan mengenai pelanggaran yang dituduhkan oleh pihak EC tersebut seharusnya tidaklah bisa dibuktikkan dengan cukup kuat.

Pihak EC sendiri hingga kini masih sibuk mengkaji laporan pembelaan yang telah dikeluarkan oleh Valve. Jika EC memutuskan bahwa Valve ataupun publisher-publisher yang ikut terjerat dianggap 100% bersalah, maka mereka semua akan diganjar denda sebesar 10% dari jumlah total pendapatan per-tahun yang sudah berhasil direngkuh.

Sumber: Verge, European Comission


Baca pula informasi lain terkait Valve, beserta dengan kabar-kabar menarik seputar dunia video game dari saya, Ido Limando.

Exit mobile version