Game baru tak mengurangi keuntungan para developer dan publisher.
Beberapa tahun yang lalu, Valve telah “membuka keran” Steam sehingga hadirkan banyak sekali game baru yang bermunculan hingga detik ini. Namun dengan adanya keputusan tersebut, banyak yang beranggapan bahwa game yang baru rilis akan tertimpa pendatang baru. Buat keuntungannya berkurang. Namun, semuanya disanggah oleh Valve.
Ini diungkapkan mereka melalui laporan terbarunya (via PCGamesN). Valve menjelaskan bahwa mereka mengatakan sebuah game sukses atau tidak ketika mendapatkan keuntungan sekitar $10,000 selama dua minggu.
Dalam datanya, mereka membandingkan game di tahun 2013 di mana “keran” belum mereka buka dengan tahun 2019 setelah keran dibuka. Hasilnya? Tahun 2013 hanya tercatat sekitar 300 game saja yang berhasil mendapatkan keuntungan $10,000 dalam dua minggu. Sementara di tahun 2019, terdapat 1,200 game yang mendapatkan keuntungan yang sama.
Keuntungan yang lebih tinggi yakni $250,000 dalam waktu dua minggu juga meningkat tiga kali lipat dari tahun 2013 hingga 2019. Termasuk untuk hitungan per-satu bulan dan dua bulan.
Valve mengatakan bahwa game-game tersebut takkan dirilis di Steam jika mereka masih memilahnya sendiri. Mereka juga mengatakan bahwa datanya merupakan data dari game berbayar, jadi takkan ada data apapun baik software, game free-to-play, atau film. Mereka juga memasukkan data DLC yang terjual dalam waktu dua minggu saat gamenya dirilis.
Dengan begini, developer maupun publisher dengan uang pas-pasan masih bisa dapatkan keuntungan luar biasa dari game buatannya di Steam. Meskipun Valve telah membuka “keran” untuk kehadiran game baru yang jumlahnya tak sedikit.
Baca lebih lanjut tentang Steam, atau artikel video game Jepang dan non-mainstream lain dari Ayyadana Akbar.
For japanese games, jrpg, shooter games, game review, and press release, please contact me at: akbar@gamebrott.com