Valve Corporation selaku publisher dan developer game Dota 2 telah mengajukan gugatan hukum terhadap salah satu penyelengara turnamen Dota 2 yaitu GESC. Alasan utama Valve menggugat event organizer dari Singapura tersebut karena GESC tidak mampu membayar hadiah kepada pihak-pihak yang terkait. Sebelumnya GESC menggelar dua turnamen minor yaitu GESC Indonesia dan GESC Thailand pada tahun 2018 lalu.
Dilansir dari Dot Esports pihak GESC telah berhutang kepada pihak agensi, pemain, tim, dan para talent yang bertugas hingga mencapai 750.000 dollar Amerika atau sekitar 10,4 milyar rupiah. Selain mengugat GESC, pihak Valve Corporation juga memutuskan kemitraannya dengan GESC karena telah mencoreng nama baik perusahaan.
Padahal kedua turnamen yang diselengarakan oleh GESC tersebut berjalan sukses. Turnamen GESC Indonesia maupun Thailand Minor tersebut menghidupkan atmosfer kompetisi esports di Asia Tenggara. Banyak penonton yang datang ke acara tersebut dan berlangsung sangat meriah. Total hadiah kedua turnamen minor tersebut juga besar yaitu 300.000 dollar Amerika atau sekitar 4,1 milyar rupiah.
GESC bukan satu-satunya penyelenggara turnamen yang menghadapi gugatan dari Valve Corporation karena gagal membayar tepat waktu. Penyelenggara turnamen berbasis di Inggris yaitu StarLadder sebelumnya juga dikecam karena pembayaran terlambat terhadap talent CS: GO dan talent Dota 2 untuk masing-masing acara yang disponsori Valve yang berlangsung awal tahun ini.
Baca juga artikel terbaru lainnya terkait Dota 2 atau artikel-artikel menarik lainnya dari Roni Istianto.