Valve Jelaskan Alasan Dibalik “Kemolorannya” dalam Membuat Game Mereka Sendiri

valve

Sekarang mengaku sudah berhasil mengatasi “alasan” tersebut ?

Sebuah video announcer pack DOTA 2 versi Gabe Newell yang telah lama diunggah sejak beberapa minggu lalu pada dasarnya telah mengisyaratkan banyak hal. Yang paling utama adalah respon dari sang baginda raja dipertuan agung sekelas mbah Gaben tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan angka “3” di dalamnya. Angka yang terlgolong lebih dari 2 namun kurang dari 4 tersebut sebelumnya sudah lama dijadikan sebagai semacam kelakar yang kerap dilontarkan oleh para fans atas sikap enggan Valve dalam membuat seri ketiga dari setiap franchise gamenya, atau mungkin membuat game yang betul-betul serius dan diharapkan oleh para penggemar.

Meski candaan itu telah diungkit kembali oleh pihak Valve dan Gaben, di saat yang bersamaan mereka sekarang rupanya juga mengaku berkomitmen untuk mulai mengembangkan game-game berkualitas yang siap lahir dari tangan mereka sendiri. Kurang lebih seperti itulah perkataan yang diungkapkan oleh Brandon Reinhart selaku kepala project dari game terbaru Valve yang berjudul Artifact dalam wawancara kepada pihak IGN.

Tak ketinggalan, ia pun juga menceritakan bahwa selama beberapa tahun terakhir, Valve memang jauh lebih memfokuskan diri mereka pada pengembangan platform Steam yang sudah kita tahu telah banyak membantu para gamer dalam membeli sebuah game lewat diskon-diskon saktinya tersebut.

Pada waktu itu, kami banyak menghabiskan waktu untuk meningkatkan kualitas pelayanan kami di Steam. Ini bukanlah tugas yang mudah, karena kami sangat membutuhkan banyak tenaga untuk menangani itu semua.

Kami juga mengakui bila hasil investasi yang sudah kami lakukan dalam beberapa tahun terakhir memang tidaklah terlalu terlihat oleh para customer yang memainkan game-game milik kami.

Akan tetapi, ketahuilah bila kami sudah memastikan bahwa saat ini adalah saat yang tepat untuk kami agar bisa berfokus secara maksimal dalam merilis game-game yang asli berasal dari sentuhan kami dengan kualitas yang setinggi-tingginya.

– Brandon Reinhart, Project Lead Artifact

Apa yang diucap oleh Brandon di atas memang sangat mengisyaratkan adanya suatu titik balik dari Valve dalam mengembangkan game-gamenya seperti di masa-masa keemasan mereka yang sempat sukses dalam merilis seri Half Life, Left 4 Dead, hingga Team Fortress sekalipun. Game Artifact yang notabenenya akan siap dirilis pada tanggal 28 November nanti pun sepertinya akan menjadi satu awal permulaan bagi Valve untuk bersaing dengan publisher-publisher game raksasa lain yang sudah lama kita kenal.

Namun, apakah hal tersebut juga menunjukan bahwa Valve akan mulai terbuka dengan hal-hal yang berbau angka “tiga” ? Sebenarnya bukan merupakan sebuah hal yang mustahil bila mereka sudah sangat begitu sadar dengan keberadaan candaan yang selalu diutarakan oleh para fans tersebut. Yang pasti, bila momen mengejutkan itu telah tiba nanti, Valve dan Gaben nampaknya akan mencatatkan suatu sejarah yang paling menghebohkan di dunia video game.

Sumber: IGN

Exit mobile version