Kisah Kain dan Cecil kini bisa dinikmati di Asia via Steam.
Final Fantasy merupakan franchise JRPG yang berhasil selamatkan Squaresoft (kini Square-Enix) dari kebrangkrutan selama bertahun-tahun. Elemen fantasi dan teknologi modern yang dilebur menjadi satu buat gamenya jadi salah satu yang terunik dari genrenya.
Pada dasarnya, game besutan Square-Enix tersebut terus ceritakan kisah kristal dan warrior of light sebagai dasarnya. Namun seiring berjalannya waktu, mereka mengubahnya dengan kisah tokoh utama di beberapa setting fantasi, tanpa menghilangkah ciri khas yang telah dibangun Final Fantasy selama bertahun-tahun.
Awalnya, Square-Enix hanya merilis Final Fantasy di console saja, namun melihat persaingan yang semakin ketat, mereka memutuskan untuk meluncurkan semua franchisenya ke PC via Steam. Sayangnya, tidak semua seri bisa diakses dari semua negara termasuk Asia. Salah satunya adalah iterasi keempat yang hanya bisa diakses di Amerika dan beberapa negara barat lainnya.
Kabar baiknya? Kini mereka melepas kekangan tersebut untuk pasar Asia di Steam.
https://www.youtube.com/watch?v=6IYT2O3Hbws
Square-Enix mengumumkan bahwa Final Fantasy IV saat ini sudah bisa diakses oleh pengguna Steam di kawasan Asia. Versi ini adalah portingan dari Nintendo DS yang menjadi remake keseluruhan gamenya di SNES tahun 1991 dalam tampilan visual 3D.
Sebelumnya Final Fantasy IV juga sempat dirilis via smartphone baik Android maupun iOS. Namun tidak untuk Steam kawasan Asia. Player yang telah memiliki versi smartphonenya akan dapatkan gamenya gratis di Steam.
Bersamaan dengan pengumuman tersebut, Square-Enix berikan diskon 50% untuk Final Fantasy IV dalam waktu terbatas hingga tanggal 8 November 2020 nanti di Steam maupun smartphone. Mereka juga berikan update bahasa interfacenya dengan bahasa China, Jepang, Korea, dan Thailand. Sayang, voice-over versi Jepang tidak mereka tambahkan sama sekali dan hanya bisa diimplementasikan via mod.
Final Fantasy IV menceritakan kisah Cecil dan Kain yang mencuri water crystal. Sayang aksinya diketahui raja. Ia kemudian menurunkan jabatan mereka dan menghukumnya ke desa Mist. Hukuman tersebut menjadi awal perjalanan Cecil untuk menguak kebenaran dan menyelamatkan dunia dari para monster.
Gamenya sendiri menjadi implementasi pertama dari sistem ATB (Active Time Battle) yang masih digunakan di iterasi teranyar Final Fantasy. Meskipun pada akhirnya ia melebur setelah Square-Enix memutuskan untuk membuat battle gamenya menjadi full-action.
Baca lebih lanjut tentang Final Fantasy IV atau artikel video game Jepang dan non-mainstream lain dari Ayyadana Akbar.
For japanese games, jrpg, shooter games, game review, and press release, please contact me at: author@gamebrott.com