Bukan rahasia umum lagi bila kita menemukan ada banyak sekali smartphone, atau HP palsu di pasaran. Walau sekilas memang memiliki desain yang kurang lebih sama, namun tentunya tidak dengan spesifikasi yang tertanam di dalamnya. Namun, tampaknya masalah ini makin serius dan butuh penanganan yang lebih aktif.
Makin Banyak HP Palsu Membanjiri Pasaran
Informasi terkait maraknya HP palsu yang membanjiri pasaran ini kami lansir dari IGN, yang mana mereka temukan ada banyak sekali temuan smartphone yang tidak jelas asal-usulnya di Malaysia.
Salah satu brand yang cukup dikenal di tanah melayu, Vivo, memperingatkan kepada semua orang untuk awas dan selektif saat akan membeli smartphone, karena brand tersebut juga menjadi sasaran empuk banyaknya HP palsu di pasaran.
Masih berdasarkan situs tersebut, setidaknya ada dua puluh enam smartphone Vivo yang menjadi sasaran empuk dari oknum jahat. Mulai dari seri S (S1, S1 Pro), seri V (V11, V15, V3, V9, V9 Youth), dan paling banyak tampak menghantui seri Y, mulai dari Y11 sampai dengan Y93s.
Di Malaysia sendiri, model distribusi HP palsu tersebut biasanya menyasar orang awam yang tidak tahu menahu apa yang akan dibelinya dengan harga yang miring, di mana barang tersebut biasanya dapat kamu temukan selain dari toko resmi dan toko-toko yang memang telah bekerja sama sebelumnya.
Guna meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan, tidak lupa brand tersebut memberikan edukasi kepada konsumennya dengan memberi informasi bagaimana caranya mengecek keaslian dari HP yang mereka beli melalui IMEI.
Sudah Menjamur di Indonesia?
Terkait banyaknya HP palsu yang baru-baru ini menjadi sorotan brand Vivo di Malaysia, tampaknya fenomena tersebut sudah menjamur di Indonesia sedari dulu. Bukan HP refurbish atau rekondisi, namun smartphone tersebut memang merupakan HP yang memang dulunya menyentuh 4 Jutaan, kini tampak hanya dibanderol 1 Jutaan saja.
Variannya pun bermacam-macam, sesuai apa yang telah dijelaskan oleh pihak Vivo Malaysia. Di tanah air sendiri, salah satu contohnya mungkin adalah Y20 dengan RAM 3GB dan ROM 64GB, yang seharusnya dibanderol di hampir 2 Jutaan, justru banyak dijual di kisaran 1 Juta Rupiah saja, dalam kondisi baru pula.
Tentu saja tidak menutup kemungkinan brand lain juga mengalami hal serupa, namun dikarenakan modelnya yang memang identik dengan yang aslinya, termasuk dengan maraknya aksi repack (dengan alasan untuk memenuhi target penjualan sales), yang membuat hal ini jelas akan makin sulit untuk terdeteksi.
Gimana menurut kalian, brott? Apakah kalian yakin telah membeli smartphone dari toko resmi, atau toko yang memang menjual barang non-repack guna menjamin keaslian barang yang kalian beli?
Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Bima. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com