Watch Dogs Legion menjadi salah satu seri yang miliki konsep super ambisius. Setidaknya itulah kesan pertama yang Ubisoft berikan saat memperkenalkan gamenya ke publik. Tak lagi sama seperti dua seri sebelumnya yang miliki satu tokoh utama dengan cerita yang dibangun dengan sangat baik. Kamu akan diajak untuk merekrut berbagai NPC untuk turut andil dalam kisahnya yang digelar di sebuah panggung kota London dengan peninggalan historik dan multikultur megahnya.
Konsep ambisius yang melibatkan ribuan warga London dalam ceritanya tersebut, tentu membuat banyak playernya skeptis akan eksekusinya. Namun Ubisoft sepertinya mampu melakukannya dengan sangat baik.
Fans Watch Dogs tentu akan sangat familiar dengan serinya berkat andilnya DedSec yang muncul sebagai grup hacker di iterasi kedua. Mereka kembali di Legion dengan misi baru, yakni melawan orang-orang berkuasa di London, untuk menunjukkan kebohongan mereka kepada publik. Namun sepertinya kini giliran mereka yang mau tak mau menjadi “tokoh antagonis” akibat jebakan yang telah dilakukan seorang teroris bernama Zero Day.
Mampukah DedSec menguak misteri Zero Day dan apa yang orang-orang berkuasa tersebut lakukan di balik layar demi memperkaya hidupnya? Simak pembahasan kami.
Daftar isi
Iterasi dengan Konsep Super Gelap
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, player takkan memainkan seorang individu layaknya Marcus di iterasi kedua. Kamu akan memainkan salah satu NPC yang telah kamu rekrut untuk DedSec. Di awal permainan kamu akan memainkan Dalton, mantan agen rahasia MI6 yang ditugaskan untuk menjinakkan bom. Sayang, rupanya dalang di balik bom tersebut adalah Zero Day yang kemudian menjebak DedSec dan menuduh bahwa merekalah pelakunya. Menjadikannya teroris yang diburu pihak berwenang di London.
Kejadian ini membuat Albion, organisasi militer swasta yang menggantikan polisi untuk amankan London berkuasa. DedSec yang dipimpin oleh Sabine kemudian merekrut beberapa anggota secara ajak untuk kembali membangun organisasi tersebut dari nol. Tujuan mereka adalah mengalahkan Albion dan organisasi lain yang menguasai London, termasuk menguak identitas Zero Day dan tentunya membebaskan kotanya dari para tikus yang bersemayam di dalamnya.
London Masa Depan yang Istimewa
Tampilan visual Watch Dogs Legion sekilas memang tak memiliki perubahan yang signifikan, namun harus diakui mereka berhasil tampilkan nuansa London yang imersif. Ubisoft telah sukses hadirkan kota yang tak hanya luas, namun juga padat dan berisi. Semua elemen kotanya dibuat dengan penuh ketelitian tanpa ada satupun yang membuatnya terasa kosong.
Berbagai multikulturalisme yang mewarnai kota ini juga digambarkan dengan sangat baik. Komplek pertokoan yang dijadikan satu, bagaimana warganya mencintai Inggris sebagai kerajaan, bangunan historis, hingga jembatan sungai Thames yang ikonik. Meskipun saya pribadi tidak pernah berkunjung ke London, namun saya bisa merasakan betapa rapi dan indahnya tatanan kota modernnya. Memberikan salah satu impian saya untuk berkunjung menjadi kenyataan meskipun dalam bentuk video game.
Dalam Watch Dogs Legion, kota London digambarkan dengan nuansa futuristik modern yang imajinatif, namun tak lepas dari kesan realisme yang ada. Konsep kotanya seolah digambarkan dengan majunya Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang mereka gunakan untuk membantu manusia dalam pekerjaannya.
Kamu akan menemui beragam drone yang berlalu-lalang di setiap sudut kota. Mulai dari pengantar barang, berita, hingga patroli baik polisi maupun militer anti-terror. Kamu bahkan bisa menemui self-driving car yang dikendalikan oleh AI tanpa NPC sama sekali seperti taksi, hingga mobil futuristik yang desain interiornya sepertinya terinspirasi dengan desain interior Mercedes Benz F015.
Tentunya ini bukan kali pertama Ubisoft mereplika Inggris dalam video game, mereka telah mengerjakannya di Assassin’s Creed Syndicate dalam bentuk kota masa lalu yang tak kalah indah. Bahkan iterasi teranyar Assassin’s Creed Valhalla juga angkat tema Inggris di zaman kerajaan. Memang, bisa saja mereka mengambil aset lama untuk diupgrade, namun akurasinya yang luar biasa dalam bentuk modern membuat replika kota London patut diacungi jempol.
Kami adalah Kamu, Kamu adalah Kami
Untuk membebaskan London, kamu butuh untuk membuat sebuah tim dari nol. Berbeda dengan iterasi sebelumnya yang telah ditentukan, kali ini kamu bebas memilih siapa yang akan menjadi bintang dalam Watch Dogs Legion. Di awal permainan, kamu akan diberikan NPC awal yang bisa digunakan untuk menjalankan misi. Selanjutnya? Kamu bisa membuat tim sesuai gaya permainanmu sendiri.
Setiap NPC di kota London yang ditemui akan bisa direkrut, termasuk pasukan antagonis. Mereka miliki pekerjaan berbeda, detil apa yang akan mereka lakukan, pendapat mereka tentang DedSec, hingga tentunya skill dasar yang berbeda pula.
NPC seperti pembunuh bayaran misalnya yang mampu menggunakan senjata dengan akurasi tinggi jika dibandingkan karakter lain. Nyaris semua karakter yang kamu temui bisa melakukan hacking. Setidaknya kemampuan dasarnya. Jadi kamu tak perlu khawatir jika merekrut gelandangan yang mungkin tak bisa lakukan hacking.
Menggunakan berbagai NPC dengan skillset yang berbeda membuat permainan semakin variatif dan menyenangkan. Misalnya saja kamu bisa menggunakan anggota Albion untuk langsung masuk ke dalam fasilitas mereka dan menghindari berlari maupun dekat dengan NPC musuh agar misimu berjalan sukses. Atau kamu juga bisa memanfaatkan kemampuan drone master untuk membuat drone musuh berhianat dan melumat mereka. Kombinasikan dengan skill weapon jam maupun shock, maka misimu akan berakhir tanpa kesulitan sama sekali.
Namun kamu perlu memperhatikan skill bawaan yang mereka miliki sebelum merekrutnya dan menjadikannya sebagai anggota tim. Karena semuanya akan tergantung dengan gaya bermainmu saat misi. Perlu diingat, mati dalam game berarti mati permanen. Namun kamu bisa menyetting tingkat kematian NPC agar tak ada kematian permanen untuk menghindari kesalahan yang kamu lakukan.
Cara merekrut NPC akan dibagi menjadi beberapa tipe: merekrutnya di jalan, menyelesaikan area, limited recruitment, maupun rekrut mereka yang menjadi musuhmu.
NPC bisa direkrut setelah kamu menjalankan misi. Sebuah hal yang sangat wajar dilakukan demi mendapatkan kepercayaan mereka. Beberapa dari mereka miliki hubungan unik dengan beberapa karakter lain. Misalnya saja pacar, teman perjuangan, hingga keluarga. Tak sedikit pula yang benci parah dengan Albion.
Beberapa misi yang diberikan NPC cukup unik. Mulai dari mencuri data dari beberapa perusahaan, menyelamatkan rekan mereka, hingga memfoto beberapa dokumen rahasia. Sementara NPC “antagonis” hanya bisa direkrut jika kamu telah mengupgrade skill advanced profiler milikmu untuk mengetahui kegiatan, jadwal, dan apa yang menjadi motivasi kebencian mereka terlepas dari pekerjaan mereka.
Detil luar biasa tersebut membuat gamenya semakin interaktif dan dalam. Sebuah proyek super ambisius yang secara mengejutkan bisa dikerjakan dengan sangat baik oleh Ubisoft. Sayangnya misi yang mereka berikan terasa repetitif dan membuat sistem NPC sebagai tokoh utama ini seolah hilang dari “kehidupan”.
Tentunya membuat misi yang beragam untuk lebih dari 2,000 karakter akan sangat sulit dilakukan, namun konsep dan sistem yang sangat menarik ini cukup sayang apabila tanpa variasi misi yang lebih detil.
Meskipun sistem NPC tersebut dibuat dengan sangat detil, saya pribadi sangat kesulitan menemukan NPC yang saya inginkan, terutama mereka dengan penampilan menarik, cantik, namun dengan kemampuan atau skillset yang saya butuhkan. Ya, sebuah dasar yang selalu kita inginkan untuk karakter yang kita mainkan: keren/tampan/cantik namun dengan banyak kemampuan.
Kebanyakan NPC yang saya temui dengan muka rupawan selalu tak miliki kemampuan yang saya butuhkan. Mereka umumnya bekerja sebagai aktor maupun musisi dengan skillset “terkenal” yang akan sangat mengganggu ketika akan digunakan saat misi. Seolah berikan sentilan sarkasme ringan bahwa mereka yang good-looking tak miliki kemampuan… setidaknya dalam kajian positif, yakni untuk “dunia bawah”.
Adanya NPC membuat player jadi kehilangan beberapa kemampuan yang sayangnya sangat saya butuhkan, salah satunya adalah parkour yang dihilangkan sama sekali. Memang, beberapa tempat bisa dipanjat, namun tak semuanya bisa seluwes Marcus di Watch Dogs 2.
Kurangnya kisah pribadi antar NPC juga menjadikannya salah satu kekurangan sistem ini. Tentunya akan sangat mustahil jika mereka diberikan latar belakang kisahnya sendiri, mengingat hal tersebut akan memberikan pekerjaan yang sangat banyak bagi Ubisoft untuk melakukannya.
Namun akan lebih baik jika hal ini dikerucutkan pada beberapa NPC saja yang memilikinya. Misalnya saja, rekrutmen spesial dengan misi unik dan latar belakang kenapa mereka berjuang melawan orang-orang berkuasa yang korup, namun karena suatu hal mereka membutuhkan DedSec untuk membantunya.
Dengan begitu, tanpa perlu kembali ke konsep tradisional bahwa tokoh utama akan ditentukan developer, para karakter NPC ini bisa memberikan sedikit pengaruh di dalam cerita utamanya. Dibandingkan harus meleburnya dengan konsep “pembantu pelaksana kisah utama” yang diimplementasikan di Watch Dogs Legion.
Drone, Semuanya Drone
Berbeda NPC berbeda pula dengan gameplaynya. Seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya bahwa kota London miliki banyak sekali AI dan drone, maka permainanmu akan fokus pada konsep tersebut. Kamu bisa menggunakan drone untuk melawan musuh maupun membantumu naik ke atas gedung.
Tak hanya itu saja, jika kamu yang suka dengan permainan stealth hacking seperti saya, maka spider-drone akan menjadi teman baikmu di setiap misi yang kamu lalui. Kamu bahkan tak perlu masuk ke dalam area musuh sama sekali untuk menyelesaikan misi. Sebuah mekanik yang sangat menyenangkan, khususnya jika kamu suka jahil dengan para NPC. Jika kamu menilik iterasi pertama dan kedua, kemampuan ini dikembangkan menjadi lebih detil dan advance.
Spider-drone juga bisa membuat musuh pingsan dengan melumpuhkannya menggunakan kejutan listrik. Saya pribadi menyelesaikan nyaris semua misi utamanya tanpa masuk ke dalam area musuh sama sekali. Meskipun pada kenyataannya sekitar 10% porsi misi utama mengharuskanmu untuk langsung terjun ke lapangan karena tak bisa dilakukan sama sekali oleh drone.
Kamu bisa meningkatkan skillmu menggunakan tech points yang tersebar di penjuru map. Lokasi tech points bisa dibuka dengan menyelesaikan challenge yang tersebar di penjuru map. Tak hanya memberikan lokasi tech points, kamu juga bisa mendapatkan NPC eksklusif yang tentunya akan kamu butuhkan di sepanjang misi.
Sentilan Politik dengan Antagonis Utama Hampa
Kisah Watch Dogs Legion sebenarnya antara bagaimana DedSec menguak kebenaran di balik para tokoh antagonis yang bermain politik demi menguasai London. Perebutan kekuasaan demi kekuatan menjadi konflik menarik yang ada di sepanjang gamenya. Mereka juga sentil beberapa keputusan politik kerajaan Inggris setelah brexit. Bagaimana warganya menuntut hak kebebasan dan kontroversi antar warga dengan beberapa abdi negara, grup separatis, teroris, kriminal, hingga para organisasi yang tengah menguasai London.
Kota london dikuasai beberapa fraksi, salah satunya adalah Albion sebagai badan militer swasta yang dikontrak oleh pemerintah Inggris, hingga kriminal yang miliki bisnis obat-obatan dan human trafficking Clan Kelley. Di sini player juga akan bisa menemukan tiga tokoh antagonis lain mulai dari pimpinan perusahaan teknologi Broca Tech yang merupakan seorang ilmuwan psikopat, mantan agen rahasia MI6, hingga Zero Day, musuh utamanya.
Ubisoft memang berhasil membangun dunianya dengan kekacauan yang nyata. Namun peran DedSec dalam menjalankan misinya dengan menjatuhkan beberapa tokoh antagonis, terlihat kurang terasa.
Beberapa karakter antagonis memang berhasil dibuat dengan sangat baik. Pimpinan Albion, Nigel Cass terutama yang mendapatkan porsi yang sangat banyak, karena andilnya dalam pertahanan militer London. Saya sangat mengapresiasi bagaimana Ubisoft mampu membangun karakter ini dengan sangat baik, sehingga player bisa membencinya. Mary Kelly juga dibuat sebagai pimpinan human trafficking yang sangat bengis dengan sifat psikopatnya. Ia rela melakukan apapun untuk menjual koleksi budak dan organ dalam manusia. Beberapa karakter antagonis sampingan lain juga digambarkan sangat licik dan mudah dibenci.
Namun tidak untuk tokoh antagonis utama, Zero Day. Ia digambarkan cukup mampu memberikan plot yang sangat menarik di awal kisahnya. Namun sayang, melebur dengan sangat jauh di akhir cerita Watch Dogs Legion. Membuat identitasnya sudah terlihat sejak awal gamenya dimulai. Motivasinya juga akan membuatmu semakin garuk kepala. Saya pribadi menganggap karakter ini kurang pantas ditempatkan sebagai antagonis utama karena pengaruhnya yang kurang signifikan dan terkesan dangkal.
Jika saja Zero Day mampu dibangun dengan beberapa sifat dan pengembangan karakter seperti apa yang mereka lakukan di seri Far Cry, nampaknya ia akan menjadi salah satu tokoh yang sangat menarik di sepanjang serinya. Sayangnya, motivasi yang menurut saya pribadi cukup dangkal langsung lebur cerita dan pribadi tokohnya.
Optimisasi?
Berbicara tentang optimisasi, Watch Dogs Legion merupakan game yang memiliki performa yang cukup kacau di PC. Bahkan setelah saya turunkan tampilan visualnya menjadi medium sekalipun. PC yang saya gunakan juga bukan standar menengah ke bawah. Saya menggunakan RTX 2070 dan i7 8700 dengan 32GB RAM, namun masih tak mampu jalankan gamenya dengan optimal di beberapa area tertentu.
Meski hasil benchmarknya cukup baik, namun beberapa area Watch Dogs Legion tak bisa hadirkan 60fps dan turun di kisaran 40-50fps. Saya tidak menjalankannya di resolusi tinggi, hanya 1080p native. Saya rasa mereka perlu berikan update optimisasi bersamaan dengan perilisan konten post-releasenya nanti termasuk multiplayer dan DLCnya.
Kesimpulan
Watch Dogs Legion hadirkan inovasi super ambisius dari Ubisoft dengan sistem perekrutan NPC yang di atas kertas terkesan mustahil, namun bisa dieksekusi dengan sangat baik. Kemampuannya yang beragam membuat permainannya terasa fleksibel. Meskipun pada kenyataannya, kurangnya background cerita di beberapa NPC membuatnya terasa tak miliki peranan penting dan hanya sebagai “pembantu berjalannya cerita” saja.
Mekanik hackingnya yang lebih luas juga berikan banyak sekali opsi agar player bisa memilih untuk memainkan dari full stealth, bar-bar, hingga lakukan infiltrasi secara diam-diam.
Kota London digambarkan dengan sangat akurat, lengkap dengan multikulturalisme yang membuatnya semakin imersif. Memberikan sebuah rasa bahwa player bisa menikmati kotanya tanpa harus berkunjung langsung ke Eropa. Nuansa kacau dengan berbagai sentilan politik, perebutan kekuasaan dengan kekuatan yang ada di dalam London juga digambarkan dengan sangat realistis. Memberikan kesan “gelap” bahwa kehidupan setelah brexit tak semanis yang diduga.
Sayang, inovasi ini tak dibarengi dengan kisah menarik pada tokoh antagonis utama, Zero Day yang terkesan dangkal setelah mengetahui seperti apa motifnya. Antagonis sampingan justru terasa lebih mengintimidasi, berkarakter, dan lebih detil dibandingkan Zero Day yang berikan kesan “hanya begitu saja?”.
Game ini sangat cocok bagi kamu yang menikmati kisah menarik dengan bumbu politik negara, memainkan game serupa, atau memang fans dari iterasi pertama maupun kedua. Sementara bagi kamu yang tak memiliki ketertarikan dengan dunia open world, sepertinya perlu menghindarinya.
7 (Good)
PC Version
Playtime: 29 Hours – Story Completed, All Region Unlocked, 80% Skills Unlocked, 90% Stealth.
Pros:
- Hacking dan rekrutmen yang fantastis.
- Variasi tokoh yang menarik dengan kemampuan yang menyenangkan.
- Pesan persatuan dan politik yang kental.
- Replika kota London yang miliki ragam budaya.
Cons
- Karakter dan misi yang repetitif.
- Karakter yang tak miliki persona yang menarik.
- Cerita utama yang tenggelam.