Tidak terasa hampir dua tahun berlalu semenjak sistem operasi dari Microsoft luncur. Bermacam fitur kini telah disempurnakan, janjikannya bebas masalah. Namun, kali ini kami mendapati fitur baru, di mana Windows 11 Watermark akan muncul di perangkat yang spesifikasinya di bawah rekomendasi raksasa teknologi tersebut.
Tak Penuhi Spesifikasi, Windows 11 Watermark akan Muncul
Sebagaimana yang kita ketahui, sistem operasi anyar besutan Microsoft tersebut membutuhkan spesifikasi di atas rata-rata. Walau sebenarnya masih ‘tergapai’ untuk generasi zaman now, tetapi di luar sana masih banyak sekali yang jalankan sistem operasi ini tanpa pedulikan spesifikasi perangkatnya, sampai akhirnya Windows 11 Watermark muncul.
Melansir tom’sHardware, Microsoft kali ini cukup ‘serius’ untuk memilah perangkat mana yang benar-benar layak untuk jalankan sistem operasinya. Yang mana bila user masih memaksakannya, maka Windows 11 Watermark akan muncul di pojok kanan bawah. Kalian dapat melihat contohnya pada gambar berikut:
Bila sebelumnya hal tersebut sama sekali bukanlah masalah, besar kemungkinan hal tersebut dikarenakan pembaruan pada bulan Januari silam.
Malahan, dikarenakan pembaruan Windows 11 2H22 tersebut, tidak sedikit user melayangkan komplain terhadap raksasa teknologi tersebut. Selain dapat kalian lihat di forum resminya, di bawah ini adalah salah satu postingan menarik salah satu ‘korban’ sistem operasi tersebut.
Menariknya, secara spesifikasi harusnya ia sama sekali takkan terdampak pembaruan tersebut. Bisa kita lihat dari prosesor dan besaran memori yang bisa dikatakan masih tampak cukup relevan untuk saat ini.
Potensi Imbas Banyak Perangkat Entry-Level
Bila perangkat yang memiliki spesifikasi lumayan pada masanya saja bisa terkena imbasnya, lantas apa kabar perangkat entry-level, khususnya laptop yang bisa kita temui di pasaran? Malahan, tidak sedikit yang percayakan prosesor kentang sekelas Celeron dan kombinasikannya dengan sistem operasi Windows 11.
Tentu saja, besar kemungkinan Windows 11 Watermark akan menghantam perangkat entry-level tersebut. Ditambah dengan besar memori ala kadarnya, tentu akan berpotensi membuat masalah ini akan kian rumit.
Gimana kalau menurut kalian, brott? Apakah seharusnya Microsoft melakukan hal ini sedari awal, atau sebaiknya dibiarkan saja?
Baca juga informasi menarik lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Bima. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com