Wolfenstein II: The New Colossus menjadi salah satu game terbaik pada tahun kemarin, setidaknya berdasarkan skor Metacritic dari para kritikus. Gameplay dengan gunplay yang fantastis, cerita yang dibawa layaknya film Tarantino, dan karakter yang penuh diversity membuat game ini menjadi pemenang banyak penghargaan untuk genre action dan FPS. Sayangnya kualitas tak selalu berbanding lurus dengan penjualan game.
Dilansir dari Twininfinite, Wolfenstein II dilaporkan gagal masuk urutan 10 besar pada penjualan terlaris di bulan Oktober – bulan dimana Wolfenstein II dirilis. Dan berdasarkan data yang didapatkan dari Steam, Wolfenstein II diperkirakan hanya terjual 549.457 kopi pada 1 Juli 2018, satu juta kopi lebih sedikit dari game sebelumnya dan merupakan angka yang tergolong buruk untuk game kelas AAA.
Bahkan Prey – game dari Arkane Studios yang dipublish oleh Bethesda, terjual lebih banyak dibandingkan Wolfenstein II meskipun marketting game tersebut tidaklah seheboh Wolfenstein dan bahkan dianggap oleh banyak gamer sebagai game paling underrated tahun kemarin.
Sebagai referensi, berikut penjualan tiap game FPS keluaran dari Bethesda sebagai publisher:
- DOOM – 3,197,626
- Wolfenstein: The New Order – 1,819,928
- Prey – 704,179
- Wolfenstein: The Old Blood – 600,610
- Wolfenstein II: The New Colossus – 549,457
Untuk versi console sendiri, tak ada data pasti akan berapa banyak kopi game tersebut terjual, maka tak bisa dipastikan seberapa besar perbandingan penjualan antara tiap platform game ini dirilis. Meskipun dengan penjualan yang tidak terlalu gemilang, setidaknya di PC, developer dibalik game ini – Machine Games – masih kembangkan seri terbaru pada franchise ini dengan Young Blood dan juga sekuel untuk The New Colossus.
Apakahi menjadi bukti jika game single-player AAA tanpa fitur open-world sulit laku sekarang, atau apakah gamer sungkan untuk mencoba karena kontroversi bodoh dibalik marketting game ini?