Chatbot WormGPT — Teknologi memang tidak terbendung lagi bila berkaitan dengan keinginan manusia yang selalu penasaran bagaimana sesuatu yang serba mudah dan instan mampu mewujudkan keinginan mereka dalam sesaat. Perkembangannya pun tidak dipungkiri telah terjadi dengan sangat cepat.
Teknologi yang dimaksud saat ini tak lain adalah Teknologi Artifical Intelligence atau AI. Teknologi ini pun hingga saat ini sulit untuk dibuat regulasinya dikarenakan banyaknya celah yang digunakan dengan tidak etis.
Dengan berkembangnya AI saat ini, perkembangannya yang sedemikian rupa dari melakukan pekerjaan sederhana seperti menghapus background foto secara akurat, menjadi inspirasi seseorang untuk membangun sesuatu yang cukup jahat bagi para pengguna internet.
WormGPT Mampu Lewati Etika dan Batasan yang Hadir Pada ChatGPT
Sesuai dengan namanya, WormGPT merupakan sebuah chatbot berbasis OpenAI yang mirip sekali penggunaannya dengan ChatGPT secara umum, namun dengan intensi yang justru berkebalikan, yakni untuk melakukan kejahatan siber atau Cybercriminals.
WormGPT diketahui telah hadir sejak bulan Maret lalu, sebelum ia diluncurkan secara resmi baru-baru ini. Memang, secara fitur, mampu memberikan sederet jawaban yang dibutuhkan pengguna dengan prompt yang diinginkan, tapi tanpa filter ataupun reaksi penolakan dari teknologi ini.
Proyek WormGPT ini sendiri diklaim mampu memberikan apapun yang diminta oleh ‘Bad Actors’ atau prompt apapun yang berkaitan dengan Kejahatan Siber. Proyek ini pun juga dimaksudkan sebagai alternatif ChatGPT bila memang dirasa perlu.
Beberapa hal yang mampu dibuat oleh para Bad Actors ini tentunya cukup beragam. Hal-hal tersebut bisa meliputi IP Eksternal, ID Credentials seperti Username serta menulis Email Phising yang cukup ‘professional’.
Kemampuan bot ini telah diuji coba dan dilakukan oleh Firma Keaman Siber SlashNext. Dengan menggunakan Skema BEC atau Business Email Compromise sebagai prompt mereka, mereka menemukan bahwa hasil dari uji coba tersebut menghasilkan sebuah skema BEC yang nyaris sempurna.
Hasil yang diberikan tentu cukup mengerikan mengetahui WormGPT sama sekali tidak melakukan filter ataupun ‘menolak’ prompt yang dimasukkan oleh pengguna. Jika pengguna meminta WormGPT membuat sebuah malware dari nol, ia bisa saja mampu melakukan itu tanpa ada halangan sama sekali.
Mereka pun berpendapat bahwa keamanan digital akan semakin rentan dengan potensi besar yang dimiliki oleh WormGPT. Bahkan seseorang yang baru saja belajar Keamanan Siber bisa saja terbantu dengan banyak melalui Chatbot ini.
WormGPT Tidak Gratis
Proyek yang terdengar luar biasa ini pun ternyata tidaklah murah. Developer mematok dua pilihan pembayaran dengan kisaran harga sebesar 60 Euro per Bulan atau sekitar 1.000.000,00 IDR per Bulan serta 550 Euro per Tahun atau sekitar 8.500.000,00 IDR per Tahun.
Hal ini pun membuat orang akan selalu berpikir dua kali untuk menggunakan program ini. Bahkan ketika artikel ini ditulis, sepertinya link menuju situs dimana software tersebut hadir telah diblokir secara otomatis, bila tidak menggunakan VPN.
Tapi bagaimanapun juga, diharapkan beberapa orang akan tetap bijak dalam menggunakan internet untuk melakukan ataupun menghasilkan produk-produk yang diinginkan, terutama ketika menggunakan Generator Software berbasis AI.
Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait dengan Artificial Intelligence atau artikel lainnya dari Lazuardi. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.