Yakin Sudah Sukses di Bidang Akuisisi, EA Masih Merasa Kurang Begitu Dihargai

Ea Merasa Kurang Begitu Dihargai

Perusahaan Electronic Arts atau EA dikenal sebagai perusahaan yang paling aktif dalam dunia industri video game. Berbagai judul game telah mereka buat dan rilis hingga saat ini. Dan banyak pula studio-studio game yang telah diakuisisi oleh EA. Ternyata apa yang mereka harapkan dari akuisisi, EA merasa kurang dihargai oleh studio game tersebut.

EA Tidak Dihargai oleh Studio Game yang Telah Diakuisisi

Yakin Sudah Sukses di Bidang Akuisisi, EA Masih Merasa Kurang Begitu Dihargai 4

Dilansir dari PC Gamer, Blake Jorgensen selaku CFO perusahaan EA, mengatakan bahwa pihak publisher seharusnya lebih dihargai dengan bagaimana mereka menangani akuisisi studionya. Pernyataan ini diperuntukkan bagi studio game yang telah akuisisi oleh perusahaan EA.

Sikap merasa tidak dihargai tersebut ada hubungannya dengan bagaimana perusahaan EA telah banyak membubarkan dan menutup studio game dibawah naungan mereka. Meskipun begitu, beberapa game dari EA saat ini berhasil sukses.

Dilansir dari The Motley Fool mengenai data finansial perusahaan EA, salah satu game sukses EA adalah game terbaru F1 yang dibuat oleh developer Codemasters. Jorgensen memberikan apresiasi kepada developer yang telah mereka akuisisi oleh EA seharga $1,2 miliar tersebut. EA salut bagaimana Codemasters dapat bekerja sama dengan mereka dalam usaha perilisan dan marketingnya.

Game lainnya adalah Apex Legends yang dikembangkan oleh studio Respawn. Game ini telah berhasil membawa 13 juta pemain aktif pada musim terakhir. Electronic Arts mengatakan bahwa game ini telah melebih ekspektasi perkembangannya untuk genre game battle royale. Studio Respawn berhasil meraih keuntungan mencapai $2 miliar pada 2 tahun terakhir yang menjadi pertama kalinya dalam sejarah perusahaan EA.

Akuisisi Studio Game Tidak Berjalan Lancar

Yakin Sudah Sukses di Bidang Akuisisi, EA Masih Merasa Kurang Begitu Dihargai 5

Meskipun 2 studio game tersebut berhasil sukses dengan game mereka, tapi bukan berarti EA dapat menghindari permasalahan mereka tidak dihargai oleh studio game tersebut. Mengingat bagaimana studio game yang diakuisisi oleh perusahaan Electronic Arts telah tutup dalam beberapa tahun ini. Jadi, ada kontradiksi dengan apa yang dikatakan oleh Electronic Arts mengenai mereka kurang dihargai oleh studio game yang berada di bawah naungan mereka.

Salah satu game yang telah mereka bubarkan adalah Visceral Games, developer game seri Dead Space. Belum lagi dengan studio game Westwood (Command & Conquer) dan Pandemic Studios yang terpaksa membatalkan proyek game Star Wars Battlefront 3.

Kreator RE4, Shinji Mikami Takjub dengan Ide Game Dead Space saat Pertama Kali Dibuat

Yakin Sudah Sukses di Bidang Akuisisi, EA Masih Merasa Kurang Begitu Dihargai 6

Berbicara mengenai Dead Space, pencipta game Resident Evil, yaitu Shinji Mikami, takjub dengan game Dead Space. Dilansir GamesRadar melalui majalah terbaru Edge, dijelaskan bagaimana Shinji Mikami takjub dengan game Dead Space.

Glen Schofield, Direktur Dead Space pada saat itu, masih teringat ketika game tersebut sedang melakukan uji coba kepada para tester. Dan salah satunya adalah Shinji Mikami, pencipta franchise game Resident Evil. Untuk mengetahui lebih lanjut, kalian bisa baca selengkapnya melalui artikel Gamebrott di sini.

Itulah informasi mengenai perusahaan EA yang merasa kurang dihargai studio-studio game yang telah mereka akuisisi. Dengen perkembangan perusahaan Electronic Arts saat ini, bisa saja lebih banyak studio game yang mereka akuisisi tiba-tiba tutup dan terpaksa bubar karena mereka tidak dapat bekerja sama dengan baik dengan induk perusahaannya.


Baca juga informasi menarik lainnya terkait EA atau artikel lainnya dari Muhammad Faisal. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com

Exit mobile version