Console Developer Kit atau yang sering disebut Console Dev Kit merupakan sebuah perangkat yang dibuat oleh para produsen konsol untuk digunakan oleh para pengembang untuk membuat game-game bagi konsol tersebut. Konsol-konsol tersebut biasanya tidak diedarkan/dijual kepada publik, namun biasanya ketika Console Dev Kit untuk generasi berikutnya telah datang maka perangkat tersebut akan dijual secara online lewat eBay atau pelelangan.
Ada kalanya, karena biasanya para pengembang game mendapat dev kit ini jauh-jauh hari sebelum konsol tersebut masuk ke dalam tahap Final Product dan dipasarkan. Maka, dev kit yang diberikan benar benar berbeda dari apa yang nantinya akan menjadi konsol yang kita kenal.
Daftar isi
Playstation
Code Name: Net Yaroze
Siapa yang tidak kenal dengan konsol legendaris yang satu ini? Terutama untuk kamu generasi 90-an pastinya pernah memainkan konsol pionir dari dinasti konsol milik Sony ini. Untuk versi dev kit dari konsol yang sering disebut sebagai PS1 ini sendiri tidak terlalu berbeda secara fisik, kecuali warna biru di seluruh bodi yang malah membuat konsol dev kit tersebut terlihat seperti produk tiruan dari konsol PS1. Yang membedakan adalah di dalam softwarenya, dimana konsol dev kit memiliki fitur debugger yang bisa digunakan para pengembang game dalam membuat gamenya.
Playstation 2
Code Name: TOOL
Konsol yang menjadi ‘Konsol Dengan Penjualan Terbaik’ Di Dunia pada 2015 ini tentunya juga tidak asing bagi kamu. Dengan beragam game fantastis yang menemani rutinitas gamemu di era pertengahan 2000an, Playstation 2 memang menjadi salah satu konsol terbaik yang pernah ada. Kalau kamu berpikir bahwa konsol original dari PS2 sudah berukuran besar. Maka kamu harus melihat konsol dev kit-nya. Dengan kode nama TOOL, konsol dev kit ini berukuran hampir 3x lebih besar dari pada konsol PS2.
Xbox
Code Name: Alpha 1 Dev Kit
Musuh bebuyutan dari Playstation muncul pertama kali lewat konsol Xbox, meskipun penggunanya di Indonesia kala itu terhitung minoritas. Pada versi dev kitnya, konsol Xbox terlihat lebih tebal dengan bodi dari plsatik transparan. Mungkin, hal tersebut dilakukan agar para pengembang tertarik dengan Xbox dengan cara memberi mereka konsol yang bisa dilihat ‘dalamannya’.
Nintendo Gamecube
Code Name: Dolphin
Mungkin konsol Nintendo yang satu ini kurang terkenal bagi masyarakat Indonesia, terutama karena pamornya yang kalah telak oleh pamor PS2 kala itu. Konsol balok berwarna ungu ini memang tidak terlalu berbeda ketika berada di masa dev kit, kecuali skema warna yang kala itu berwarna merah dan yang paling mencolok. Adanya cartridge reader yang muncul di atas konsol dimana seharusnya Gamecube sudah menggunakan teknologi optical disk. Kelihatannya Mister Miyamoto masih terbayang-bayang Nintendo 64 yang masih menggunakan kaset cartridge.
Sega Dreamcast
Code Name: Katana
Satu lagi konsol yang tenggelam dibawah bayang-bayang raksasa Playstation 2. Meskipun kini Sega sudah tidak mengembangkan konsol sendiri, namun Dreamcast yang merupakan konsol terakhirnya memang pantas untuk diingat. Dan ketika kamu melihat konsol dev kit-nya. Pasti yang terlintas adalah bahwa itu sebuah PC dari tahun 90an, atau malah mungkin kamu mengira itu UPS? Meskipun begitu, konsol dev kit tersebut mampu bertahan lebih dari 15 tahun ketika game-game untuk Dreamcast dibuat di luar sana.
Playstation 3
Code Name: –
Bila pada konsol Playstation 2, konsol dev kit nya menyerupai PS2 hanya saja ukurannya yang ‘ekstra besar’. Maka pada konsol dev kit dari PS3 ini kamu akan menemui sesuatu yang lebih mencengangkan lagi. Karena konsol dev kit dari PS3 adalah sebuah sebuah alat yang mirip CD Player raksasa dengan beragam tombol, port, dan slot di depannya. Gambar di atas adalah perbandingan konsol dev kit PS3 dengan dengan konsol PS2 di atasnya. Dan ketika kamu menempatkan konsol dev kit tersebut di bawah layar monitor. Maka bentuknya akan benar-benar menyerupai komputer jadul tahun 90an.
Nintendo Wii
Code Name: NDEV
Sepertinya PS3 tidak sendirian dalam hal konsol dev kit dengan bentuk yang ‘menyedihkan’. Konsol dev kit milik Nintendo Wii sangat-sangat jauh berbeda dengan kotak-kecil-tipis yang menjadi produk final dari Wii. Konsol dev kit dengan kode NDEV ini berukuran bongsor dan sangat sangat tebal dengan bentuk layaknya sebuah alat yang berhubungan dengan kelistrikan. Untungnya, Nintendo memiliki divisi desain yang sangat baik sehingga produk final Wii yang kita nikmati memiliki bentuk yang modern dan tidak berbentuk menyerupai sebuah Power Supply (PSU) modular.
Xbox 360
Code Name: XDK
Kelihatannya kita harus memberi pujian kepada pengembang Xbox yang mampu merampungkan bentuk final dari Xbox sebelum menyerahkannya kepada para pengembang untuk membuat gamenya. Konsol dev kit milik Xbox 360 ini sama seperti versi yang dijual secara umum. Perbedaan utamanya hanya pada tambahan perangkat di atas konsol yang memang merupakan tambahan yang memfasilitasi fitur debugger dan lain-lain untuk para pengembang.
Playstation 4
Code Name: Orbis
Kelihatannya Sony sudah belajar dari konsol sebelumnya bahwa mereka harus membuat konsol dev kit setidaknya masih berbentuk seperti konsol, bukan berbentuk seperti tower ataupun CD player raksasa. Untuk seri PS4-nya, konsol dev kit Sony kini sudah berukuran normal. Meskipun secara ukuran dan bentuk tampilan masih sangat jauh dari versi finalnya. Konsol dengan kode Orbis ini tampil layaknya sebuah balok besi tebal dengan beragam lubang di depannya. Untungnya, sama dengan Nintendo. Sony memiliki divisi desain yang mampu membuat versi final yang kita nikmati sebagai PS4 sekarang tampil ramping dan indah.
Xbox One
Code Name: –
Tahta Xbox dalam menyediakan konsol dev kit yang tidak terlihat seperti benda asing memang patut diacungi jempol. Untuk Xbox One, Microsoft tidak menyediakan konsol dev kit khusus. Tapi, mereka malah menyematkan fitur developer di dalam semua konsol Xbox One yang mereka produksi. Sehingga para pengembang dengan mudah membuat game untuk mereka. Bahkan, pada akhir Maret 2016 lalu Microsoft memberikan akses developer kepada semua pemilik Xbox One secara gratis.What a play, Xbox!
BONUS: Nintendo Switch
Code Name: SDEV & EDEV
Sebagai salah satu konsol paling muda yang lahir Nintendo Switch ternyata tidak hanya memiliki satu, namun 2 buah devkit terpisah yang memiliki nama SDEV dan EDEV. SDEV sendiri terlihat lebih tebal dan tidak memiliki baterai namun lengkap dengan berbagai port yang ada di belakang kit-nya termasuk berbagai port yang digunakan untuk membantu dalam proses debug selama pengembangan. Sedangkan EDEV lebih terlihat seperti versi masal dari konsolnya plus telah memiliki baterai.
Konsol devkit di atas pastinya tidak pernah kamu lihat secara langsung kecuali kamu ikut andil bagian dari proses pengembangan suatu game. Dan karena memang fungsinya yang bukan untuk dimainkan melainkan pengembangan beberapa devkit ini bahkan tidak dapat untuk digunakan untuk bermain. Kecuali tentunya Xbox One yang telah berhasil menyematkan fitur devkit ke dalam konsol masal mereka. Dari devkit-devkit di atas, mana yang baru kali ini kamu lihat?