10 Video Game Rusak yang Diperbaiki oleh Fans

Cyberbug 2077

Lakukan porting video game dari versi console ke PC merupakan hal yang tak bisa dianggap enteng. Hal ini karena PC miliki hardware yang meskipun identik, namun sangat beragam dan dibutuhkan pengecekan satu-persatu agar gamenya bisa berjalan dengan lancar tanpa adanya bug. Oleh karenanya banyak developer yang tak bisa 100% sukses melakukannya.

Tentu saja masalah pengembangan dan deadline menjadi salah satu alasannya. Namun jika dari awal perilisan saja sudah tidak benar, maka jelas terdapat masalah lain yang harus mereka hadapi.

Beruntungnya, para fans yang mengetahui programming sukarela atau mungkin terpaksa? Memperbaikinya. Mereka bahkan bisa merampungkan masalah yang tak dapatkan solusinya selama bertahun-tahun hanya dalam waktu beberapa hari atau bulan saja.

Lantas, apa saja gamenya? Berikut 10 video game rusak yang diperbaiki oleh fans.

10. Far Cry

Seri Far Cry pertama bukanlah yang kita kenal saat ini meskipun pada akhirnya kita menyukainya. Game yang dibuat Crytek menggunakan CryEngine pertama tersebut memang sempat tunjukkan ragam upgrade tampilan visual yang belum ada di zamannya. Namun upgrade tersebut tak lantas hadir tanpa cela karena banyaknya bug yang muncul. Bug ini mungkinkan AI musuh untuk mengetahui player dari tenda yang menutupinya dan menembak langsung dari tempat yang sama.

Bug ini terjadi karena patch 1.4 yang dirilis tahun 2006 dan tak diperbaiki oleh Crytek maupun Ubisoft meski telah diprotes banyak fans. Tak mau menunggu, fans kemudian membuat patch sendiri yang pada akhirnya memperbaiki bugnya. Patch tersebut akhirnya diambil oleh Ubisoft dan dimasukkan dalam versi GOG gamenya pada tahun 2019. Sesulit itukah memperbaikinya? Atau mereka memang malas memperbaikinya?

9. Dark Souls: Prepare to Die Edition

Versi PC dari game Jepang kebanyakan memang miliki bug yang bisa dibilang “ngga ngotak”. Ini karena developer Jepang kala itu tidak melihat pasar PC sebagai sebuah potensi karena maraknya pembajakan. Hasilnya? Portingan game console mereka kebanyakan rusak dan ngga karuan. Dark Souls: Prepare to Die Edition menjadi salah satunya.

Portingan versi PC game buatan FromSoftware tersebut bisa dibilang rusak parah karena ketidakmahiran mereka dalam memindahkan kodenya. Versi PC Dark Souls: Prepare to Die Edition terkunci di resolusi 720p 30fps dengan kontrol keyboard mouse yang ngga karuan kacaunya.

Namun seorang pelajar sains komputer Peter Thoman atau yang dikenal dengan nama moddernya “Durante” berhasil memperbaikinya hanya dalam dua hari. Ia merilis DSFix yang melepas penguncian framerate gamenya. Sementara modder lain bernama Iebbers lepas DSMfix yang rampungkan masalah controlnya tanpa bantuan FromSoftware.

8. Aliens: Colonial Marines

Pada tahun 2013 silam, Aliens: Colonial Marines rilis dengan ragam masalah yang membuatnya tak layak disebut video game. AI yang rusak, Alien yang tak bisa mengejar player, hingga gunfightnya yang ngga karuan menjadikan game ini tak bisa dimainkan sama sekali. Setidaknya tidak hingga seorang modder asal Australia bernama TemplarGFX memperbaikinya.

Saat diwawancara dengan Eurogamer, modder bernama asli James Dickinson tersebut mengaku tak memainkan video game dan hanya lakukan modding saja. Ia membeli game dan menginstallnya untuk melakukan hobinya tersebut tanpa memainkannya sebagai gamer. Melalui modnya, ia berhasil perbaiki masalah di atas dan bahkan meningkatkan tampilan visualnya menjadi lebih baik. Ia bahkan bisa membuat Xenomorph menjadi lebih natural yang menurutnya terjadi akibat kesalahan pengetikan kode atau typo dari programmernya.

7. NieR: Automata

Meski rilis tanpa begitu banyak masalah, namun versi PC NieR: Automata miliki masalah utama yakni bug resolusi yang mana gamenya tak mampu tampilkan gambar di resolusi yang disetting. Misalnya saja 1080p yang akhirnya hanya tampilkan gambar 900p yang diseret paksa. Masalah lain adalah performa bahkan di PC dewa sekalipun. Seorang modder bernama Kaldaien sukses perbaikinya dengan membuat installer kecil yang mungkinkan untuk perbaiki kedua masalah tersebut. Ia menyebut modnya dengan sebutan “Special K”.

6. GTA V Online

GTA V memang tak miliki begitu banyak masalah saat perilisannya yang memaksa fans harus memperbaikinya. Namun mode multiplayernya yang kita kenal sekarang dengan GTA Online (saya menyebutnya GTA V Online) miliki masalah loading yang membuat tiap playernya harus menunggu lama. Hal ini rupanya terjadi akibat parser / pengurai file yang tersimpan di file JSON-nya tidak dibuat dengan baik oleh Rockstar.

Seorang modder bernama t0st memperbaikinya dengan parser buatannya yang sukses mengurangi waktu loading dari sekitar 6 menit menjadi 2 menit saja di GTA V Online. Mengetahui hal tersebut, Rockstar kemudian mengecek kodenya dan mengkonfirmasi bahwa mereka melakukan kesalahan. Developer kemudian menghadiahi t0st berupa uang sejumlah $10,000 yang ternyata termasuk dalam hadiah sayembara Rockstar bagi player yang bisa menemukan bug dalam gamenya dan memperbaikinya.

5. Saints Row 2

Dirilis di PC beberapa bulan setelah versi console, Saints Row 2 alami ragam masalah karena framerate dan bug yang menjangkiti gamenya. Gamenya kemudian diperbaiki oleh modder bernama IdolNinja yang merilis Gentlemen of the Row yang menyelesaikan masalah performa.

IdolNinja kemudian masih melanjutkan update modnya bahkan setelah GameSpy (servis multiplayer milik IGN yang diaplikasikan ke banyak game kala itu) ditutup tahun 2013 yang membuat banyak sekali kode gamenya hilang ditelan waktu. Ia tak hanya perbaiki gamenya, namun juga tambahkan ragam item kosmetik hingga kode cheat.

Volition sendiri mengaku bahwa mereka telah menemukan kode yang hilang sejak GameSpy ditutup dan mengatakan bahwa mereka akan segera memperbaikinya pada tahun 2019 silam. Namun sampai detik ini mereka belum memperbaikinya sama sekali.

4. Cyberpunk 2077

Mari kita lepaskan sejenak masalah console yang menghantui Cyberpunk 2077 karena meski CD Projekt RED sukses hadirkan gamenya tanpa begitu banyak bug di PC, namun pada kenyataannya game ambisius tersebut masih bermasalah di PC. Meskipun CD Projekt RED rilis ragam patch untuk perbaiki gamenya, namun masalah sound mixing tidak rampung diselesaikan.

Oh ya, tentu saja modder memperbaikinya. Floyd Nexus mengedit ulang kurang lebih 800 file audio secara manual dengan total ukuran file sebesar 11GB dan memperbaiki masalah tersebut. Tanpa dibayar sama sekali selain donasi dari para fans penikmat modnya.

3. Tales of Zestiria

Porting Tales of Zestiria di PC menjadi paling parah dalam sejarah porting game milik Bandai Namco. Selain masalah framerate, kontrol dan ragam masalah lain seperti tidak terdeteksinya tombol controller yang disambungkan sesuai dengan controllernya baik DS4 maupun Xbox menjadi masalah yang harus dihadapi. Sayang, Bandai Namco tidak mau memperbaikinya hingga tulisan ini ditulis.

Dua modder yakni Durante dan Kaldaien merilis modnya untuk merampungkan masalah tersebut. Kaldaien dengan Special K miliknya yang ditulis bersama Durante sukses buat gamenya lebih stabil dengan framerate yang sebelumnya terkunci di 30 fps menjadi 60 fps, support widescreen, mengganti tombol controller sesuai controller yang dipasang, hingga masalah audio yang akhirnya dipatch Bandai Namco.

Tentu saja jika kamu ingin memainkan gamenya dengan baik di PC, maka mod buatan mereka menjadi hal wajib yang perlu diinstall, karena hingga saat ini Bandai Namco tidak memperbaikinya.

2. Sim City (2013)

Rilis dengan bencana adalah kalimat yang bisa deskripsikan Sim City pada tahun 2013 silam. Game reboot dari franchise orisinalnya ini miliki DRM always-online yang tak mungkinkan player memainkannya secara offline atau jika servernya bermasalah. Loading super lama, crash, dan kehilangan data menjadi masalah yang biasa saat itu.

Namun seminggu setelahnya, seorang modder bernama UKAzzer lepas patch yang mungkinkan player mampu memainkan gamenya tanpa gangguan tersebut. EA sendiri tak mau berikan refund dan baru merilis patch offline satu tahun setelahnya.

1. Tales of Symphonia

Seri Tales nampaknya memang menjadi masalah besar bagi Bandai Namco untuk diperbaiki. Setelah sebelumnya mereka bermasalah dengan Zestiria yang dilepas tahun 2015, Tales of Symphonia yang dirilis satu tahun setelahnya di PC rupanya miliki masalah yang sama.

Masalah resolusi yang dikunci menjadi yang terbesar di versi portingan Tales of Symphonia dan Durante kembali memperbaiki hal yang tak bisa diperbaiki programmer Bandai Namco sekalipun. Ia merilis mod bernama GeDoSaTo yang mungkinkan player untuk perbaiki penguncian resolusi tersebut.

Kabar baiknya, berbeda dari Zestiria, Bandai Namco yang memahami masalah yang terjadi dalam gamenya kemudian merilis patch resmi mereka.


Itulah game rusak yang akhirnya diperbaiki oleh para fans. Semoga dengan banyaknya contoh tersebut, para developer bisa tengahi permasalahan pengembangan dan perilisan gamenya. Khususnya di PC. Karena sudah seharusnya fans hanya tinggal memainkannya saja bukan ikut memperbaikinya.

Bagaimana menurutmu? Apakah ada game rusak lain yang diporting di PC yang pada akhirnya harus diperbaiki oleh fansnya? Seperti biasa, cantumin di kolom komentar di bawah.

Saat ini website kami menggunakan Disqus untuk memberikan komentar, kamu bisa scroll ke bawah dan masukkan komentarmu. Kamu tak perlu susah-susah menunggu kami sharing artikel ini di Facebook hanya untuk berkomentar.

Ingin membaca artikel seperti ini lagi? Kamu bisa mengunjungi laman G|List kami untuk tahu apa saja yang ada di industri ini yang mungkin belum pernah diceritakan sama sekali melalui berita atau yang lain.

Exit mobile version