Menjadi game yang fenomenal dan memiliki banyak player tentu merupakan suatu pencapaian yang diinginkan oleh semua developer game tanpa terkecuali. Disamping segala keuntungan yang dapat diraih, mulai dari mikrotransakti yang ada di dalamnya, pihak pengembang juga memiliki kesempatan untuk dapat dikenal oleh para gamer yang tentu saja akan berdampak positif bagi perusahaan tersebut kedepannya. Namun, untuk dapat meraih semua kesuksesan tersebut tentu tidak semudah layaknya membalik telapak tangan. Ada berbagai macam “pekerjaan rumah” yang harus dihadapi bagi pihak pengembang untuk tetap menjaga keseimbangan gameplay antar player di dalamnya.
Bicara soal video game online yang sedang digandrungi saat ini, tentu saja tidak terlepas dari interaksi antar player satu dengan player yang lainnya. Selain sebagai sarana komunikatif untuk dapat bekerja sama sebagai team (party), tak jarang pula yang menyalah gunakannya sebagai media untuk mengganggu atau bahkan merusak permainan yang sedang dilakukan oleh player lain seperti toxic dan cheating. Untuk sebagian game yang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi seperti game-game bergenre Shooter dan PVP, maka tak ayal jika banyak diantara player yang sudah cukup frustasi karena tak mampu mengimbangi kehebatan gameplay lawan sehingga mereka memutuskan untuk mengambil jalan pintas yaitu dengan cara bermain curang, atau lebih kita kenal dengan kata cheating. Nah.. tentu semua dari kita sudah pasti kesal apabila bertemu orang-orang seperti ini bukan? Rasa kesal dan jengkel sudah menjadi perasaan yang otomatis tercurahkan disertai kalimat cacian yang sungguh mempesona.
Sebagai tambahan pengetahuan, mimin ingin sedikit membagikan daftar game-game yang terkenal memiliki banyak cheater-nya, mungkin dalam daftar ini nanti akan ada beberapa game yang sering kamu mainkan. Apa sajakah itu? Yuk mari kita simak di bawah ini.
Daftar isi
1. Counter Strike: Global Offensive
Siapa yang tidak kenal dengan game lawas nan melegenda ini? Game yang telah melahirkan nama-nama besar di dunia esport saat ini seperti Shroud, Just9n, GeT_RiGhT, shox, dan masih banyak nama-nama besar lainnya. Atau bahkan kamu yang kini tengah terjun ke dunia esport sudah pasti tidak asing lagi dengan game yang satu ini bukan? Game yang dirilis pada 21 Agustus 2012 sebagai penyempurna dari versi-versi sebelumnya memang terbilang cukup sulit. Selain dibutuhkan akurasi aim yang bagus, kecepatan refleks dan kejelian menjadi kunci utama untuk bisa memenangkan pertandingan yang disajikan dalam 5vs5 ini.
Karena kesulitannya tersebut, tak jarang jika orang-orang menggunakan program tambahan sebagai cara cepat mereka untuk bisa membasmi musuh. Bahkan seperti yang kita tahu baru-baru ini seorang pro-player asal India bernama Forsaken nekat berbuat curang tatkala sedang bertanding dalam panggung besar turnamen LAN yang mempertemukan antara OpTic India dengan RevolutionVN (bagi yang belum tau beritanya, silahkan baca di sini. Seperti kata pepatah yang mengatakan nila setitik, rusak susu sebelangan. Kejadian itu menjadi pukulan telak bagi pihak developer sebagai pengembang saat tahu game mereka bahkan semudah itu dapat dijebol oleh program “ecek-ecekan” yang bahkan digunakan saat pertandingan offline.
2. Playerunknowns Battleground
Game paling fenomenal saat ini yang baru saja mengumumkan kehadiran mereka pada platform mobile sudah tidak diragukan lagi eksistensinya. PUBG Corp sebagai pihak yang bertanggung jawab langsung atas game bergenre battle royale ini memang dari awal sudah menyadari akan lemahnya pertahanan mereka terhadap serangan cheater. Bagaimana tidak, semenjak resmi dirilis pada 20 Desember 2017 banyak sekali laporan negatif yang dilontarkan oleh para player-playernya lewat platform steam dan reddit dengan masalah yang sama. Hingga pada 8 Agustus 2018 barulah pihak Bluehole sebagai developer melakukan kampanye besar-besaran yang menyatakan mereka akan bersungguh-sungguh memperbaiki game mereka.
3. Rainbow Six: Siege
Berperang dalam mode 5vs5 dalam ruangan tertutup dengan menggunakan drone dan CCTV sebagai alat bantu menjadi nuansa baru yang dituangkan Ubisoft dalam game bergenre FPS ini. Game yang sempat “mandeg” ditengah jalan sebulan setelah waktu perilisannya kini kembali melebarkan sayapnya di tengah kerasnya persaingan game online. Dengan menghadirkan berbagai fitur update terbaru sebagai point pentingnya, membuat banyak influnser besar kembali melirik game yang dirilis di platform PC dan PS4. Namun malang, walaupun sudah dilengkapi dengan fitur deteksi kecurangan paling mutakhir saat ini (ala Ubisoft). Rainbow Six: Siege tetap tak dapat lepas dari intaian para cheater yang tak bertanggung jawab.
4. Call Of Duty: Black Ops 4
Napak tilas perjuangan Call Of Duty di kancah video game memang tak bisa dipandang sebelah mata, pasalnya setelah sekian lama melewati halang rintang sejak dirilisnya Call Of Duty pada tanggal 29 Oktober 2003 di PS2, Call Of Duty (singkat: COD) sudah menembus jutaan kopi penjualan. Rekam jejak yang cukup baik ditunjukkan oleh Infinity Ward sebagai pihak developer menjadi titik tumpu yang mantap sehingga lahirlah seri terbarunya yaitu COD 4 yang kini bisa kamu nikmati di platform PC.
Menyajikan grafik yang sungguh realistis beserta gameplay yang menarik, dengan mengusung konsep Battle Royale yang sedang booming saat ini seketika menjadi perbincangan hangat di berbagai media online. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan streamer-streamer terkenal seperti Shroud, DrDisrespect, Ninja, dan Aculite sempat menjadikan COD: Black Ops 4 sebagai konten-konten mereka.
5. Overwatch
Pernah berpikir untuk memainkan game PvP Shooter dengan menggunakan skill-skill unik? Jika ya, maka Overwatch mungkin bisa menjadi salah satu wishlist kamu di awal 2019 ini ya brott.. Jika kamu memang pecandu game shooter dengan map yang tidak terlalu gede, sudah pasti kamu akan langsung jatuh cinta sejak pertama kali mencoba game ini. Dengan menyajikan grafis yang apik, kalian juga memiliki kesempatan untuk menggunakan berbagai macam hero dengan skill dan kemampuan yang berbeda-beda tentunya. Namun naas, lagi-lagi ada saja player yang sudah tidak kuat menandingi kerasnya pertarungan skill dan kemampuan player lain, mereka kembali datang dan menghancurkan komunitas player overwatch yang cukup baik dengan berbagai program ilegal yang justru akan memperburuk kemampuan mereka sendiri dalam bermain game FPS.
6. Point Blank
Kalian sering bermain game online di warnet seharian sampai lupa waktu? Jika iya, maka kalian sudah tidak asing lagi dengan game yang satu ini. Game yang sebelumnya dikuasai oleh Garena sebagai pihak publisher kini secara resmi telah mengumumkan pengunduran diri mereka dan sepenuhnya tanggung jawab diberikan kepada pihak Zepetto yang sekaligus merangkap sebagai pihak developer.
Game yang terbilang cukup terkenal (walau hanya dikalangan anak warnet), memiliki bergenre FPS 5vs5 yang menyajikan gameplay shooter pada umumnya. Tidak jauh beda dengan pesaingnya yaitu CS:GO, hanya saja Point Blank yang memiliki grafis yang sederhana sehingga tidak menyulitkan playernya untuk dapat menentukan posisi musuh. Dikarenakan faktor pengawasan server yang lemah hingga tindakan yang diambil dalam urusan cheating dianggap kurang tegas, menjadikan game Point Blank ini mulai banyak ditinggalkan oleh para playernya.
7. Rules Of Survival
Sempat digadang-gadang sebagai PUBG versi gratis saat pertama kali perilisannya pada 15 November 2017, Rules Of Survival langsung menarik perhatian para pecinta game ber-genre battle royale. Namun dalam perjalanannya di kancah video game online, game racikan NetEase ini sempat tersandung berbagai kasus plagiarisme yang diklaim langsung oleh pihak Bluehole karena aspek di dalam gamenya yang terbilang cukup mirip walau sedikit berbeda dari segi grafis dan nama.
Sebagai salah satu player yang pernah memainkan game ini, mimin merasa cukup ROS memiliki gameplay yang seru dan cukup menghibur. Namun sayang, kelemahan terbesar yang dimiliki ROS ialah dalam hal mengatasi cheater yang bertebaran dimana-mana. Dilansir dari berbagai situs media online yang membocorkan script code untuk dapat bermain curang, ternyata sistem keamanan ROS tidaklah sulit untuk ditembus, bahkan dengan menggunakan script sederhana saja kamu sudah bisa mengetahui keberadaan musuhmu melalui wallhack. Hal inilah yang menjadi penyebab utama turunnya popularitas ROS yang serta-merta membuat mereka kehilangan para player-playernya.
8. Ring Of Elysium
Setelah kepopuleran ROS memudar di kancah video game, khususnya di asia tenggara sendiri seketika berhembus angin segar yang mengatakan bahwa akan hadirnya pengganti yang kurang lebih sama, namun kali ini datang dari kubu yang juga memiliki kontribusi besar pada game-game terkenal seperti Point Blank dan Arena Of Valor. Ditengah kabar itulah sinar keemasan Rules Of Survival tergantikan oleh Ring Of Elysium. Sempat dibukanya server Close Alpha, secara berbondong-bondong player yang dulu sudah cukup tersakiti oleh kejahatan para cheater di ROS pun akhirnya hijrah ke ROE. Sayangnya, Hal itu ternyata hanyalah impian semu belaka, mereka tetap dibayang-bayangi akan hadirnya cheater di game tersebut.
9. Paladins
Sempat menjadi developer yang mengembangkan game yang kini populer di Steam yaitu Smite, menjadikan HiRez semakin yakin untuk melebarkan sayapnya di tengah ketatnya persaingan video game saat ini. Game ber-genre MOBA FPS yang memiliki penambahan aspek loadout card yang bisa kamu racik sedemikian rupa dari berbagai champion yang tentunya memiliki abilitynya masing-masing, menjadikan Paladins memiliki ciri khasnya sendiri.
Walau memiliki kontroversi sebagai game plagiat dari buatan Blizzard yaitu Overwatch, Paladins tumbuh dan berkembang di hati para gamer dengan berbagai ciri khasnya tersebut selain karena faktor free to play-nya. Seperti kata pepatah yang mengatakan bahwa hal yang besar tentu akan dibarengi dengan hal buruk lainnya. Karena gratis itulah salah satu faktor yang menyebabkan para cheater berani mengambil keputusan untuk menggunakan program tambahan tanpa takut akan ancaman banned.
10. Raising Force Online (RF Online)
Kabar ancaman cheater ternyata tidak hanya datang dari game-game bergenre shooter saja. Sebuah game MMORPG rilisan CCR ini juga mengalami hal yang sama, hanya saja sedikit berbeda kasus dengan yang dialami oleh game shooter yang notabene kecurangannya yaitu aimbot, wallhack dan lain sebagainya. Dalam kasus RF, para cheater menggunakan program tambahan tersebut bertujuan untuk mengganggu player lain yang sedang farmin ataupun hunting melawan monster yang ada di dungeon. Cukup mengganggu memang, terlebih ketika kita mengetahui bahwa motif mereka tak lain dan tak bukan adalah hanya untuk merusak dan mengganggu player lain dengan alasan iseng.
11. GTA V Online
Menjalankan side-mission bersama beberapa player lain dari berbagai tempat dan negara membuat GTA V Online masih tetap eksis hingga saat ini. Dengan update yang diberikan oleh Rockstar secara berkala dan memuat konten-konten yang menarik semakin membuat player betah untuk berlama-lama dalam memainkan game ini. Namun siapa sangka, game yang terbilang cukup menguras kantong anak kos-kosan seperti mimin ini ternyata memiliki cheater yang tidak sedikit. Mungkin sebagian dari mereka menggunakan program ketiga hanya sebatas Mod di single player yang memang dihalalkan bagi pihak developer, tetapi ada saja orang-orang jahil yang dengan sengaja menyerang player lain dalam mode multiplayer.
12. Rocket League
Sepak bola tentu merupakan game yang sangat seru, namun apa jadinya jika karakter yang bermain sepak bola tersebut bukanlah merupakan karakter manusia yang kita kenal saat ini seperti Christiano Ronaldo, David Beckham, ataupun Leonel Messi, melainkan mobil balap yang bisa melontarkan diri kemana-mana. Tentu menjadi rasa yang jauh berbeda dibanding game bola yang biasanya kita mainkan. Rocket League hadir dengan mengusung konsep ini, namun sayang cheater kembali hadir dengan berbagai trik dan cara yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.
13. Black Squad
Bermain melawan 10 orang dalam satu match yang sama memiliki feel yang berbeda, terlebih apabila bersama teman-teman terdekat kita. Game rilisan NS Studio pada 28 juli 2017 lalu memang kurang terkenal di tanah air, namun cukup famous di luar negri. Berdasarkan data yang dipublish oleh steamcharts.com, Black Squad memiliki 6.104 jumlah total player rata-rata dalam rentang 30 hari belakangan ini.
14. For Honor
Pertarungan ala viking dan gladiator pada zaman dahulu lengkap dengan jirah dan topeng besi yang digunakan menambah nuansa arena pertempuran kian memanas. Game aksi yang dibuat oleh Ubisoft ini memang terbaik dari berbagai sisi, mulai dari movement animasi hingga grafis yang sedap dipandang mata. Namun sayang, saking sulitnya game ini masih ada saja pihak-pihak tak bertanggung jawab yang berani menyebarkan atau bahkan menggunakannya sebagai jalan pintas untuk dapat memenangkan pertarungan tersebut.
15. Fortnite
Game yang digadang-gadang sebagai pesaing terberat PUBG dalam persaingan game ber-genre battle royale saat ini memang bukan tanpa alasan. Pasalnya dibalik fakta gameplay yang menarik dan sangat seru, tentu saja kepekaan pihak developer akan komunitas mereka dan sering dijadikan konten baru yang bisa kamu temukan di in-game. Bukan game bagus namanya jika tak ada cheater di dalamnya. Eittss.. Tapi kamu tidak perlu takut, pasalnya pihak Epic Games sendiri terbilang sangat tegas dalam menindak siapapun yang berani meretas game mereka tanpa pandang bulu. Ancaman terberat yang akan diberikan mereka yaitu banned IP Address, sehingga kamu kamu secara permanen akan diban selamanya oleh Fortnite dan tak akan bisa memainkan game itu lagi, sedih ya brott 🙁
Nah.. Sekian adalah 25 daftar nama game yang terkenal memiliki banyak cheater. Terlepas dari hal-hal yang sudah disebutkan di atas, perilaku cheating merupakan perilaku tidak terpuji dan sama sekali tidak dapat dibenarkan. Selain merugikan orang lain, sikap tersebut juga akan merugikan si penggunanya sendiri dimana program ketiga tidak akan membantumu sama sekali dalam mengimprovisasi skill dan gameplaymu. Kamu hanya akan dimanjakan dalam kesenangan semu fatamorgana yang tidak berujung dan justru malah menjerumuskan kamu sendiri sebagai gamer. So, tetaplah jujur walaupun itu menyakitkan ya brott…