8-Bit Hordes Review – Perang Hampa yang Tak Membosankan

Untitled 1

Sejak rilis di PC game 2 tahun dan mendapat pasarnya sendiri, akhirnya 8-bit Hordes rilis di PS4. Masih mengusung suasana Retro, yang khas dengan gambar kotak-kotak ala Petroglyph. 8-bit Hordes sudah siap untuk bersaing dengan game RTS lainnya. Berbeda dengan pendahulunya 8-Armies yang mengambil tema masa kini atau modern. 8-bit Hordes muncul dengan tema Dunia Fantasi yang penuh dengan pedang, makhluk-makhluk raksasa, penyihir dan yang paling penting adalah Naga.


Gameplay

Seperti pada game RTS pada umumnya, pada bagian gameplay kamu diharuskan membuat bangunan dan pasukan yang mampu mendukungmu untuk mengalahkan lawanmu. Tidak ada hal spesial yang dihadirkan oleh 8-bit Hordes benar-benar game RTS standart. Dalam balancing, semua faksi memiliki unit-unit yang mempunyai kemampuan khusus yang berbeda, ditambah dengan kombinasi-kombinasi unik untuk melawan musuhmu.

Kamu memerlukan barrack untuk membuat pasukan dan membutuhkan bangunan lain untuk menciptakan pasukan lain. Untuk setiap 1 unit pasukan dan 1 unit bangunan membutuhkan 1 population, yang bisa kamu tambah dengan membangun farm. Semua hal disini mulai membangun barrack hingga menciptakan naga membutuhkan uang yang bisa kamu ambil dari tambang. Jumlah maksimum unit yang bisa kamu dapatkan adalah 100.


Kontrol yang Bersahabat untuk Game RTS pada Konsol

Jujur ini adalah pertama kali aku bermain game RTS di konsol sejak Age of Empire, dan merasa perbedaan yang signifikan sejak saat itu. 8-bit Hordes menggunakan UI Wheel menu yang mempermudah pemilihan menu pembuatan bangunan ataupun unit dengan controler PS4. Game ini mampu menyajikan kontrol yang luar biasa simple. Bisa dikatakan mereka mampu meringkas kontrol kompleks yang sering hadir pada RTS pc, dalam bentuk controler PS4.

Untuk game bertipe RTS yang memiliki sistem grouping dan membutuhkan beberapa tombol serta drag pada PC. 8-Bit Horde mengganti semua itu dengan memberlakukan grouping sejak awal unit dibuat dengan membedakannya menjadi 3 grup dengan menekan tombol Kotak, Lingkaran, dan Segitiga. Jadi, ketika kamu membuat unit kamu harus memilih diantara 3 tombol itu, dan tombol yang kamu tekan itu menjadi grouping untuk unitmu. Benar-benar kontrol “Control Friendly”. Sayangnya dari segi kamera, game ini memiliki “fixed viewpoint” tanpa adanya rotate dan zoom in/out, membuat kita sedikit terganggu dalam gameplay

Meskipun  begitu, kelemahan pada sistem ini adalah setelah kamu telah memasukan unit ke dalam group tertentu, kamu tidak bisa menggantinya. Jadi jika kamu salah tombol, salah satunya cara hanya dengan memilihnya secara individu dan jadikan korban. Kamu juga tidak perlu melakukan saran diatas, toh pada akhirnya unit yang salah group juga  bisa kamu jalankan dan bertempur secara bersamaan.


Mode Campaign yang Hambar

Seperti pada game RTS lainnya, 8-bit hordes juga menyajikan Campaign untuk single player. Pertama-tama ada 2 faksi yang bisa kamu mainkan di awal. Kedua faksi ini memiliki unit-unit yang berbeda dan memiliki spesialisai yang berbeda pula. Dimana kalian harus menyelesaikan quest-quest yang telah ditentukan per-level dan setiap level di Campaign, memiliki 3 tingkat kesulitan yang siap untuk menantang kamu.

Upgrade pada mode Campaign sendiri meningkat seiring kamu menyelesaikan 1 level. Jadi kamu tidak bisa melakukan upgrade town hall dan mendapatkan unit khusus sebelum menyelesaikan level tertentu dan membuka seluruh Loadout dan Unlocked. Tentu saja untuk pihak lawan atau A.I juga menyesuaikan level upgrademu.

Dengan beberapa perbedaan yang di hadirkan pada mode ini, 8-bit hordes justru memilih tidak memberikan fitur yang harusnya ada pada campaign yaitu story cut-scene. RTS memang bukan hal yang fokus pada cerita, namun ketika mode campaign tidak diberikan cut-scene cerita, maka terasa ada suatu lubang yang sangat sulit ditutup. Seperti hal-nya game-game RTS lain yang memiliki cutscene-cutscene dengan dialog-dialog kecil yang membuatmu lebih mendalami cerita lebih dari sekedar tulisan.


Grafis Pixel Art

Meski dengan embel-embel 8 bit, 8-bit Horde tetap saja memodernisasi game ini. Melalui pixel art, mereka mampu menyajikan sebuah gambar pixel yang colorful dan tetap ciamik. Efek-efek pada setiap serangan, hacurnya unit, gedung, ledakan dan lain-lain sedikit membuat saya terkejut. Dari sisi grafis game ini telah menyajikannya dengan hangat dan rapi. Mereka mampu memaksimalkan kemampuan pixel art menjadi sebuah animasi yang sangat soft dan smoth.


Audio Kombinasi Retro 8-bit dan Orkestra

 

Di sisi Ost, 8-bit horde mengkombinasikan lagu 8bit dengan orkestra yang mampu ia kemas dengan rapi dan terdengar sangat bagus. Seluruh voice yang ada dalam game ini juga terdengar nyaman dan tidak aneh walau menggunakan efek retro audio. Sedangkan untuk sound efek, mereka mampu mengeluarkan setiap detail suara yang terjadi saat pertempuran, tapi ketika kamu bertempur dengan banyak pasukan melawan banyak pasukan terkesan berisik.


Kesimpulan

8-bit Hordes menyajikan berbagai keunikan dengan citra rasa retro mulai dari segi grafis, musik, sound dan lain-lain yang mampu memanjakan indramu. Menyulap kontrol rumit pada versi PC menjadi sangat simple dan ciamik dalam versi PS4  menjadi nilai yang sangat plus untuk game ini. Meski seolah tak memiliki keunikan khusus selain dari segi Art, 8-bit Hordes tetap menjadi game yang patut untuk kamu coba.

Exit mobile version