Assassin’s Creed Shadows dan Ghost of Tsushima – Trailer perdana Assassin’s Creed Shadow kini telah diperlihatkan. Trailer tersebut mendapat berbagai macam reaksi baik reaksi positif maupun negatif. Banyak netizen yang kebingungan mengenai sejarah yang digunakan oleh game tersebut.
Para Netizen dari Jepang yang merupakan lokasi dimana game ini berlangsung juga kebingungan dengan kehadiran Yasuke serta penggambaran era tersebut yang cukup membingunkan.
Netizen Jepang Bandingkan Assassin’s Creed Shadows dan Ghost of Tsushima
Yasuke sendiri memiliki sejarah yang sangat sedikit karena kurangnya informasi sejarah mengenai dirinya. Dan para netizen di Jepang juga menganggap penggambaran sejarahnya sangat tidak akurat meskipun game ini merupakan game Fiksi.
Hal ini terlihat dari komentar netizen Jepang pada video Trailer yang diunggah oleh Ubisoft Japan di YouTube. Menurut netizen Jepang, Assassin’s Creed selama ini merupakan seri fiksi yang tetap mengikuti sejarah serta kejadian penting namun Shadows mematahkan hal tersebut.
Pada game-game lainnya dalam seri ini, orang-orang lokal dan era yang digambarkan sangat konsisten dengan sejarah serta budaya yang ada di lokasi permainan. Dan Negara yang terkenal dengan Ninja yang ikonik, menjadikan seorang Samurai sebagai protagonis game Assassin merupakan hal yang membingungkan.
Netizen Jepang pun membandingkan keakuratan Assassin’s Creed Shadows dengan game-game lain, salah satunya adalah Ghost of Tsushima. Para gamer di jepang sangat puas dengan game tersebut karena menggambarkan era jepang yang cukup akurat pada zamannya.
Komentar-komentar di Internet bahkan mengatakan game ini tidak akurat dan jika ingin memainkan game bertemakan Samurai maupun ninja, lebih baik memainkan Ghost of Tsushima dan juga Rise of Ronin karena game ini dianggap netizen negara tersebut sebagai sebuah penghinaan terhadap sejarah mereka.
Netizen Jepang Anggap Assassin’s Creed Shadows Sebuah Penghinaan?
Salah satu komentar netizen Jepang yang telah ditranslasi menganggap bahwa game ini merupakan Perampasan Budaya. Hal ini juga didukung oleh jumlah dislike pada Trailer yang diunggah tersebut yang mencapai hampir 8 kali lebih banyak dari like.
Selain itu, Akun Twitter Mangalawyer juga memberikan gambar yang berisikan komentar netizen jepang mengenai game tersebut. Komentar ini berisikan rasa tidak puas dengan penggambaran Jepang pada era tersebut.
Para gamer dari Jepang ini banyak yang menanyakan mengapa menggunakan Yasuke sebagai karakter utama dan bukan warga lokal yang lebih cocok menjadi seorang Assassin ataupun Samurai.
Analogi lainnya juga disebutkan dimana salah satunya mengatakan bahwa menggunakan Yasuke sebagai Protagonis seperti menjadi orang Jepang menghadiri kejadian Boston Tea Party.
Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Berita atau artikel lainnya dari Javier Ferdano. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com