Ketika Winning Eleven masih berjaya..
Ketika gamer zaman 90-an ditanya game PS apa yang sering mereka mainkan saat mereka masih kecil, maka jawabnya hanya satu, Winning Eleven.
Ya, game besutan Konami ini merupakan game sejuta umat di kala itu. Juga merupakan game wajib yang harus ada di setiap rental PS. Saya termasuk yang beruntung memiliki konsol Playstation sendiri di rumah. Tentu saja akhirnya rumah saya menjadi semacam tempat berkumpulnya anak-anak sekitar rumah. Winning Eleven 3 adalah seri Winning Eleven pertama yang saya mainkan.
Tahukah kamu bahwa Winning Eleven merupakan judul game yang dirilis di Jepang dan Asia (tidak termasuk Indonesia). Sementara saudara tirinya Pro Evolution Soccer dirilis untuk Eropa, North America dan Indonesia. Namun, faktanya yang sering saya temui kala itu di toko-toko game adalah Winning Eleven. Pernah sih ada saya temui Pro Evolution Soccer tapi biasanya orang-orang lebih suka dengan Winning Eleven, karena menurut mereka lebih enak main Winning dibanding PES. Benarkah demikian?
Hal apa yang paling berkesan ketika memainkan Winning Eleven 3? Roberto Carlos ! Carlos hampir selalu menjadi pilihan utama para gamer untuk menjebol gawang lawannya, tidak lain tidak bukan ini karena kecepatannya yang sangat kuenceng, mengalahkan sebagian besar striker murni lainnya. Tapi Roberto Carlos hanya berjaya di Winning Eleven 3, kemampuan magisnya tidak berlanjut di seri berikutnya.
Satu lagi hal yang selalu dijadikan andalan para gamer, One-Two Pass. Jurus ajaib ini bisa dibilang paling ampuh untuk melawan CPU (AI/Computer), namun juga dibenci terutama jika kamu menggunakannya terhadap teman-temanmu. Biasanya jurus ini di banned tiap kali ada pertandingan antar kampung atau pun turnamen besar.
Satu hal yang sangat saya syukuri adalah selalu ada update roster terbaru (untuk PS2). Emang pada dasarnya orang Indonesia kreatif-kreatif, tiap pergantian musim pasti keluar versi Winning terbaru, dengan judul-judul “luar biasa” macam Winning Eleven Extreme, Winning Eleven 10/33.000.000, Winning Eleven 2017/70 billion, dan judul-judul aneh lainnya. Berdasarkan investigasi rahasia yang saya lakukan, masih dapat saya temui versi terbaru Winning Eleven untuk konsol PS2.
Selain Winning Eleven, masih ada satu judul game bola lagi yang layak untuk dimainkan di zaman 90-an. Apalagi kalau bukan Fifa 98. Saya pribadi cukup suka main game tersebut, tapi ternyata tidak banyak yang suka dengan Fifa 98 kala itu. Katanya sih lebih enak skema kontrol WE daripada Fifa. Yah saya rasa ini cuma masalah preferensi, masalah kebiasaan saja.
Jujur, sekarang ini saya hampir tidak pernah lagi main game bola. Seingat saya terakhir main PES 2012. Dari apa yang saya lihat, sepertinya penggemar seri Fifa saat ini sudah banyak, bahkan di luar negeri sana Fifa menguasai momentum game bergenre bola. Mungkin karena dukungan yang kuat dari EA dengan adanya update-update baru dan turnamen-turnamen yang rutin diadakan.
Bagaimana dengan kamu brott ? Masih rutin bermain solo atau duel melawan temanmu ? Ngomong-ngomong, judul game WE teraneh apa yang pernah kalian temui di toko game ? Please enlighten us !