Facebook sepertinya lupa dengan kabar yang telah terjadi belakangan ini.
Video Games sekarang sedang mendapat sejumlah sorotan akibat peristiwa memilukan yang terjadi di Florida dalam beberapa waktu yang lalu. Dimulai dari bapak gubernur Kentucky hingga presiden US pun sama-sama kompak untuk memfokuskan perhatiannya pada media-media hiburan yang biasa kita gemari ini. Sekarang, pandangan publik terhadap video game juga berpotensi menjadi semakin mengkerucut akibat aksi pihak Facebook dalam acara konferensi khusus yang dihadiri oleh mayoritas para aktivis berpaham konservatif.
Facebook is at CPAC and they have a VR shooting game pic.twitter.com/wmV23jezpN
— Sean Morrow (@snmrrw) 23 Februari 2018
Dalam acara CPAC (Conservative Political Action Conference) yang berlangsung pada tanggal 21 hingga 24 Febuari kemarin, Perusahaan sosial media terbesar di dunia tersebut ternyata selama ini telah memamerkan sebuah game VR bertemakan tembak-menembak yang berjudul Bullet Train di dalam boothnya. Hal ini akhirnya mendapatkan atensi dari Sean Morrow, selaku produser dari media Now This yang pada saat itu sedang sibuk memberikan liputan mengenai acara CPAC. Beliau akhirnya merekam demo dari game VR yang ditampilkan Facebook dan mempostingnya secara langsung ke akun twitter pribadinya.
Boothnya langsung segera dibongkar ?
Postingan Sean di Twitter ini mendadak viral dengan munculnya beragam komentar pedas dari para netizen yang ditujukan ke pihak Facebook. Namun setelah diwakilkan oleh Hugo Barra, pihak Facebook akhirnya memberikan klarifikasi berserta permohonan maaf yang sebesar-besarnya akibat kecerobohannya itu. Hugo pun berjanji akan langsung mencopot booth-booth yang mempromosikan game-game bertemakan kekerasan tersebut pada keesokan harinya.
We removed the demo & regret failing to do so at the start. We got this wrong. Our demos come w a standard set of content, some are action games w violence. These shouldn’t have been present, especially in light of recent events & out of respect for the victims & their families.
— Hugo Barra (@hbarra) 23 Februari 2018
Sungguh amat disayangkan jika perusahaan social media terbesar seperti Facebook bisa melakukan kesalahan fatal yang dapat mempengaruhi penilaian masyarakat terhadap video game. Semoga saja dengan ini muncul banyak pihak-pihak yang mau untuk meluruskan pola pikir yang salah dari banyak orang tentang video game. Lalu ditambah dengan munculnya suatu solusi efektif yang dapat mencegah maraknya kejadian penembakan di US baru-baru ini.
Sumber: Polygon