Daftar isi
Resolusi Blizzard menyambut tahun 2019 ?
Semenjak peristiwa Diablo Immortal, Blizzard kini telah berubah menjadi developer dan publisher yang sedikit berbeda dibanding sebelumnya. Perubahan tersebut juga mendasari kekhawatiran sebagian fans terhadap arah yang ingin mereka tuju di masa-masa mendatang. Dimana, Blizzard ternyata sangat begitu tergiur dengan suatu kewangian yang sudah ditawarkan oleh dunia game Mobile. Sehingga mereka dengan senang hati mau sekali untuk mengadaptasi seluruh IP game populer mereka ke dalam platform yang sedang ngetren itu.
Namun, disamping dari transisi perubahan yang sudah dialami Blizzard, rupanya ada lagi suatu hal mengejutkan yang baru-baru ini telah dilaporkan oleh pihak Kotaku, dimana sepertinya ini telah menjadi jawaban atas lepas tangannya mereka terhadap pengembangan game Heroes of the Storm beserta dengan lingkup turnamen eSports yang biasa mereka adakan.
Adanya bentuk PHK halus ?
menurut laporan Jason Scherier selaku staf Kotaku, Blizzard saat ini kabarnya sedang berfokus dalam melakukan sebuah rencana penghematan dengan memotong berbagai biaya-biaya operasional jangka panjang yang biasa dibayarkan. Selain dari putusnya pengembangan game Heroes of the Storm, Blizzard pun juga tengah sibuk dalam memberlakukan perampingan jumlah karyawan dengan mengiming-imingi mereka suatu pesangon spesial untuk mau diminta keluar dari perusahaan.
Yang cukup menarik, Program pesangon yang dinamai sebagai Career Crossroad ini biasanya hanya berlaku untuk para karyawan di bagian Quality Assurance yang sudah bekerja selama lebih dari 5 tahun. Namun sepanjang tahun 2018, aturan mengenai penerimaan program Career Crossroad tersebut telah resmi dilonggarkan lewat berkurangnya syarat lama bekerja, beserta dengan terbukanya juga program “pengusiran halus” ini untuk beberapa divisi-divisi lain seperti Customer Service dan IT.
Peran Activision
Atas bentuk penghematan tersebut, Blizzard di saat yang bersamaan tengah aktif dalam merekrut orang-orang khusus untuk memperkuat divisi pengembangan game mereka. Blizzard kabarnya ingin berfokus dalam memproduksi banyak seri game melalui beragam bentuk pemotongan biaya di sektor lain yang sudah dilakukannya (bisa selain dari program pesangon di atas). Usut punya usut, keputusan ini mereka jalankan atas dasar pertimbangan yang sudah ditetapkan oleh pihak dari departemen marketing dan keuangan. Dimana 2 divisi tersebut kabarnya mulai memiliki pengaruh kekuasaan yang besar semenjak diangkatnya Armin Zerza dari jabatan Chief Finance Officer (kepala bagian keuangan) menjadi Chief Operating Officer (Kepala operasi perusahaan) di tahun 2017 lalu.
Selain pengaruh dari orang-orang di divisi keuangan, keberadaan Activision disebut-sebut juga merupakan biang keladi dari adanya peralihan jabatan di dalam tubuh Blizzard. Karena posisi Chief Finance Officer yang baru, kini telah dijabat oleh Amrita Ahuja yang dulunya berasal dari Activision. Melihat Blizzard dan Activision sudah melebur menjadi satu, jangan kaget bila budaya pergantian jabatan ini seringkali terjadi dan mempengaruhi putusan-putusan strategik yang hendak dikemukakan.
Kefokusan Blizzard dalam memproduksi banyak game dengan mengorbankan sektor-sektor lain telah menimbulkan suatu pertanyaan tersendiri; Akan seperti apa kualitas dari game-game terbaru yang akan mereka keluarkan di tahun 2019 mendatang ? Yang pasti, platform mobile tidak hanya akan menjadi fokus perhatian Blizzard, karena mereka dipastikan juga sedang berusaha untuk merebut kembali hati para gamer PC dan Konsol yang sempat dikecewakannya tersebut.
Sumber: Kotaku
Jangan lupa untuk membaca informasi lain terkait Blizzard, beserta dengan cerita-cerita menarik seputar video game dari saya, Ido Limando.