Call of Duty Warzone Caldera Bakal Ditutup Activision, Semua Item dan Progress Pemain Hangus

Call of Duty Warzone Caldera Bakal Ditutup

Call of Duty Warzone Caldera – Battle royale menjadi subgenre yang sempat booming hingga semua developer ingin mencoba terjun mengikuti tren tersebut. Semenjak perilisan Playerunknown’s Battleground alias PUBG, seketika banyak game lain membuat sentuhan mereka sendiri dalam formula yang dipopulerkan game Korea Selatan tersebut.

Call of Duty Warzone menjadi salah satu yang berhasil dari sederet banyak game yang mencoba replika kesuksesan PUBG. Meskipun sangat sukses dan bahkan menjadi salah satu battle-royale paling ramai dimainkan, spinoff COD itu akan tutup usia dalam beberapa bulan mendatang.

Call of Duty Warzone Caldera Resmi Ditutup Activision, Semua Belian Pemain Hangus

Call of Duty Warzone Pertama Resmi Ditutup Activision, Semua Belian Pemain Hangus

Activision resmi umumkan bahwa Call of Duty: Warzone akan ditutup mulai dari 21 September 2023 mendatang. Hal ini dikarenakan developer dari game tersebut, Raven Software ingin sepenuhnya fokus pada game kedua yang dirilis sejak tahun lalu.

Setelah Warzone 2 diperkenalkan, seketika iterasi pertama battle-royale tersebut dianak tirikan oleh Activision. Game kedua itu sendiri mendapat resepsi campur aduk dari fans, banyak yang lebih memilih gameplay cepat dan lebih sedikit gimmick yang game pertama miliki.

Berita ini tentunya mengejutkan komunitas game tersebut. Game baru berusia 3 tahun dan tergolong masih aktif, banyak pemain yang bahkan telah keluarkan ratusan atau bahkan ribuan dolar untuk microtransaction. Namun layaknya game Call of Duty lainnya, ketika yang baru muncul, yang lama dilupakan mau sebesar apapun profit yang dihasilkan.

Call Of Duty Warzone “Pertama”

Meski miliki engine dan fondasi yang sama, microtransaction yang dibeli di Warzone pertama tak dapat ditransfer ke game kedua, maka mereka yang telah terlanjur beli hanya mampu menggunakan kosmetik tersebut di multiplayer Call of Duty: Modern Warfare (2019) yang di mana sudah sepi.

Yang lebih parah lagi ialah mereka yang tak beli Modern Warfare, mereka sepenuhnya tidak dapat menggunakan skin kosmetik yang telah mereka beli selama 3 tahun game eksis.

Saat Warzone 2.0 aktif dikembangkan, iterasi pertama perlahan ditinggalkan dan bahkan dipotong kontennya hingga hanya tersisa satu yaitu Warzone Caldera. Tak lama kemudian, game kedua juga mengganti judul game menjadi “Call of Duty: Warzone” menghilangkan angka 2 di dalam judul yang mensugestikan gamer kalau itu lah game Warzone sesungguhnya.

Diprotes oleh Komunitas CoD

Call of Duty Warzone

Komunitas CoD proteskan bahwa keputusan yang diambil Activision ini tentunya merugikan banyak orang khususnya mereka yang telah habiskan banyak waktu dan uang terhadap game pertama tersebut.

Memang semua game akan mati pada umumnya karena kemunculan seri baru, tetapi melihat komunitas yang masih aktif, kesuksesannya, ditambah lagi usianya yang baru 3 tahun, menutup game pertama begitu saja menjadi keputusan yang tak wajar.

Fans game ini bandingkan keputusan Activision dengan Valve yang amat berbanding jauh. Counter Strike: Global Offensive terus abadikan konten lama, kosmetik, dan progres pemain meski berpindah ke Counter Strike 2 yang tak lebih dari sekedar upgrade engine dan overhaul besar-besaran.

Activision gembor dengan format game sebagai live-service, namun apabila mereka tak dapat menghargai pengeluaran pemain dalam waktu jangka panjang, bisa saja mereka jerah dan tak mau lagi sumbangkan uang dalam microtransaction karena tahu game yang dimainkan bakal diabaikan begitu saja ketika yang baru muncul.


Baca pula informasi Gamebrott lainnya tentang Call of Duty Warzone beserta dengan kabar-kabar menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Muhammad Maulana. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.

Exit mobile version