Channel Linus Tech Tips Sempat Di-Hack, Linus Jelaskan Alasan Kejadiannya

Channel Linus Tech Tips

Alasan Channel Linus Tech Tips kena hack – Bukan berita baru jika sebuah channel YouTube bisa di-hack oleh orang asing dan diambil alih untuk menayangkan video kripto scamming. Sudah acap kali channel YouTube besar mengalami hal serupa bahkan channel review HP yang terkenal di Indonesia milik David GadgetIn juga mengalami hal serupa tidak lama lalu.

Kali ini tampaknya channel sepuh dunia tekno yaitu Linus Tech Tips yang mengalami kejadian tidak mengenakkan ini. Tepatnya ada tiga kanal YouTube milik Linus Media Group yaitu Linus Tech Tips, TechQuickie, dan TechLinked diretas oleh orang tidak dikenal dan digunakan untuk menayangkan siaran langsung scam kripto.

Channel Linus Tech Tips Kena Hack, Linus Sebastian Beberkan Alasannya!

Channel LTT diambil alih menjadi Tesla

Selang sehari kemudian, kanal-kanal ini pun kembali normal setelah dipulihkan oleh Google. Namun, pemiliknya alias Linus Sebastian punya cerita menarik pada saat kejadian ini terjadi. Linus juga menjelaskan mengapa tindakan hack ini bisa terjadi pada video penjelasan di kanal YouTube utamanya di LTT.

Linus menjelaskan jika sebagai seorang yang paham teknologi atau istilah tech-savvy pun tidak menjamin kejadian hacking ini bisa ditiadakan. Dia menambahkan jika penggunaan password yang kuat serta two factor authentication saja sebenarnya sudah cukup kuat namun bukan berarti kebal. 

Bahkan pada kasusnya kali ini, sang hacker bahkan tidak memerlukan kode otentikasi dua faktor dan langsung bisa mengambil alih channel mereka dengan gampang. Alasan yang dikemukakan oleh Linus adalah melalui malware. Lebih tepatnya malware yang mengincar fitur Session Token yang ada pada browser.

Apa itu Session Token? Session Token sejatinya adalah sebuah token atau validasi yang diberikan oleh browser untuk membuat kalian tetap login pada situs tertentu tanpa harus login ulang setiap kali kalian membuka situsnya. Fitur ini sebenarnya bagus dan praktis hanya saja fitur ini bisa disalah gunakan oleh hacker hanya dengan memasukkan malware untuk meng-copy Session Token tersebut dan dikirim ke sumbernya. Dengan cara seperti ini, sang hacker pun sudah mendapatkan akses apapun yang ada di browser target tanpa perlu login sama sekali.

Linus Sebastian pemilik Linus Media Group

Hal inilah yang terjadi, ungkap Linus. Salah satu pegawainya yang mendapatkan berkas email kerjasama ternyata disusupi oleh malware. Tindakan ini pun tidak bisa serta-merta menyalahkan si pegawai karena email berisikan malware biasanya memang dibuat seperti legit atau asli dan tidak mencurigakan bila dilihat sekilas.

Linus LTT Menyayangkan Keamanan YouTube Kurang Maksimal

Keamanan YouTube dinilai kurang kuat oleh Linus

Linus juga menyayangkan hal ini masih sering terjadi pada kanal YouTube. Peristiwa ini bisa cepat teratasi karena mereka merupakan channel besar yang punya koneksi. Hal yang serupa tentu sulit bila terjadinya pada channel kecil atau yang baru merintis.

Linus juga sempat memberikan beberapa saran untuk keamanan yang lebih kuat di video YouTube terbarunya. Seperti setidaknya memerlukan password atau otentikasi dua faktor untuk mengganti nama kanal atau mengganti stream key. Google juga seharusnya menambahkan opsi otentikasi ketika pengguna menghapus atau mem-private video mereka seluruhnya. Tindakan ini seharusnya dicap mencurigakan dan seharusnya harus lewat otentikasi ulang melalui password atau dua faktor tadi. Linus juga menyarankan jika otentikasi password diperlukan ketika channel tersebut tiba-tiba diakses melalui lokasi yang tidak sewajarnya. 

Singkat cerita, kanal YouTube milik Linus yang di-hack kini sudah kembali dan semoga kejadian ini tidak menimpa siapapun setelah ini dan lebih berhati-hatilah ketika mendapatkan email, jangan langsung membuka lampiran file apalagi yang bersifat file terkompresi seperti .RAR atau .ZIP.


Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Andi. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.

Exit mobile version