Creative Director Assassin’s Creed: Valhalla Absen Karena Masalah Pribadi

Ismael
Ashraf Ismail pamit sejenak.

Membawa masalah pribadi ke dunia profesional seperti pekerjaan memang bukan langkah yang etis bagi setiap orang. Hal ini karena hanya akan membuat fokus pekerjaan mereka terbengkalai karena pikiran mereka terbagi antara masalah pribadi dan pekerjaannya. Terutama jika mereka menjabat sebagai posisi penting di pekerjaannya.

Oleh karenanya tak jarang beberapa dari mereka izin untuk absen sejenak dari pekerjaan mereka untuk fokus menyelesaikan masalah pribadi yang berpotensi mengganggu fokus pekerjaan mereka saat ini. Inilah yang saat ini tengah dialami oleh Ashraf Ismail, Creative Director Assassin’s Creed IV: Black Flag, Assassin’s Creed: Origins, dan game Ubisoft selanjutnya yang akan dirilis, Assassin’s Creed: Valhalla.

Ismail mengumumkan melalui akun Twitternya bahwa ia akan meninggalkan sejenak pengembangan Assassin’s Creed: Valhalla untuk mengatasi masalah keluarganya yang kini tengah didera badai. Ia juga meminta maaf kepada para fans yang tersakiti atas keputusannya tersebut dan mengaku bahwa masalahnya seharusnya tak mengganggu pekerjaan timnya dalam menangani proyek besar Ubisoft tersebut.

Sayangnya, kini Ismail telah menghapus akun Twitternya saat tulisan ini ditulis. Beruntung wccftech berhasil mendokumentasikan cuitannya.

Selama beberapa minggu terakhir, Ismail diduga terlibat dalam kasus perselingkuhan atas istrinya. Ia disebut berbohong atas status pernikahannya pada seorang wanita. Kasusnya menjadi salah satu bagian dari kampanye #metoo yang kini tengah ramai dibicarakan di industri video game.

Terlebih setelah kasus Chris Avellone, Penulis sekaligus Desainer Game Fallout: New Vegas yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap empat wanita. Membuat kontrak kerjanya dicabut oleh beberapa studio.

Melansir Eurogamer, Ubisoft menjelaskan bahwa Ismail undur diri sejenak dari Assassin’s Creed: Valhalla. Developer dan publisher asal Perancis tersebut melanjutkan bahwa mereka masih akan mengerjakan gamenya sampai rampung tanpa kehadiran Ismail.

Kasus sejenis juga terjadi di beberapa staff Ubisoft. Bahwa tak sedikit staff mereka yang mengaku telah mengalami pelecehan seksual. Ubisoft mengaku bahwa mereka sangat serius mendalami masalah tersebut dan akan menyelidikinya lebih lanjut untuk menentukan langkah selanjutnya bagi para staffnya.


Baca lebih lanjut tentang Assassin’s Creed Valhalla dan Ubisoft, atau artikel video game Jepang dan non-mainstream lain dari Ayyadana Akbar.

For japanese games, jrpg, shooter games, game review, and press release, please contact me at: author@gamebrott.com

Exit mobile version