Apa Saja Dampak Pembatasan Waktu Bermain Game di Cina?

Dampak Pembatasan Waktu Bermain Game Di Cina

Bulan September 2022 menandai satu tahun penerapan aturan pembatasan waktu bermain game terhadap anak khususnya usia 18 tahun kebawah oleh Pemerintah Cina. Dalam aturan ini Pemerintah membatasi waktu bermain menjadi hanya 3 jam dalam seminggu.

Dampak Pembatasan Waktu Bermain Game di Cina

Pembatasan tersebut merupakan usaha otoritas Cina untuk memberantas kecanduan bermain game bagi anak dibawah umur. Kebijakan yang diterapkan sejak bulan September 2021 ini membatasi waktu bermain menjadi 3 hari dalam seminggu yaitu pada hari Jumat sampai Minggu serta hari libur nasional, dari jam 8 sampai jam 9 malam. Dilansir dari Niko Partnerts, berikut dampak dari setahun penerapan aturan ini:

Perubahan Signifikan Terhadap Waktu Bermain

Perubahan Signifikan Terhadap Waktu Bermain

Kebijakan pembatasan ini telah diterapkan oleh mayoritas anak muda di Negeri Tirai Bambu ini dimana 77% gamers muda telah mengurangi waktu bermain mereka dalam seminggu. Dari 77% anak yang menerapkan aturan tersebut, 54% diantaranya telah mengindahkan aturan untuk bermain 3 jam atau kurang dalam seminggu sesuai dengan waktu yang telah diatur.

Imbas dari kebijakan ini angka gamers muda juga mengalami penurunan cukup besar menjadi 82,6 juta pemain di 2022. Jumlah ini menurun cukup besar dibandingkan puncaknya di tahun 2020 yang mencapai angka 122 juta pemain muda.

Walaupun mengalami penurunan cukup besar, Niko memprediksi angka gamers muda akan tetap meningkat ke angka 114,6 juta pada 2026 seiring para gamers muda, orang tua dan pengembang game melakukan penyesuaian terhadap aturan ini.

Aturan Ini Masih Miliki Celah

Pembatasan Waktu Bermain Game Masih Miliki Celah

Dari hasil laporan ini Niko Partnerts juga menemukan fakta bahwa walau telah diterapkan secara luas, masih banyak ditemukan pelanggaran terhadap aturan ini. Sebanyak 17% anak muda bermain 3 jam atau kurang dalam seminggu termasuk bermain diluar jam yang ditentukan. Selain itu juga diketahui bahwa 29% anak masih bermain game lebih dari 3 jam per minggu termasuk bermain diluar jam yang ditetapkan.

Dari 29% anak muda yang tidak mengindahkan aturan ini, 82% diantaranya mengakali aturan ini dengan cara menggunakan akun orang dewasa (keluarga atau teman) untuk tetap dapat bermain game diluar jam yang telah ditentukan. Dari jumlah tersebut 36% orang tua ternyata mengizinkan anaknya untuk menggunakan data mereka untuk membeli game dan konten in-game.

Dalam laporan ini di ketahui juga bahwa Versi Steam internasional menjadi platform yang banyak digunakan untuk mengakses game pc yang dibatasi Pemerintah. Adapun hal mendasari tren ini karena platform Steam belum teregulasi dan tersebar secara luas.

Buat kamu yang pengen topup Google Play, Steam Wallet, PlayStation Network, ataupun Nintendo eShop yang paling murah dan terjamin, coba cek RRQ TopUp ya! Jangan lupa juga, gunakan kode voucher “GAMEBROTT” di RRQ TopUp untuk dapet potongan harga spesial buat kamu.

Live Streaming dan Transaksi Juga Dibatasi

Pemerintah Cina Perintahkan Penerapan Facial Recognition untuk Aplikasi Game

Kebijakan pembatasan juga diterapkan di area live streaming. Pada Mei 2022, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Cina memerintahkan platform live streaming untuk menerapkan sistem yang membatasi anak dibawah umur untuk mengakses platform live streaming setelah jam 10 malam setiap harinya. Sebelumnya Pemerintah juga telah menerapkan aturan yang melarang konten live streaming untuk game yang tidak memiliki izin.

Selain itu Pemerintah juga menekan para pengembang aplikasi menerapkan fitur facial recognition untuk mengakses aplikasi guna mencegah anak yang menggunakan akun orang tua atau saudaranya untuk mengakali aturan ini, serta mewajibkan platform rental dan jual-beli akun untuk menggunakan Kartu Identitas dalam proses transaksi guna menghindari penjulaan akun kepada anak dibawah umur.

Sanksi dan Tekanan Terhadap Perusahaan Game

Sanksi dan Tekanan Terhadap Perusahaan Game

Otoritas Cina telah memperingatkan dan memberi saksi terhadapat perusahaan game yang tidak menjalankan aturan ini. Sementara perusahaan besar dapat cukup baik menjalankannya, beberapa perusahaan kecil kesulitan untuk menerapkan kebijakan ini. Contohnya salah satu perusahaan game di Shangrau, Provinsi Jiangxi ditemukan mengoperasikan game tanpa fitur anti-adiktif dan pendapatkan peringatan, hingga akhirnya ditemukan terbukti  mendapatkan keuntungan secara illegal dan didenda sebesar $16 ribu atau sekitar Rp 240 juta.

Aturan pembatasan ini merupakan satu dari banyak kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah guna mengendalikan perkembangan industri game di Cina.  Dalam 2 tahun terakhir Pemeritah telah aktif memperketat aturan terhadap standar game yang  akan terbit di Cina baik dari developer lokal maupun internasional.   

Nah, itulah informasi mengenai dampak aturan pembatasan waktu bermain game di Cina setelah setahun diterapkan. Bagaimana pendapat kalian terkait penerapan aturan ini, brott? Silahkan tuliskan tanggapan kalian di kolom komentar ya!

Source: Niko Partners


Baca juga informasi menarik lainnya terkait Cina atau artikel lainnya dari FriliandoFor further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com

Exit mobile version