Denuvo Ingin Rilis Benchmark – Kualitas port game di PC mengalami penurunan drastis sepanjang tahun 2023 ini. Mendengar game terbaru khususnya dari produksi studio AAA rilis dengan kondisi tak stabil atau bahkan unplayable sudah bukan menjadi kejutan lagi, membuat gamer PC tentunya muak dan mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi.
Denuvo, sebuah program proteksi anti-bajak sering dituduh menjadi salah satu alasan, hal ini wajar melihat banyak dari port PC bermasalah ini biasanya “dibungkus” dengan proteksi tersebut mulai dari Star Wars Jedi: Survival, Redfall, Forsaken, Hogwarts Legacy, dll.
Asumsi tersebut memberikan reputasi buruk kepada Irdeto, perusahaan di balik proteksi Denuvo itu. Hal ini membuat developer mencoba beberapa kali membuat bantahan akan asumsi tersebut.
Denuvo Ingin Rilis Benchmark Khusus untuk Buktikan DRM Mereka Tak Pengaruhi Performa
Dilansir dari wawancara bersama Ars Technica, Steve Huin selaku CEO Irdeto divisi video game mengatakan bahwa banyak komparasi di internet yang menyebut versi bajakan selalu lebih baik dari segi performa ketimbang original merupakan klaim yang tidak akurat.
Alasan baginya ialah banyak dari komparasi ini menggunakan dua versi yang berbeda. Perbedaan versi yang terkadang bisa sampai 6 bulan ini membuat uji coba antara versi bajakan vs original tidak dapat dianggap adil karena bisa saja bug fixes atau glitch di versi original yang baru memperburuk performa game.
Namun tentunya sekedar bicara saja tidak membuktikan apapun, khususnya dengan reputasi perusahaan telah dicap buruk, tak ada orang yang percaya lagi dengan klaim mereka. Oleh karena itu dia ingin membuktikan secara langsung kalau Denuvo tak pengaruhi performa game dengan membuat program benchmark khusus.
Irdeto nantinya akan memberikan awak media dua versi dari game yang menggunakan program anti-tamper mereka, satu telah dipasang Denuvo dan satu masih polos. Para jurnalis dan tech reviewer dapat menguji secara langsung bahwa performa game tidak terpengaruhi karena adanya DRM mereka.
Mereka berencana akan lakukan ini dalam beberapa bulan kedepan dan tentu saja tidak akan membagikannya ke publik karena berpotensi besar akan menjadi celah untuk munculnya versi bajakan.
Catatan Performa Versi Bajakan Dinilai Lebih Baik dari Original
Meski ditujukan untuk mencegah pembajakan, banyak game dengan Denuvo pada akhirnya dibobol oleh beberapa scene group mulai dari CPY, Codex, dan yang tersisa masih aktif saat ini yaitu Empress.
Versi bajakan Resident Evil Village sempat heboh di internet karena dicap miliki performa jauh lebih mulus dari versi original mulai dari minimnya stuttering hingga lama loading yang lebih sebentar.
Saking hebohnya, Capcom sampai harus membuat patch khusus yang tampaknya memperbaiki sebagian masalah performa di game. Gamer pun berasumsi bahwa Empress secara tidak langsung “memberitahu” apa biang kerok dari performa buruk tersebut.
Hal serupa terjadi lagi ketika bajakan Hogwarts Legacy muncul lagi-lagi oleh Empress. Versi bajakan dinilai lebih stabil, lebih minim stuttering, dan loading di game lebih sebentar.
Beberapa media mencoba membuat komparasi mereka sendiri, salah satunya ialah PC Gamer yang pernah menguji menggunakan Final Fantasy 15. Mereka ungkap bahwa performa game hampir tidak ada perbedaan tetapi durasi loading lebih cepat di versi sesudah Denuvo dilepas.
Baca pula informasi Gamebrott lainnya tentang Denuvo beserta dengan kabar-kabar menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Muhammad Maulana. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com