Dev. The Quiet Man Dituding Bawa Kabur Asset Game Milik Publisher Lamanya

ss fc8e720e5b9d746705f7b1c0bbfdcc25ac26fb31.1920x1080

Langsung dapat gugatan hukum

Seperti layaknya kutu loncat, Human Head Studios memang adalah satu dari sekian banyak developer yang sering kali bekerja di bawah kepemimpinan publisher yang berbeda-beda. Setelah tergolong cukup gagal dalam mengangkat nama baik game The Quiet Man untuk Square Enix, di tahun 2019 ini mereka juga sempat kebagian peran dalam mengurus proyek pengembangan game Rune II milik sang publisher dengan nama Ragnarok Game LLC.

 

Game Action RPG bertema Nordik yang bisa kamu mainkan secara online tersebut telah lama rilis di platform Epic Games Store sejak tanggal 12 November lalu. Sesuai dengan apa yang kami beritakan beberapa minggu lalu, Human Head pada keesokan harinya langsung memberikan sebuah pengumuman yang amat mengejutkan terkait statusnya saat ini. Studio yang bertempat di Wisconsin, Amerika Serikat itu dikabarkan telah tutup dan langsung dirombak oleh Bethesda menjadi Roundhouse Studio (sekaligus juga telah diakuisisi oleh mereka).

Pengumuman ini rupanya malah menjadi satu kontroversi tersendiri. Selain dikarenakan bahwa Ragnarok selaku publisher yang sama sekali tidak tahu menahu tentang informasi ini, mereka pun kabarnya juga merasa dikhianati oleh Studio Human Head. Dilansir melalui suatu postingan yang baru saja Ragnarok berikan di website game Rune II, pihak Ragnarok telah resmi melayangkan tuntutan hukum kepada developer yang baru saja meninggalkan mereka tersebut.

Dalam laporannya, Ragnarok sebenarnya tidak terlalu mempermasalahkan kepergian studio Human Head yang dilakukan secara mendadak. Justru, mereka sangat begitu kecewa sekali dengan sikap pihak Human Head yang tidak mau menyediakan akses source code dan asset game Rune II yang seharusnya memang sudah menjadi hak milik Ragnarok. Demi bisa memperbaiki sekaligus memberi dukungan update berkala untuk game Rune II yang resepsinya kini kurang begitu baik di mata para gamer, Ragnarok  sudah berulang-ulang kali memohon kepada Human Head, namun permintaan mereka tidak pernah disanggupi.

Melalui berkas tuntutan yang sudah Ragnarok kirimkan, di sana dijelaskan bila Human Head telah banyak melanggar perjanjian kerja yang sudah disepakatinya bersama. Baik itu dimulai dari sikap mereka yang sangat tidak kooperatif, hingga kelalaiannya dalam mengerjakan deadline proses pengembangan yang telah dijadwalkan. Bahkan Human Head telah juga ikut dituding mengubah banyak kode pemograman serta mengunggah build game dari Rune II yang tidak disetujui oleh publisher

Rasa murka Ragnarok juga nampak makin nyata setelah mereka mengklaim tahu bahwa alamat studio yang ditempati oleh studio Roundhouse saat ini rupanya sama persis dengan alamat yang dimiliki oleh Studio Human Head (seolah hanya berganti nama saja). Dari isi gugatannya itu, Ragnarok resmi menuntut adanya pengembalian aset properti digital dari game Rune II, beserta dengan berbagai ganti rugi hingga kompensasi finansial sebesar 100 juta USD.

Selaku publisher baru yang kini menaungi, pihak Bethesda sejauh ini masih belum memberikan tanggapan apapun terkait ancaman jeratan hukum yang diterima oleh Roundhouse Studio tersebut.

Sumber: Rune 2, Lawsuit


Baca pula informasi lain terkait Bethesda, beserta dengan kabar-kabar menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Ido Limando.

Exit mobile version