Developer CDPR Cyberpunk 2077 – Setelah menjadi bahan tertawaan dan juga kontroversi selama 3 tahun, Cyberpunk 2077 akhirnya diterima sebagai “game jadi” dengan perilisan ekspansi Phantom Liberty dan juga update 2.0.
Resepsi awal yang diterima game tersebut pada akhir tahun 2020 lalu tentunya bukan yang diharapkan oleh CD Projekt Red, khususnya melihat proyek itu menjadi proyek terbesar, terlama, dan terambisius yang pernah mereka garap sepanjang sejarah studio itu.
Developer CDPR Ungkap Tak Ingin Ulangi Kesalahan Rilis Kacau Cyberpunk 2077
Perilisan Cyberpunk 2077 yang penuh masalah teknis dulu disebut membuat moral dan semangat dari karyawan studio itu meredup drastis. Hal ini disampaikan oleh Colin Walder, engineering director dari CD Projekt Red.
Lewat wawancaranya bersama InvenGlobal, Walder sampaikan bahwa rilis buruk game tersebut membuat karyawan ikut kecewa. Moral dan semangat mereka memburuk, dan keharusan untuk lembur berbulan-bulan agar dapat membuat game “rampung” sebisa mungkin membuat mereka memperburuk situasi.
Perilisan game RPG dengan latar distopia itu menjadi pelajaran penting bagi CD Projekt Red, dan Walder jelaskan bahwa mereka tak ingin mengulangi proses serupa dengan game tersebut.
Kedepannya mulai dari proyek Polaris, CDPR ingin memastikan semua aspek game sudah berfungsi baik, melakukan banyak demo, dan review internal khususnya pada versi console yang di mana menjadi masalah terbesar di Cyberpunk lalu hingga game sempat ditarik peredarannya di Playstation Store.
Perencanaan pengembangan game juga akan lebih ditata lebih baik untuk menghindari penentuan tanggal rilis yang tidak realistis. Seperti yang diketahui, Cyberpunk 2077 lalu alami beberapa kali penundaan dan hasil rilis masih jauh dari rampung. Game baru sepenuhnya sesuai visi dan direksi perusahaan 3 tahun setelah rilis awalnya.
Ingin Hentikan Budaya Crunch
Berbicara soal lembur berlebih atau sering disebut dengan istilah crunch, CD Projekt Red ingin mengubahnya dengan hanya memberikan karyawan kesempatan untuk memilih berpartisipasi dalam lembur atau tidak.
Hal ini kemungkinan akan membuat game akan dirilis lebih lama, tetapi diharapkan dapat menjaga moral dari karyawan dengan jam kerja yang lebih sehat dan tak adanya paksaan untuk mengambil waktu ekstra.
Ketentuan baru ini diterapkan tak lama setelah deretan mantan developer CDPR di Polandia membuat persatuan pekerja developer game menolak crunch beberapa pekan lalu.
Crunch memang menjadi masalah serius dalam beberapa tahun terakhir di industri game. Beberapa studio game besar mulai dari Naughty Dog, Rockstar, Gearbox dan CDPR sempat menjadi pembicaraan ketika banyak karyawannya.
Baca pula informasi Gamebrott lainnya tentang CD Projekt Red beserta dengan kabar-kabar menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Muhammad Maulana. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com