Plagiat PUBG – Kisah mengenai benang merah plagiarisme dengan game mobile telah menjadi suatu kontroversi yang sudah tak begitu lagi mengejutkan. Walau secara stigma terkesan sudah sangat mendarah daging, hingga detik ini masih belum ada penyelesaian konklusi yang begitu pasti untuk ditemukan. Apalagi ketika tengah hidup di era yang sangat menjunjung tinggi kepraktisan, kemakmuran, serta sikap yang oportunis dalam mengembangkan sesuatu.
Pasti kita semua sudah cukup paham tentang ini. Mulai dari sengketa serupa yang pernah melibatkan Mobile Legends, Genshin Impact, hingga sejumlah game FPS dan game Battle Royale yang juga bisa diangkat ke platform ponsel pintar. Dari nama-nama yang mungkin sudah kalian tahu semua, nama game populer seperti Free Fire resmi mewarnai sebuah kontroversi di awal-awal tahun 2022 ini, bersama dengan “lawan” utama yang tengah mereka hadapi, yakni PUBG.
Krafton Gugat Garena atas Game Free Fire karena Dianggap Plagiat PUBG
Game Battle Royale ini baru saja merayakan perubahan format sebagai game yang sepenuhnya Free to Play di platform PC dan konsol sebelum melakukan rebranding nama menjadi PUBG: Battlegrounds. Pada hari senin kemarin, Krafton selaku developer yang menahkodai franchise PUBG telah melayangkan sebuah tuntutan hukum untuk game Free Fire serta versi upgrade-nya, yakni Free Fire Max. Sebuah berkas laporan telah resmi diserahkan kepada pihak pengadilan hukum di California.
Di mana pada berkas itu diungkap bahwa kedua game mobile keluaran Garena tersebut dianggap telah mengkopi segala bentuk hak cipta yang dimiliki oleh Krafton atas game PUBG. Contohnya seperti in-game item, equipment, sampai ke lokasi map-nya yang dinilai sudah cukup ditiru secara mentah dan sengaja.
Google, Apple, dan Youtube juga dituntut ?
Menariknya, aksi penuntutan tidak hanya tertuju untuk Garena saja. Krafton sendiri juga ikut menggugat pihak Google dan Apple yang dituduh berperan dalam mendistribusikan keberadaan game Free Fire dan Free Fire Max lewat platform App Store dan Google Play.
Bahkan situs sharing video terbesar sekelas Youtube pun tak luput dari sasaran tuntutan, hanya karena semata-mata mengizinkan Garena mengunggah berjibun-jibun video gameplay maupun promosi untuk game Free Fire, serta menayangkan langsung film asal Cina yang bertemakan Esports dan Battle Royale berjudul Biubiubiu.
Di mana film ini, kabarnya dianggap banyak sekali mendramatisasi secara live-action unsur-unsur keunikan yang dimiliki oleh game PUBG itu sendiri.
Dari sana, Pihak Krafton pun diketahui sudah resmi menghubungi dan meminta Garena untuk menghentikan tindak eksploitasi mereka terhadap game Free Fire. Akan tetapi, permintaan tersebut ditolak karena alasannya dianggap sama sekali tak berdasar menurut juru bicara Garena, Jason Golz (dilansir dari The Verge). Demikian pula dengan pihak Apple, Google, dan Youtube yang hingga detik ini masih belum memberikan adanya secuil tanggapan.
Sementara itu, pihak pengadil di California tengah masih dalam tahap untuk meninjau dan memproses berkas laporan tuntutan yang sudah diberikan oleh Krafton.
Sumber: Dokumen tuntutan
Baca pula informasi lain terkait PUBG, Free Fire, beserta dengan kabar-kabar menarik seputar dunia video game dari saya, Ido Limando. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.