Dipromosikan Activision ke jabatan yang lebih tinggi ?
Sledgehammer Games, studio yang baru-baru ini telah merilis game Call of Duty: WWII sekarang harus ditinggal oleh kedua orang pentingnya. Director beserta produser yang mengerjakan game World War II, yaitu Michael Condrey selaku director dan Glen Schofield selaku produser akhirnya telah resmi keluar dari studionya yang sudah mereka dirikan selama 8 tahun. Keluarnya mereka ini bukan berarti sebuah kehilangan bagi Activision. Activision justru sengaja mengeluarkan kedua orang tersebut dari studionya untuk mempromosikan mereka ke bagian eksekutif perusahaan.
Dilansir dari Kotaku, Activision mengungkapkan bahwa ini adalah bagian dari kebijakan rolling atau pemindahtugasan di perusahaannya. Kedua orang yang pada awalnya bertugas mengepalai studio Sledgehammer ini perannya nanti akan digantikan oleh Aaron Halon. Studio Sledgehammer sendiri sudah berdiri sebagai studio indie semenjak tahun 2009 lalu. Ketika dibeli oleh Activision, Sledgehammer mendapat kepercayaan dari mereka untuk melanjutkan pengembangan beberapa franchise Call of Duty, seperti:
- Modern Warfare 3, lewat kolaborasinya dengan developer kepunyaan Activision yang lain, yaitu Infinity Ward.
- Advanced Warfare, sebagai game Call of Duty pertama yang mereka kembangkan sendiri.
- World War II, game Call of Duty terbaru yang baru dirilis belakangan ini.
Keduanya pernah menangani Dead Space buatan EA ?
Sedangkan untuk Michael dan Glen sendiri. Sebelum mereka mendirikan studio Sledgehammer, mereka sempat bekerja untuk Visceral Games dalam pengerjaan game Dead Space yang saat ini sudah ditutup oleh EA. Disana mereka berdua pernah ikut ambil bagian sebagai director dan co-director di game pertama Dead Space tersebut.
Melalui 2 orang yang sekarang ini bisa diperkirakan mulai mengemban tugas berat di Activision. Kita lihat saja bagaimana sepak terjang Activision dalam menyambut tahun 2018 ini ? Meski game World War II kemarin diklaim sebagai game dengan hasil penjualan yang luar biasa, namun tidak bisa dipungkiri jika sebagian pihak ada yang tidak puas baik karena sistem microtransactionnya ataupun persoalan gameplay mekaniknya yang tidak begitu optimal.
Sumber: Kotaku