Strategi kejutan dari Microsoft ?
Microsoft baru-baru ini diisukan akan mengakuisisi korporasi-korporasi besar dalam dunia industri game guna bersaing dengan Sony dalam meluncurkan game-game ekslusifnya di konsol Xbox One. Valve dan EA adalah nama-nama besar yang dirumorkan akan mendukung sepak terjang Microsoft tersebut. Namun rumor tetaplah sebuah rumor. Baik Valve ataupun EA, keduanya masih tetap berperan sebagai badan usaha yang beroperasi secara individual.
Tidak lama setelah rumor tersebut berhembus, kini Microsoft membuat suatu kejutan yang benar-benar tidak diprediksi sebelumnya. Dilansir dari Polygon, Microsoft akhirnya mengumumkan bahwa mereka telah menggaet salah satu korporat penyedia layanan cloud gaming, yaitu Playfab. Bagi kalian yang belum tahu, cloud gaming adalah sebuah layanan yang memungkinkan kita sebagai gamer untuk bermain game secara langsung tanpa kita perlu mendownload ataupun menginstall game tersebut. Ditambah kita juga tidak perlu mengkhawatirkan spek laptop atau komputer yang kita harus punyai demi bermain game di sana. Namun, layanan cloud gaming pada umumnya hanya bisa dinikmati apabila kita mempunyai koneksi internet yang kuat dan stabil.
Kembali ke Playfab, layanan ini digadang-gadang sebagai layanan cloud gaming paling lengkap jika dibandingkan dengan yang lain. Karena selain PC, layanan Playfab juga bisa dijalankan pada platform mobile dan konsol. Usut punya usut, Microsoft ternyata mengambil langkah ini dengan tujuan untuk mengembangkan layanan cloud service milik mereka sendiri yaitu Microsoft Azure.
Azure sendiri sebenarnya bukanlah sebuah layanan cloud platform yang berfokus pada gaming saja. Sebagai layanan cloud service umum, Microsoft Azure dengan kekuatan pusat datanya mampu untuk mendukung pengiriman data hingga ke 42 wilayah di seluruh dunia. Bisa diasumsikan bahwa Microsoft ingin memanfaatkan Playfab sebagai sarana untuk memaksimalkan fitur cloud gaming ke dalam Microsoft Azure. Ditambah lagi kuatnya pusat data yang microsoft punya pada Azure dirasa akan sangat menggoda bagi para korporat-korporat besar dalam industri video game. Titanfall milik EA adalah contoh dari besarnya praktik penggunaan layanan cloud dalam Microsoft Azure pada proses pembuatan gamenya.
CEO Microsoft saat ini, yaitu Satya Nadella mengakui bahwa ini adalah suatu langkah yang harus ditempuh Microsoft dalam mengejar kesempatan untuk mengembangkan pasar mereka di bidang industri video game. Satya menambahkan bila hal tersebut diharapkan dapat memperluas cara pandang Microsoft terhadap video game, baik tentang segi pembuatan dan distribusinya, maupun dari permainan game itu sendiri.
Kita lihat ya brott apakah strategi Microsoft dalam memanfaatkan sistem cloud gaming ini dapat berpengaruh positif pada misi Microsoft untuk semakin banyak mengembangkan game-game ekslusifnya di konsol Xbox One ?
Sumber: Polygon