Apakah Diskon Game Bisa Mengurangi Pembajakan oleh Gamer?

Diskon Game

Diskon Game Pembajakan – Tak jarang jika kita membahas soal pembajakan game, yang ramai jadi target kebanyakan adalah game PC. Menurut publisher game sendiri, pembajakan adalah hal buruk yang hanya akan merugikan pengembang game.

Meski belakangan ini publik mulai paham dan menjunjung legalitas dalam memiliki game, jumlah gamer yang memainkan game dengan metode pembajakan masih bisa dikatakan cukup tinggi.

Pro terhadap pembajakan game biasanya didasari oleh perilaku yang dianggap ‘blunder‘ oleh gamer. Seperti publisher yang menaikkan harga game menjadi $70 baru-baru ini, atau game yang tidak dijual secara komplit dan terpisah-pisah dalam bentuk DLC, hingga performa dan optimisasi game yang dicap buruk.

Kesemua hal ini menjadi dalil seseorang ketika memutuskan untuk membajak. Memang, beberapa memilih membajak karena harga game yang mahal. Menyingkapi hal ini, berbagai platform terkenal seperti Steam misalnya jadi kerap mendiskonkan game sehingga tak sedikit pula gamer yang menunggu waktu diskon besar untuk membeli game.

Pertanyaan besarnya ialah, apakah cara ini efektif? Apakah diskon benar-benar bisa mengubah mindset seorang petani pembajak game untuk beralih membeli game secara legal?

Apakah Diskon Game Bisa Mengurangi Pembajakan?

Apakah diskon game efektif kurangi pembajakan?

Paling tidak, ada beberapa alasan ketika seseorang memutuskan untuk membeli game. Pertama tentu karena dia menyukai game tersebut secara personal. Kedua adalah diajak oleh teman sesama gamer untuk memainkan game sama.

Tapi, alasan yang menyebabkan seseorang malah beralih ke game bajakan ternyata lumayan kompleks. Ada yang memang tidak punya kemampuan finansial untuk membeli game, ada yang sekadar pengen icip-icip saja. Bahkan ada yang sebenarnya berniat membeli game-nya tapi karena perilaku publisher/developer yang bikin geleng-geleng kepala membuatnya berpaling membajak game tersebut.

Apapun alasannya, industri game yang semakin besar ini berusaha menaikkan penjualan game agar tetap bisa sustain. Biaya pembuatan game yang semakin hari semakin mahal dan publisher tidak bisa seenaknya menaikkan harga. Dengan begini, salah satu cara yang bisa digunakan adalah konversi mereka yang sebelumnya membajak game untuk mulai membeli game.

Tak heran kalau kita melihat yang sudah rilis setahunan akan muncul di Steam sale dengan diskon yang cukup menggiurkan. Publisher sadar betul tidak semua gamer mau memainkan game dengan harga full.

Jadi, yang tahan terhadap segala ke-fomo-an, biasanya menjadi target dari diskon game seperti ini. Tapi ini hanya efektif untuk mereka yang sedari awal memang menunggu game tersebut diskon di suatu saat nanti. Bagaimana dengan mereka yang membajak?

Apakah Pembajak Game Tidak Bermoral?

Pembajakan game

Pembajakan memang selalu melahirkan argumen pro dan kontra yang sama-sama kuat. Dari sisi pro, mereka beranggapan kalau pembajakan game tidak ada buruknya karena seorang pembajak tidak akan membeli game sehingga seharusnya tidak termasuk dalam hitung-hitungan calon yang potensial.

Ditambah kalau pembajakan sendiri kerap diasosiasikan dengan marketing gratis. Padahal argumen ini bisa dikatakan tidak efektif mengingat sekarang media sosial sudah sangat cepat dalam menyebarkan informasi.

Argumen sebaliknya adalah membajak berarti kita tidak menghargai usaha mereka dalam mengembangkan game. Hal ini langsung berdampak pada kesehatan industri game itu sendiri. Sehingga, dari kacamata yang rasional, membajak terlihat punya dampak lebih buruk dibanding sebaliknya.

Peran Publisher dalam Melanggengkan Pembajakan Game

Kondisi game saat ini

Hanya saja kita tidak bisa serta-merta menyalahkan para pembajak dalam hal ini. Soalnya, tidak sedikit pula publisher game gemar mengorbankan gamer untuk mendapatkan cuan sebesar-besarnya dengan implementasi micro transaction pada game premium berbayar misalnya.

Udah begitu, kadang game tersebut tidak playable dengan frame drop dan glitch dimana-mana. Sehingga banyak yang beranggapan kalau publisher hanya mengejar tanggal rilis cepat namun game tersebut sebenarnya belum siap untuk dimainkan.

Hal seperti ini yang membuat gamer jengkel dan langsung beranggapan pelaku industri game tidak peduli terhadap gamer selain menguras uang mereka saja. Jadi, kalau mau sepenuhnya menyalahkan gamer dalam persoalan ini, tentu tidaklah tepat.

Kesimpulan

Poin panjang lebar diatas memunculkan suatu pemikiran, diskon game memang salah satu upaya tepat oleh pelaku industri game dalam mengurangi pembajakan. Terbukti dari jumlah pemain aktif di Steam yang selalu menembus batas tertinggi ketika ada game seru.

Tentu saja, ini hanya salah satu upaya untuk mengurangi. Selama masih banyak keputusan aneh dari publisher dan juga kebebasan internet seperti sekarang, pembajakan bakal selalu ada. Paling tidak, pertanyaan di judul artikel ini sudah terjawab ya.


Dapatkan informasi keren di Gamebrott terkait Tech atau artikel sejenis yang tidak kalah seru dari Andi. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.

Exit mobile version