Eks CEO Sony Sebut Para Pesaing PS5 akan Jauh Lebih “Menggigit” dari Sebelumnya

Indonesia Warranty Campaign

Persaingan diprediksi semakin ketat

Tahun 2019 kini telah menjadi tahun yang mulai menandai kekhawatiran para pengguna PS4. Pasalnya, konsol terkini buatan Sony tersebut hampir akan menginjak usianya yang keenam pada bulan November ini. Dimana seperti yang kita ketahui bersama, siklus dari keberadaan konsol biasa akan berganti pada sekitaran 6 hingga 7 tahun sekali. Dan kabar mengenai kehadiran konsol baru yang menggantikan peran PS4 pun kini telah mulai semakin bergema di hadapan para komunitasnya.

Santer disebut sebagai konsol Playstation 5, Sony sejauh ini masih belum banyak membuka suara meski mereka sudah mengkonfirmasi bahwa konsol baru dengan embel-embel “generasi selanjutnya” itu pasti akan segera datang. Lewat rumor-rumor yang sudah lama berhembus, telah diberitakan juga bila kehadiran konsol baru tersebut bisa saja akan menghebohkan semua gamer di dunia lewat kapabilitas performa yang ditunjukannya baru-baru ini.

Namun, Sony setidaknya harus tahu bahwa mereka nampak tidak akan “terjun sendiri” dalam menyambut gemuruh generasi industri game yang selanjutnya, Hal itupun sepertinya juga cukup dikhawatirkan oleh Jack Tretton selaku mantan CEO Sony Interactive Entertainment di periode 2006-2014.

Beliau memang merasa bahwa Sony masih berada di sebuah arah yang tergolong positif. Tapi untuk waktu ini, ia mulai merasa agak sedikit ragu bila Sony dapat secara konsisten kembali mampu mempertahankan momentum tersebut. Dilansir dari interview teranyarnya kepada pihak Venture Beat, beliau mengungkapkan sekaligus mewanti-wanti agar mantan perusahaannya itu tidak pernah lengah dalam memaksimalkan kualitas produknya.

Dari apa yang saya lihat tentang spesifikasi konsol PS5, sungguh itu sangatlah menakjubkan. Sejauh ini, model bisnis mereka masih tergolong baik dan saya tidak melihat adanya semacam tanda-tanda kemunduran dari hal tersebut.

Akan tetapi, saya pikir kali ini mereka betul-betul akan mendapat banyak perlawanan dari pihak kompetitor yang jauh lebih berat dibanding waktu-waktu sebelumnya.

Jack Tretton, mantan CEO Sony

Di sana, ia juga menyebut pihak-pihak lain seperti Microsoft dan Nintendo yang dianggapnya siap dalam memberikan suatu ancaman penting bagi keberadaan konsol PS5. Selain juga dijanjikan muncul dengan keberadaan konsol Xbox baru lewat banyaknya developer potensial yang telah mereka rekrut, Microsoft memang kini juga punya suatu senjata rahasia lewat kehadiran platform Google Stadia.

Buat kamu yang pengen topup Google Play, Steam Wallet, PlayStation Network, ataupun Nintendo eShop yang paling murah dan terjamin, coba cek RRQ TopUp ya! Jangan lupa juga, gunakan kode voucher “GAMEBROTT” di RRQ TopUp untuk dapet potongan harga spesial buat kamu.

Dengan ingin menjadikan dunia Cloud Gaming sebagai masa depan dari industri video game, Stadia disebut-sebut dapat mengacaukan hasil investasi yang sudah Sony keluarkan untuk pengembangan PS5. Sedangkan dari Nintendo, sejak kemunculan konsol Switch, mereka kini telah hadir dengan semakin relevan di hadapan para gamer. Bahkan rekor penjualan pada tahun-tahun pertamanya pun sudah tercatat berhasil melampui perolehan dari konsol PS4.

Meski terdengar sebagai sebuah bentuk peringatan dini yang penting, Tretton cukup percaya bila Sony punya kapabilitas yang cukup baik dalam menghadapi situasi ini. Secara otomatis, beliau pun juga menyebut bila aroma persaingan ketat tersebut akan membuahkan sebuah berkah keseruan yang luar biasa bagi pihak developer maupun para gamer.

Sumber: Venture Beat


Baca pula informasi lain terkait Playstation 5, beserta dengan kabar-kabar menarik seputar dunia video game dari saya, Ido Limando.

Exit mobile version