Bisa untuk segera diurus
Dalam segi kepopuleran dan kualitas, Fortnite boleh saja menjadi satu primadona di ranah dunia game-game bernuansa F2P. Akan tetapi bila kita membahas dari sisi yang lain, game bergenre Battle Royale ini memang dikenal punya reputasi yang cukup mengkhawatirkan, khususnya untuk kalangan orang tua. Tentu kalian pastinya sudah tahu mengenai banyaknya kasus kecanduan dan kecolongan-kecolongan lain yang harus dibatinkan oleh para orang tua ketika melihat anaknya begitu tergila-gila secara berlebihan dengan Fortnite.
Berkat stigma buruk tersebut, pada beberapa waktu kemarin Epic Games baru saja juga telah mendapat peringatan berupa nilai “F” dari salah satu badan regulasi usaha di Amerika, yakni Better Business Bureau (BBB). Ganjaran itu sengaja disematkan dengan mempertimbangkan banyak aspek pelayanan yang sangat dirasa kurang dari Epic Games, salah satu contoh yang paling utama seperti masalah hack akun, dan penggunaan transaksi kartu kredit tanpa izin.
Khusus untuk yang terakhir ini, untungnya Epic Games sekarang sudah mulai mau bergerak untuk bisa segera menyudahi problematika yang selalu dikeluhkan orang tua. Terutama ketika mengetahui anak mereka yang sering membelanjakan kartu kreditnya tanpa izin hanya demi melakukan transaksi mikro di game Fortnite. Berdasarkan kesaksian yang disampaikan oleh salah satu keluarga di North Carolina, mereka telah mendapati anaknya yang masih berusia 11 tahun berbelanja skin hingga dalam nominal $1.200 atau sekitar 17 juta Rupiah.
Awalnya, pihak keluarga menyangka bahwa ini bisa saja merupakan bentuk penipuan. Akan tetapi setelah dicek secara lebih seksama, mereka baru sadar bahwa tagihan besar tersebut ternyata berasal dari transaksi skin Fortnite yang kerap dibelanjakan oleh si anak. Mereka pun akhirnya coba menyampaikan keluhan ini kepada pihak Epic Games via email. Meski di awal tidak terlalu ditanggapi, Epic Games justru malah mulai menyikapi komplain dari si keluarga tersebut secara serius ketika permasalahan ini dibawa ke ranah hukum. Ya, mereka akhirnya menyanggupi permintaan pihak keluarga untuk mengajukan dan merefund kembali uang yang tak sadar telah didonasikannya itu.
Yang patut diperhatikan, kasus keluarga di Carolina ini merupakan satu dari banyaknya kasus-kasus serupa yang menjerat Epic Games. Di North Carolina saja tercatat sudah ada 13 komplain serupa yang membahas mengenai leletnya pelayanan serta kasus tagihan kartu kredit tanpa restu yang berasal dari daya pikat game Fortnite, belum lagi bila permasalahan tersebut nyatanya juga muncul di kawasan-kawasan Amerika yang lain atau bahkan dunia.
Sejauh ini, Epic Games hanya baru menyelesaikan 1 kasus ini saja di wilayah North Carolina.
Sumber: Gamerant
Baca pula informasi-informasi lain terkait Fortnite, beserta dengan cerita-cerita menarik seputar video game dari saya, Ido Limando.