Epic Games Dituntut Para Orangtua di Quebec, Kenapa Ya?

Epic Games Dituntut

Epic Games Dituntut Para Orangtua — Kehadiran kolaborasi MrBeast dan pengumuman akan datangnya anime My Hero Academia membuat game Fortnite mendadak jadi digemari kalangan gamer, baik anak – anak maupun orang dewasa. Tak hanya itu, bahkan seorang pesepak bola piala dunia rela membawa PC gamingnya supaya bisa bermain dikala luang.

Namun, meski digandrungi para gamer, ternyata game ini bisa menimbulkan kontroversi juga, lho. Baru – baru ini, Epic Games mendadak viral di lini masa. Hal itu dikarenakan banyak para orangtua di Quebec menuntut pengembang game battle royale tersebut. Lho, kenapa ya? Langsung saja yuk kita nyelam bersama!

Seputar Epic Games Dituntut Para Orangtua

Pengembang game Fortnite ini dituntut para orangtua

Melansir dari IGN, para orangtua di Quebec, Kanada melayangkan tuntutan kepada Epic Games terkait game Fortnite. Hal ini dikonfirmasi dengan pernyataan hakim pengadilan tinggi Quebec, Sylvain Lussier, di mana ia telah menerima laporan tuntutan dari firma hukum Calex Legal terhadap Epic Games cabang Kanada.

Tuntutan para orangtua tersebut mengklaim bahwa Epic Games mendesain game tersebut agar dapat dimainkan oleh siapapun hingga membuat kalangan muda, khususnya anak – anak menjadi candu. Bahkan, salah satu dari orangtua berkata anaknya dapat habiskan total delapan jam bermain game selama dua tahun terakhir.

Berkat tuntutan tersebut, melansir dari PC Gamer, Epic Games telah memberi klarifikasi bahwa Fortnite mempunyai fitur Parental Control di settings, di mana orangtua dapat mengontrol waktu bermain anak agar tidak kecanduan game.

Buat kamu yang pengen topup Google Play, Steam Wallet, PlayStation Network, ataupun Nintendo eShop yang paling murah dan terjamin, coba cek RRQ TopUp ya! Jangan lupa juga, gunakan kode voucher “GAMEBROTT” di RRQ TopUp untuk dapet potongan harga spesial buat kamu.

Bukan Pertama Kalinya Berurusan dengan Meja Hijau

Epic sebelumnya pernah dituntut para pemain Fortnite di Amerika

Meskipun begitu, ini bukan pertama kalinya pengembang game Fortnite tersebut berurusan dengan meja hijau. Sebelumnya, mereka juga dituntut oleh pengadilan tinggi Carolina Utara, Amerika di mana para pemain Fortnite yang telah bermain mulai dari tanggal 1 Juli 2015 dan 25 Februari 2021 harus mendapatkan kompensasi. Tuntutan tersebut tersebut bisa kalian lihat di sini.

Singkat cerita, kasus pun diakhiri dengan uang tunai sebanyak 26.5 milyar Dolar Amerika dan Epic Games juga memberikan 1.000 V-Bucks serta lootbox “Loot Llama” dengan item random di tiap akun pemain.

Hmmm, kira – kira bagaimana pendapatmu terhadap tuntutan ini, brott?


Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Berita Game atau artikel lainnya dari Nadia Haudina. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.

Exit mobile version