5 Fase Berduka Pemain Gacha Waifu dan Husbando yang Sering Dialami Ketika Gacha Ampas

Fase Berduka Pemain Gacha waifu

Pemain Gacha – Bermain game mobile yang memiliki unsur gacha dan karakter waifu/husbando menjadi sesuatu yang sangat digemari oleh para penggemarnya. Berhasil mendapatkan karakter favorit terlebih memiliki kemampuan yang menjadi meta dalam game merupakan sebuah kebanggaan luar biasa. Apalagi buat pamer ke teman lain.

Namun yang namanya gacha bisa menjadi pedang bermata dua. Terlebih dengan persentase rate up yang kecil untuk pemain agar bisa mendapatkan karakter idaman mereka dengan rarity paling tinggi seperti UR, SSR dan lainnya. Para pemain gacha atau bahkan kalian sendiri akan mengalami sebuah fase yang dinamakan Five stages of grief alias 5 fase berduka yang dimana bisa terjadi ketika gagal mendapatkan karakter waifu dan husbando idaman.

5 Fase Berduka Pemain Gacha Waifu dan Husbando ketika Bermain Game Gacha Ampas

Pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan informasi mengenai 5 fase berduka pemain gacha waifu dan husbando yang sering dialami ketika gacha ampas. Informasi ini dibuat berdasarkan pengalaman pribadi penulis yang juga sering dialami oleh pemain lainnya termasuk kalian sendiri. Selain itu juga penulis sedang berduka karena gagal mendapatkan karakter idaman yang saat ini sedang musim baju seksi summer di game yang dimainkan, mulai dari FGO, GBF dan masih banyak lagi.

Inilah 5 fase berduka pemain gacha waifu dan husbando yang sering dialami ketika gacha ampas!

1. Menyangkal (Denial)

Merasa denial setelah melihat gacha ampas adalah sesuatu yang umum terjadi

Fase pertama adalah Denial alias Menyangkal. Biasanya ketika melihat hasil gacha yang ampas dan tidak berhasil mendapatkan karakter incaran, pemain gacha tidak bisa menerima kenyataan bahwa gacha mereka ampas. Meskipun di reload/refresh gamenya, hasil gacha tersebut tidak akan berubah karena datanya sudah tersimpan di akun mereka.

Menolak hasil akhir setelah melihat hasil gachanya ampas dan tidak sesuai harapan pasti membuat para pemain berusaha menyangkalnya. Karena itulah reaksi pertama mereka dalam fase ini adalah denial alias menyangkal. Setelah melihat hasil tersebut maka fase selanjutnya diikuti dengan perasaan marah.

2. Marah (Angry)

Emosi yang tidak tertahan membuat pemain gampang marah

Setelah menyangkal, para pemain akan memasuki fase Angry alias Marah. Merasakan emosi yang meluap setelah melihat hasil gacha ampas sudah pasti akan terjadi pada semua orang. Kenapa tidak? Kristal gacha yang sudah kalian tabung sejak lama, menahan diri untuk tidak tergoda dengan karakter lain, tapi hasilnya tidak memuaskan sudah pasti bisa bikin siapa saja marah.

Terkadang kita akan merasa marah ketika perjuangan yang sudah susah payah didapatkan tetapi hasilnya bikin kecewa. Apalagi buat mereka yang berprofesi sebagai F2P alias free-to-play. Jadi fase perasaan ingin marah sudah pasti akan terjadi pada semua orang.

3. Menawar (Bargaining)

Sistem Spark atau Pity membuat pemain ingin meneruskan gacha mereka

Dengan kalian yang memasuki fase marah karena hasil gacha yang ampas, kalian pun ingin mencari solusi bagaimana bisa menghilangkan perasaan tersebut. Bagaimana caranya? Kalian pasti berpikir untuk menawarkan diri sendiri membeli kristal gacha tambahan dengan uang (dibaca P2P alias pay-to-play). Saat-saat seperti ini dinamakan fase Bargaining alias Menawar.

Membeli kristal gacha tambahan dengan real money bisa menjadi solusi untuk pemain gacha mendapatkan kesempatan tambahan demi karakter incaran mereka. Apalagi kalau game yang dimainkan memiliki sistem pity yang dapat membantu para pemainnya mendapatkan karakter SSR dalam suatu rate up.

Tetapi, fase bargaining ini yang terjadi pada diri sendiri untuk membeli kristal gacha dengan uang bukan berarti menjadi jaminan untuk pemainnya bisa berkesempatan mendapatkan karakter waifu/husbando idaman. Yang namanya gacha tidak akan lepas dari persentase rate up yang sangat kecil dari sekian banyak karakter dengan berbagai macam rarity-nya. Bahkan hal ini juga berlaku pada sistem pity yang tidak akan lepas dari rate-off.

Setelah melewati 3 fase sebelumnya, para pemain gacha akan mulai memasuki fase paling berat, yaitu depresi.

4. Depresi (Depression)

Gacha ampas, depresi pun tiba

Fase berduka selanjutnya yang sering dialami oleh pemain gacha adalah fase Depression alias Depresi. Setelah melewati fase-fase seperti denial, angry dan bargaining, tidak sedikit dari pemain akan merasakan momen depresi yang sangat sulit dihilangkan.

Setiap orang yang memasuki fase ini akan merasakan mood yang tidak boleh diganggu. Mereka biasanya akan berusaha mengurungkan diri dari dunia luar mencoba untuk menghilangkan perasaan kecewa setelah mendapatkan gacha ampas. Bahkan para pemain gacha ini akan stop bermain game favorit mereka berharap fase depresi ini bisa berlalu. Saya pun sering mengalaminya.

5. Menerima (Acceptance)

Menerima apa yang telah terjadi adalah pelajaran terakhir dari Himeko

Dan yang terakhir adalah fase dimana pemain gacha akan Menerima (Acceptance) nasibnya setelah mendapatkan gacha yang ampas. Tidak ada yang bisa dilakukan lagi setelah mengetahui mereka tidak berhasil mendapatkan karakter yang diincar, bahkan bisa jadi hal ini sudah terjadi lebih dari 2 kali.

Menerima nasib dan berputus asa adalah jalan terbaik untuk melewati fase ini. Hari ini kalian gagal mendapatkannya, tapi mungkin suatu hari nanti kalian “bisa” mendapatkan karakter waifu dan husbando idaman.

Itulah informasi mengenai 5 fase berduka pemain gacha waifu dan husbando yang sering dialami ketika gacha ampas. Semoga informasi ini dapat membantu kalian karena fase seperti ini bukan hanya kalian sendiri yang merasakannya. Kita semua pasti akan mengalami fase ini.


Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Gacha, Game Mobile atau artikel lainnya dari Muhammad Faisal. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.

Exit mobile version