Gaben Akui Merasa Terganggu dengan Epic Games Store, namun Hanya Sementara Saja

Gabe Newell EGS

Epic Games Store dengan kebijakan eksklusifnya diceritakan sempat melahirkan suatu kontroversi yang cukup heboh di tahun 2019 lalu. Banyak komunitas gamer-gamer PC yang amat keberatan dengan kebijakan tersebut. Namun, pihak Epic sendiri nampak tak pernah bergeming dan tetap melobi sejumlah developer agar tetap mau memasarkan game secara eksklusif di platformnya.

Menginjak tahun 2020, mereka memang masih tetap mengadosi langkah itu walau dengan intensitas yang lebih jauh berkurang dibanding dengan tahun kemarin. Di satu sisi, tidak sedikit yang menganggap bahwa strategi Epic Games itu sangatlah begitu efektif untuk membuat Steam yang biasa merajai dunia pendistribusian game-game PC digital. Apalagi Dengan menggembar-gemborkan jatah pembagian hasil yang lebih dirasa manusiawi.

Melalui premis tersebut, apa kira-kira tanggapan pihak Steam yang sejatinya sangat paham dengan bentuk tantangan yang harus mereka hadapi itu ? Disampaikan langsung dari mulut Gaben, beliau pada dasarnya sama sekali tidak ingin terlalu memusingkannya.

Persaingan keras Steam dan Epic Games Store

Berbicara kepada Gamesradar, Gaben justru menganggap bahwa kompetisi antar “toko” merupakan suatu hal yang sangatlah luar biasa positif bagi semua pihak. Menjaga semuanya agar tetap bisa terbuka dan jujur menjadi apa yang sesungguhnya ingin beliau fokuskan. Namun, di sisi lain ia merasa bahwa dalam jangka pendek, hal ini memang terasa sangatlah tidak mengenakkan sekali di awal.

Mengingat Steam memang cukup dirugikan dengan kebijakan eksklusif yang kerap dibawa oleh Epic Games Store, dalam jangka panjangnya, Gaben justru malah tetap mengakui bahwa ini bisa menghasilkan satu keuntungan yang baik bagi semuanya. Terutama mengenai disiplin dan kematangan pikiran yang dapat terolah dari munculnya tantangan-tantangan tersebut.

Secara pribadi, Gaben tidak terlalu merasa terganggu dengan adanya persaingan. Namun, ia dan para timnya di Valve jauh lebih takut dalam menghadapi pihak-pihak yang selalu menghalangi niatnya dalam berkompetisi. Ia sendiri memberi contoh dari kekuatan praktek bisnis perusahaan Apple yang mampu mengontrol semuanya, termasuk dalam mempengaruhi hingga mencegah para kompetitor mereka untuk bisa masuk ke dalam jangkauan pasar.

Selain itu, Gaben juga memberikan pengibaratan lain tentang ide dalam menciptakan suatu toko digital yang justru malah meminimalisasi nilai atau daya tawar produknya yang hendak diperjualbelikan. Dimana beliau pun sangat mengkhawatirkan arah fenomena industri yang seperti itu.

Sumber: Gamesradar


Baca pula informasi lain terkait Gaben, dan Epic Games, lalu tak ketinggalan dengan kabar-kabar menarik seputar video game dari saya, Ido Limando.

Exit mobile version