Green Day Ungkapkan Kekhawatiran Mereka Akan Kekerasan Video Game Sekarang

511424658 a tribute to green days dookie

OAKLAND, CA - FEBRUARY 19: (L - R) Mike Dirnt, Tre Cool, and Billie Joe Armstrong of Green Day attend a Tribute to Green Day's Dookie at the Fox Theater on February 19, 2016 in Oakland, California. (Photo by Tim Mosenfelder/Getty Images)

Video game disalahkan oleh media sebagai alasan kekerasan di dunia nyata bukan lagi hal yang baru. Memang video game bisa membuat seseorang berperilaku agresif tak berarti akan membuat orang tersebut melakukan hal kejahatan di dunia nyata. Dan walau sudah dibuktikan puluhan bahkan ratusan kali. Media tampaknya tak pernah kalah soal masalah ini.

Green Day, Band Punk Rock asal Amerika yang terdiri dari Billie Joe Armstrong, Mike Dirnt dan Tre Cool tampaknya sependapat dengan pendapat media soal video game.

Lewat wawancaranya bersama Kerang!, Mike Dirnt, Bassist dari band yang terbentuk pada tahun 1986 ini mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap video game yang semakin hari semakin penuh kekerasan.

“Anakku akan tumbuh melihati hal-hal yang tak aku penah lihat, seperti bela diri. Ketika kekerasan tersebut dipertunjukan, orang-orang langsung ‘Oh F*ck, Itu sadis sekali.’ Dan sekarang aku harus melihat hal semacam ini di TV yang ada restoran? Tak ada yang bisa membuat lebih lapar lagi selain melihati 2 orang dengan winnie bikini yang sedang menghajar orang lain.” Jelas Mike Dirnt kepada Kerrang!

Dirnt juga menambahkan bahwa video game sekarang tak sama lagi dengan yang biasa dia ketahui yang membuat dia khawatir dengan generasi sekarang.

“Video game juga sudah berbeda sekarang.  Kamu benar-benar menembak dan membunuh seseorang. Dan hal ini perlu diatasi, tapi aku tak punya solusinya,” lanjut Dirnt.

Tetap saja ini hanya pendapat dari  seseorang yang tak tahu-apa-apa soal video game yang berpendapat bahwa video game akan selalu membawa hal buruk kepada kehidupan sosial.

Dan juga ESRB sudah lama dibentuk pada tahun 1994, 8 tahun setelah band tersebut terbentuk. Yang dimana organisasi itu dibentuk setelah keberadaan game Mortal Kombat yang kontroversi di kalangan sosial karena graphic violence yang diusung game tersebut khususnya pada Fatality. Keberadaan ESRB dan sistem ratingnya ini seharusnya sudah cukup dalam membuat orang tidak sembarangan dalam membeli game.

Ungkapan dari Bassist band ini dibalas oleh sosial media yang merasa geli dengan pendapatnya melihat lagu-lagu band satu ini berisikan hal yang sama explicit serta penuh kekerasan.

image credit : TGG

Apa pendapat Brott tentang pendapat band satu ini?

Source : NME

Exit mobile version