Tahun 2021 dan konsol next-gen telah semakin sukses menandai kecanggihan perkembangan teknologi industri game saat ini. Dari sana, anggapan bahwa grafis video game sekarang sudah berada di puncak kerealistikan yang tidak bisa lagi dievolusikan selalu menjadi suatu pernyataan yang sering berkumandang. Namun, para pelaku-pelaku yang biasa menggagas masih tidaklah pernah lelah ataupun merasa puas dalam mengkontribusikan kembali adanya potensi gebrakan.
Seperti yang baru saja dieksperimenkan oleh pihak Intel melalui Intel Labs baru-baru ini, mereka telah menunjukan suatu teknologi grafis yang begitu menarik dengan mengandalkan kinerja AI dan gambar foto yang otentik. Game GTA V sendiri dijadikan sebagai kelinci percobaan yang dirasa pas. Dalam video demonstrasi di bawah, kamu bisa melihat grafis dari game sejuta umat milik Rockstar ini yang dapat dirombak dengan grafis ala foto nyata (photorealism) yang akurat.
Para pihak pengembang di Intel Labs menyebut bahwa proses pengubahan grafis yang mereka lakukan tersebut tergolong cukup rumit dan bahkan terdengar sangat begitu ajaib untuk dilakukan. Kemampuan jaringan atau AI yang sudah dirancang sedemikian rupa mampu memproduksi gambar frame demi frame lalu menginteraksikannya secara akurat.
Demonstrasi yang ditunjukan dalam video memperlihatkan bagaimana proses analisa per frame itu bisa dilakukan. Khususnya, dengan membandingkan data foto yang dipunyai pengembang dengan sumber asset di dalam GTA V. Menariknya, data foto tersebut diambil dari serangkaian kumpulan pemandangan kota-kota di Jerman (bukan Los Angeles) yang terhimpun melalui dataset milik Cityscape.
Prosesnya sendiri seolah dilakukan dengan mengganti asset-asset game lewat gambar foto. Terlihat dari permukaan jalan aspal yang lebih halus, warna body mobil yang lebih glossy, hingga area-area tanah perbukitan yang semakin menghijau. Asset-asset baru ini pun secara geometris sangat begitu konsisten dalam menghiasi layar game lewat instalasi gambar fotonya yang terlampau stabil. Sehingga ketika game berjalan, objek-objek dan tektur dari foto akan terus memproseskan diri untuk bisa sesuai sekaligus melebur dengan sumber asset originalnya.
Walau photorealism sendiri bukanlah teknologi pengimplementasian grafis yang tergolong baru untuk industri game, pendekatan yang dilakukan oleh pihak intel ini nampak terlihat jauh lebih stabil ketimbang cara-cara yang biasa digarap secara manual. Tak ada sejumlah saturasi-saturasi warna yang terlalu ekstrim hingga tak konsisten muncul di sini.
Untuk lebih jelas dan lengkapnya pun, pihak Intel bahkan sudah memaparkan penjelasan dari teknik pengubahan grafis tersebut melalui jurnal berformat PDF yang bisa kamu unduh berikut.
Apakah ini nantinya bisa dijadikan sebagai patokan dari bagaimana grafis dalam video game berevolusi di kemudian hari, lalu diimplementasikan dalam game-game AAA yang hadir di konsol, PC, hingga mobile sekalipun ?
Baca pula informasi dan kabar-kabar menarik lain seputar dunia video game dari saya, Ido Limando.
For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com