Investigasi BioWare Ungkap Sedikit Konten Dragon Age 4 “Joplin” yang Dibatalkan

Dragon Age SOlas

Kesuksesan Dragon Age: Inquisition hingga menerima predikat Game of The Year (versi The Game Awards) tentunya menjadi kebanggaan sendiri bagi BioWare. Namun sayang, agaknya kesuksesan tersebut tidak menular ke Mass Effect: Andromeda, maupun Anthem yang baru rilis beberapa minggu yang lalu.

Dilansir dari investigasi yang dilakukan oleh reporter Kotaku, Jason Schreier, ternyata terdapat begitu banyak kontroversi dan hal-hal negatif yang menyelimuti pengembangan dua game BioWare yang bisa dikatakan menerima respon yang jauh dari kata positif. Hal tersebut bahkan membuat beberapa orang penting BioWare mengundurkan diri dari studio asal Kanada tersebut.

Namun satu hal yang cukup menarik perhatian dari investigasi tersebut adalah trailer Dragon Age yang muncul pada The Game Awards 2018 kemarin ternyata bukanlah Dragon Age 4 yang sama dengan perencanaan awalnya.

Dragon Age 4 #TheDreadWolfRises

Pengerjaan Dragon Age: Inquisition sendiri juga dikabarkan penuh dengan kekacauan, salah satunya adalah akibat perintah EA selaku publisher untuk menggunakan Frostbite Engine, dimana menurut investigasi tersebut, Engine besutan EA ini cukup berantakan dan tidak cocok untuk game-game RPG yang menjadi spesialis BioWare.

Sebagian besar karyawan BioWare lanjut mengerjakan Mass Effect: Andromeda setelah selesai dengan Dragon Age: Inquisition, namun beberapa diantaranya langsung merencanakan game Dragon Age selanjutnya yang diberi nama kode Joplin. Dan mereka juga akan berusaha untuk lebih baik lagi dalam manajemen pekerjaan, agar kekacauan yang terjadi pada Dragon: Age Inquisition tidak terulang.

Beberapa karyawan maupun mantan karyawan BioWare yang dirahasiakan identitasnya mengakui bahwa perencanaan dan pengerjaan tahap awal Dragon Age Joplin sangatlah menyenangkan. Dimana game tersebut akan memiliki porsi yang lebih kecil dari Dragon Age: Inquisition, namun lebih padat dan interaksi pemain yang tentunya lebih bervariasi.

Kami mengerjakan sesuatu yang sangat keren, game yang sangat reaktif, lebih kecil dari Dragon Age: Inquisition namun lebih banyak pilihan pemain, pengikut, reaktivitas dan kedalaman (cerita),

Aku sedih game tersebut tidak akan pernah direalisasikan.

—Mantan Karyawan Bioware

Pemain akan berperan sebagai bagian dari kelompok mata-mata di Tevinter Imperium, sebuah negara di daerah utara Thedas yang dikuasai oleh orang-orang berkemampuan magis atau Wizard. Gamenya sendiri tidak berbeda dengan Dragon Age: Inquisition, namun dengan skala yang lebih kecil dan fokus utama dari permainan yang memiliki lebih banyak variasi pilihan dan konsekuensinya.

Salah satu karyawan BioWare menekankan bahwa permainan mungkin akan terasa repetitive, dimana mereka akan menggunakan satu area beberapa kali namun suasana dan lingkungannya akan terus berganti seiring berjalannya permainan atau sesuai dengan pilihan pemain yang tentunya mempengaruhi seberapa besar berubahnya hal tersebut.

Lebih lanjut, sebagian besar permainan Dragon Age Joplin akan berkisar pada aksi perampokan. Sang developer menjelaskan bahwa mereka mencoba membuat mekanisme naratif yang sistematis, dimana pemain dapat melakukan berbagai interaksi seperti membujuk atau memeras penjaga ketimbang melawan secara barbar misalnya.

Buat kamu yang pengen topup Google Play, Steam Wallet, PlayStation Network, ataupun Nintendo eShop yang paling murah dan terjamin, coba cek RRQ TopUp ya! Jangan lupa juga, gunakan kode voucher “GAMEBROTT” di RRQ TopUp untuk dapet potongan harga spesial buat kamu.

Ide-ide yang sangat ambisius tersebut tentunya dapat berubah saat memasuki masa produksi, namun salah satu karyawan menyatakan bahwa tim Dragon Age Joplin sangat bergairah akan kemungkinan-kemungkinan dari mekanisme naratif yang sistematis tersebut.

Namun sayang, pada tahun 2016 pengerjaan Dragon Age Joplin harus ditahan dahulu dan membuat semua karyawan BioWare untuk menyelesaikan Mass Effect: Andromeda yang juga kacau. Kamu yang pernah menyelesaikan Mass Effect: Andromeda mungkin pernah melihat credit yang menampilkan tim Dragon Age sebagai “finaling team”.

via Kotaku

Setelah Mass Effect: Andromeda selesai, beberapa karyawan kembali melanjutkan Dragon Age Joplin, namun mereka menyadari bahwa Anthem akan menjadi game berikutnya yang menjadi fokus utama BioWare. Namun menjelang akhir tahun 2017, Anthem benar-benar dilanda banyak masalah dan mungkin tidak akan sempat dirilis di awal tahun 2019 jika BioWare tidak melakukan keputusan yang drastis.

Tidak lama setelah sutradara veteran Mass Effect — Casey Hudson —  kembali ke studio sebagai General Manager, EA dan BioWare akhirnya memutuskan untuk mengambil langkah drastis dengan membatalkan Dragon Age Joplin, serta memindahkan sebagian besar tim Dragon Age untuk membantu mengerjakan Anthem.

Sebuah tim kecil kemudian mengerjakan game Dragon Age 4 baru yang tentunya sudah kita saksikan teasernya pada The Game Awards 2018 lalu dengan tagar #TheDreadWolfRises. Memegang nama kode Morrison, Dragon Age 4 ini akan memakai engine, tools dan codebase dari game Anthem. Lebih lanjut, rencananya Dragon Age 4 ini juga akan memiliki komponen “games as service” seperti Anthem.

Belum jelas apakah Dragon Age Morrison ini memiliki visi dan misi yang sama seperti Dragon Age Joplin, dan agaknya membutuhkan waktu yang cukup lama bagi BioWare untuk bangkit kembali dari kegagalan Anthem serta menghadirkan game Dragon Age 4 yang benar-benar diharapkan oleh para fans.

Sumber: Kotaku



Baca juga informasi menarik lainnya terkait game Dragon Age atau artikel keren lainnya dari Andy Julianto.

Exit mobile version