Karyawan Developer Crystal Dynamics Tomb Raider – Embracer Group, perusahaan induk dari THQ Nordic sempat menarik perhatian industri game dengan banyaknya “belanja” studio yang mereka lakukan sepanjang tahun 2021-2022 lalu. Sekarang mereka harus rela melepas pekerja yang tersebar di banyak studio untuk pertahankan stabilitas finansial perusahaan.
Sebelumnya Embracer Group telah mematikan Volition Games, studio di balik franchise Saints Row setelah perilisan reboot yang jauh dari ekspektasi perusahaan dan tampaknya akan bertambah banyak “korban” lainnya yang bakal direlakan kedepannya.
Alasan Embracer Group Telah PHK Karyawan Developer Crystal Dynamics
Crystal Dynamics, studio di balik Tomb Raider dan juga Perfect Dark Reboot mendatang, menjadi korban baru dari restruktur perusahaan ini. Melalui pengumuman di akun Twitter resminya, ada 10 orang karyawan telah dilepas oleh perusahaan sebagai bagian dari restruktur internal Embracer Group.
9 karyawan berkerja dalam sektor brand/marketing dan satu lagi datang dari divisi IT. Pihak perusahaan ungkap bahwa mereka akan mendukung penuh mantan karyawan tersebut agar dapat langsung terjun berkerja kembali di perusahaan lain.
Muncul kabar apabila beberapa divisi lain seperti 2D art, project management, dan juga video editing juga ikut terancam terkena arus PHK selanjutnya. Namun hal tersebut belum dapat dikonfirmasi untuk sementara ini.
Crystal Dynamics baru saja diakuisisi oleh Embracer Group tahun lalu setelah perusahaan itu dilepas oleh Square Enix yang ingin kembali fokus pada pengembangan game internal mereka.
Pihak perusahaan juga memastikan bahwa pelepasan 10 karyawan ini tidak akan mempengaruhi pengembangan game Tomb Raider selanjutnya dan juga proyek Perfect Dark yang dikembangkan bersama dengan The Initiative dari Xbox.
Mulai Rombak Bisnis Usai Kerja Sama yang Gagal
Embracer Group mengalami perubahan internal yang sangat besar setelah gagal sukseskan kontrak kerja sama dengan perusahaan misterius senilai $2 milyar. Setelah ditelusuri, perusahaan yang dimaksud ialah Savvy dari Arab Saudi.
Menurut CEO Embracer Lars Wingerfors, kerja sama antara kedua perusahaan ini mendadak batal setelah 7 bulan negoisasi. Belum dapat dipastikan apa alasan dibalik gagal rampungnya kontrak tersebut yang di mana akan dipergunakan untuk biaya proyek pengembangan game-game yang digarap oleh studio-studio milik Embracer.
Karena gagal mendapat suntikan dana dari badan investasi Arab Saudi itu, Embracer umumkan sejak 17 Agustus lalu bahwa mereka terpaksa akan membatalkan beberapa proyek game dan menutup studio yang mereka beli agar dapat menstabilkan keuangan perusahaan.
Baca pula informasi Gamebrott lainnya tentang Crystal Dynamics beserta dengan kabar-kabar menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Muhammad Maulana. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com