• Berita
  • TECH
  • G | LIST
  • Review
  • Tutorial
  • OPINI
  • Video
    • TikTok
    • YouTube
    • Facebook
  • GB Live!
  • Freebies
    • Free Games
    • Giveaway
  • TopupNEW
No Result
View All Result
  • Android
  • iOS
  • PC
  • PS4
  • PS5
  • Switch
  • XBOX One
  • Xbox Series X
  • Genshin Impact
  • GTA
  • GB Live!
Gamebrott.com
  • Berita
  • TECH
  • G | LIST
  • Review
  • Tutorial
  • OPINI
  • Video
    • TikTok
    • YouTube
    • Facebook
  • GB Live!
  • Freebies
    • Free Games
    • Giveaway
  • TopupNEW
No Result
View All Result
Gamebrott.com
No Result
View All Result

Gamebrott > G | LIST > [Opini] Kenapa Game Free to Play Pengeluarannya Malah Lebih Boros Dibanding Beli Game Berbayar

[Opini] Kenapa Game Free to Play Pengeluarannya Malah Lebih Boros Dibanding Beli Game Berbayar

by Andi
15 Juli 2023
in G | LIST, OPINI
Reading Time: 7 mins read
A A
0
kenapa game free to play
0
SHARES
333
VIEWS
Bagikan ke FacebookShare on Twitter

Kenapa game free to play malah lebih boros – Tahun menunjukkan angka 2010, ketika game gacha pertama kali hadir di Jepang, orang-orang secara awam masih belum kenal dengan istilah collectibles games yang berisinya karakter (waifu terutama).

Hanya saja setelah berjalan satu dekade lebih, kita sama-sama lihat kalau pasar game mobile sudah dibanjiri oleh game gacha waifu simulator.

Kebanyakan diantaranya (kalau tidak semua) adalah game free to play. Selain menurut statistik game sejenis itu memang menguntungkan. Peminat dari jenis game ini memang jumlahnya sangat luar biasa. Ketika awal tahun 2000an, kita mungkin mengenal game MMO yang juga F2P.

Daftar isi

  • Kenapa Game Free to Play Malah Lebih Boros Dibanding Beli Game Berbayar
    • Kenapa Game Free-to-Play Punya Sistem yang Predatory?
    • Bangun Hype dengan Eksekusi yang Wah
    • Dipaksa untuk Selalu Ikuti Meta
    • Konten Tambahan Bisa Jadi Cuan juga

Kenapa Game Free to Play Malah Lebih Boros Dibanding Beli Game Berbayar

kenapa game free to play
Kenapa game gratisan malah bikin buntung?

Game MMO kebanyakan berasal dari Korea Selatan, maka bisa dipastikan juga sistem monetisasinya pun sama-sama saja, mengikuti aturan di negeri Ginseng tersebut.

Barat juga tidak mau kalah dengan berbagai game live service gratis untuk dimainkan seperti Apex Legends, DOTA2, Valorant, bahkan CSGO yang awalnya berbayar kini jadi gratis untuk mengimbangi pasar yang dominan free to play.

Hanya saja yang mau digarisbawahi, kenapa game free-to-play yang dilihat dari namanya seharusnya pengguna bisa nikmati secara gratis malah jatuhnya lebih boros. Bila dibandingkan dengan kita membeli game berbayar yang kisaran harganya bisa 40, 60, sampai 70 Dollar untuk sebiji game.

Ini bisa jadi pembahasan menarik yang ternyata menguak banyak sekali kekejaman di balik berbagai publisher game sejenis itu.

Sedikit konteks saja, yang dimaksud dengan game F2P adalah sebuah game yang tidak perlu dibeli terlebih dahulu untuk memainkan game tersebut secara utuh, tanpa adanya pembelian di pertengahan permainan, namun tidak menutup kemungkinan adanya sistem monetisasi lainnya.

Dengan definisi tersebut kita sudah bisa lanjut membahas apa saja yang menyebabkan sebuah game yang sejatinya ‘gratis’ tapi malah membuat gamer menghabiskan uang lebih banyak dari membeli game utuh.

Kenapa Game Free-to-Play Punya Sistem yang Predatory?

kenapa game free to play
Seele dari Honkai Star Rail, salah satu karakter yang game-changing

Alasan yang mungkin kalian terpikirkan adalah soal predatory dimana sistem gacha yang biasa ada di game F2P ini bahkan di beberapa negara dilarang karena terlalu mirip dengan gambling.

Sistem gacha seperti ini memang menyasar pasar untuk gamer kelas sultan yang berani mengeluarkan uang puluhan juta untuk mendapatkan satu karakter atau equip lengkap dengan upgrade-nya.

Hingga secara kasarnya, player yang benar-benar free to play digunakan sebagai marketing berjalan agar game tersebut masih ramai pemainnya, membuat target utama mereka yang mungkin cuma beberapa persen itu punya niat untuk terus main.

Memang terdengar kasar, tapi taktik ini tidak hanya digunakan di game gacha, tapi sudah ada sejak dulu seperti game warnet. Ambil saja contoh game shooter warnet yang populer, gamenya memang gratis untuk dimainkan.

Tapi untuk dapatkan senjata yang bagus dengan stat terbaik, kalian harus menyewa dengan durasi hitungan hari.

kenapa game free to play
Sistem rental senjata

Memang game tersebut bisa dimainkan, hanya saja untuk sekelas game PVP, praktik ini sama saja memaksa player-nya membayar karena tidak ada pilihan lain kalau mau tetap imbang dari player lain.

Singkatnya publisher menjual kasta dalam game yang dikemas dalam item in–game. Semakin kaya anda, semakin tinggi kasta yang bisa kalian sandang.

Beralih ke game gacha lagi, kebanyakan dari game sekarang mau dari negara manapun, China, Jepang, Korea Selatan, atau barat sama-sama aja menerapkan sistem yang sudah ada.

Tidak jarang juga sistem antar game mirip-mirip kalau tidak mau dikatakan sama persis. Tujuan mereka ya hanya satu, profit sebesar-besarnya dengan effort seminim mungkin.

Hei, kalau gamenya seru, ya tidak apa-apa, dong! mungkin itu kata beberapa gamer. Sebenarnya memang urusan boleh atau tidaknya itu bukan urusan kita. Tapi, tentu kita mau tahu alasan dibalik kenapa sistem game seperti ini jadi lumrah.

Bangun Hype dengan Eksekusi yang Wah

kenapa game free to play
Animasi gacha yang dominan warna pelangi dan emas

Hal pertama yang dilakukan publisher biasanya adalah membangun hype. Animasi gacha atau buka lootbox dibuat semeriah mungkin. Dengan begitu, player akan merasa kalau yang mereka dapatkan itu rewarding. Terlebih soal animasi gacha yang dibuat berbeda warna ketika mendapatkan item/karakter dengan rarity tertentu.

Ditambah lagi alasan karakter/item limited semakin membuat pemainnya jadi FOMO (fear of missing out; takut ketinggalan) dan harus mendapatkannya atau hilang selamanya.

Hingga makin banyak gamer yang tertarik untuk gacha atau membuka lootbox karena tahu unit yang akan mereka dapatkan itu memang incaran semua orang.

Alasan seperti itulah yang membuat orang bermain game free to play — dengan mindset berani mengeluarkan uang tentunya — berujung malah lebih boros daripada dia membeli game full 60 Dollar namun sekali beli bisa menikmati gamenya sampai tamat.

Dipaksa untuk Selalu Ikuti Meta

kenapa game free to play
Meta yang tidak ada habisnya

Kedua, biasanya adalah kesulitan yang dibuat-buat. Ibarat menjualkan penawar untuk racun yang yang kalian ciptakan sendiri. Biasanya publisher juga menciptakan sebuah item/karakter yang kelak nantinya akan sangat berguna di konten saat itu. Tapi setelah konten patch mendatang? Tentu akan ada karakter/item baru lagi untuk menggantikan.

Otomatis mereka yang punya uang dan kemauan dalam berkompetisi akan berusaha mendapatkan item/karakter tersebut. Kita sebagai sisanya? Berhasil dapat atau gagal dalam mencoba, itu saja.

Konten Tambahan Bisa Jadi Cuan juga

kenapa game free to play
DLC yang bisa dibeli

Bagi mereka yang tidak menggunakan uang asli untuk gacha pun, publisher masih ada cara lain untuk menguras isi dompet gamer. Mulai dari layanan subskripsi bulan seperti battlepass atau monthly cumulative reward.

Belum lagi berbagai progress in–game yang sengaja dihambat dan dijual pula item untuk melanjutkan progress tersebut. Ada saja cara mereka untuk memonetisasi dari segala aspek.

Belum lagi game yang merilis konten DLC berbayar atau update terpisah yang mungkin tidak diwajibkan. Walau tidak jarang gratis, beberapa game juga mencari cuan lewat cara seperti ini. Menawarkan base game secara gratis namun konten aslinya itu ada di DLC yang harganya mungkin bisa jutaan.

Memang sistem seperti ini tidak hanya ada di game F2P. Kebanyakan game berbayar juga sudah menetapkan sistem yang sama. Jadi, setidaknya alasan ini masih bisa sedikit dimaklumi untuk sekarang.

Hingga kadang istilah micro–transaction itu bagian mananya yang micro, penulis pun tidak paham sampai sekarang. Kalau kalian, brott? Sudah mengeluarkan berapa banyak uang untuk game F2P?


Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Game Mobile atau artikel lainnya dari Andi. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.

Tags: game mobile
SummarizeShareTweetSend
Previous Post

11 Daftar Nama Karakter Fontaine Genshin Impact yang Sudah Diketahui Saat Ini

Next Post

HoloCure Lepas Trailer Baru, ‘Hadirkan’ Semua Vtuber Hololive Indonesia

Andi

Andi

Menyukai game namun terhalang motion sickness, hampir tidak bisa memainkan game FPS karena itu. Pencinta Fate series dan Nasuverse in general

Related Posts

Karakter Resident Evil Survival Unit Gacha

Karakter Resident Evil Survival Unit Didapat Tanpa Gacha Berbayar dan Bisa Langsung Dibeli

by Muhammad Faisal
1 bulan ago
0

Dalam sebuah interview, developer ungkap karakter Resident Evil Survival Unit didapatkan tanpa gacha berbayar dan bisa langsung dibeli.

Developer Game Mobile Jepang Gacha

Developer Game Mobile Jepang Sebut Ada Indikasi Era Game Gacha Mulai Tenggelam

by Muhammad Faisal
3 bulan ago
0

Salah satu Developer Game Mobile Jepang membagikan pendapatnya bagaimana kondisi indutri game gacha terindikasi mulai tenggelam. Kenapa?

Game Banyak Bansos

Auto Wareg, Ini Dia 7 Game Paling Banyak Bansos Buat Player F2P Akut

by Andi
4 bulan ago
0

Game yang F2P friendly banget

Biaya Membuat Game Mobile Jepang

Studi Ungkap Biaya Membuat Game Mobile di Jepang Naik Drastis dalam 1 Dekade Terakhir

by Muhammad Faisal
5 bulan ago
0

Berdasarkan hasil studi terungkap bagaimana biaya membuat game mobile di Jepang mengalami peningkatan secara drastis. Benarkah itu???

Load More
Please login to join discussion
Rectangle Desktop Bleach Gamebrott

Gamebrott Latest

Where Winds Meet CN Server Zelda TotK Creations FI

Where Winds Meet CN Dapatkan Fitur Kreasi Alat Mirip Zelda: Tears of the Kingdom

by Andy Julianto
11 jam ago
0

Hero Counter Freya Mobile Legends

7 Hero Counter Freya Mobile Legends, Hentikan Serangan Sang Valkyrie

by Friliando
14 jam ago
0

Build Freya Tersakit Mobile Legends

Build Freya Tersakit di Mobile Legends, Rasakan Tebasan Sang Valkyrie

by Friliando
14 jam ago
0

Build Qiuyuan Wuthering Waves Terbaik

Build Qiuyuan Wuthering Waves Terbaik

by Sofie Diana
16 jam ago
0

Producer Digimon Story Time Stranger Ryosuke Hara

Producer Time Stranger Berharap Gamenya Bisa Menunjukkan Perbedaan Digimon dengan Pokemon

by Arif Gunawan
16 jam ago
0

Gamebrott Live

Gamebrott Trending

Cheat GTA

Cheat GTA Terlengkap Bahasa Indonesia Terbaru November 2025!

by Muhammad Faisal
4 minggu ago
0

brand laptop

Brand Laptop Setop Jual RAM Terpisah Imbas Banyaknya Scalper

by Andi
3 hari ago
0

Nama Squad Mobile Legends

2000+ Nama Squad Mobile Legends (ML) Keren dan Artinya yang Berkualitas

by Jeri Utama
2 tahun ago
0

cover 39 low end games gamebrott

120 Game PC Ringan Terbaik di Dunia yang Takkan Buat Laptop dan PC Kentang Kalian Meleleh

by Muhammad Maulana
11 bulan ago
33

Mantan CEO Intel Memprediksi

Mantan CEO Intel Ungkap Era GPU akan Tamat Sebelum Akhir Dekade Ini

by Bima
18 jam ago
0

© Gamebrott.com Ltd. 
Untuk say hello, kerjasama, Press Release, dan kolaborasi lainnya silahkan hubungi;
Career
: hrd@gamebrott.com
Partnership: info@gamebrott.com
Press Release: pr@gamebrott.com
Phone/Whatsapp: (+62)-852-7134-8676

POWERED BY

Visit our GMA team:
Vietnam – EXP GG VN
Taiwan HK – EXP GG TW
Thailand – GamingDose

  • About Us
  • Contact Us
  • advertising
  • SITEMAP

© 2024 Gamebrott Limited

Share

Facebook

X

LinkedIn

WhatsApp

Copy Link
×
No Result
View All Result
  • Berita
  • Review
  • G | LIST
  • PLATFORM
    • Android
    • iOS
    • PC
    • PS4
    • PS5
    • Switch
  • TECH
  • Tutorial
  • Popular Games
    • Mobile Legends
    • Free Fire
    • PUBG Mobile
    • GTA
    • Genshin Impact
  • Videos
    • TikTok
    • YouTube
    • Facebook
  • GB Live!
  • Freebies
    • Free Games
    • Giveaway
  • Topup

© 2024 Gamebrott Limited