Mahasiswa India Terserang Stroke, Dokter Salahkan PUBG Mobile

Untitled 1 2

Pada Mei 2019 WHO resmi mengklasifikasikan Gaming Disorder sebagai salah satu gangguan mental yang hingga saat ini masih diperdebatkan. Namun, hal yang cukup naas dialami oleh salah satu mahasiswa kampus BSc di Hyperabad, India. Wanapharty, laki-laki berumur 19 tahun terpaksa dilarikan kerumah sakit karena mengalami gangguan kesehatan. Hingga akhirnya pihak medis memvonis Wanapharty mengalami penggumpalan darah (thrombosis) dibagian otak serta dirinya menderita penurunan berat badan drastis, mal nutrisi, serta dehidrasi.

Dilansir dari Times of India secara resmi memvonis bahwa dirinya juga mengalami stress akibat obsesinya bermain video game. Kasus ini bermula pasca Wanapharty mengeluh bahwa dirinya tak lagi bisa menggerakan kaki kanan dan juga tangan kanan miliknya.

“Karena dirinya sangat berfokus pada game yang dia mainkan, dia mengaku hanya makan sedikit dan kurang tidur. Kondisi tersebut berujung pada penebalan saluran darah ke otak dan beberapa penyumbatan mulai muncul” kata Dr K Vinod Kumar, senior neuro-physician, Sunshine Hospital.

Sumber/ Istimewa

Mendukung klaim dokter terhadap adiksi video game Wanapharty, sang ibu selaku pihak keluarga, juga buka suara mengenai bagaimana ketagihan sang anak menyita waktu hidupnya. Sang ibu bercerita bahwa bahwa anaknya hingga 6 jam sehari, dirinya mulai bermain dari jam 9 malam hingga 3 pagi atau 4 pagi. Dia mulai berhenti saat berangkat kerja paruh waktu.

Meski terdapat banyak website yang beranggapan bahwa sebenarnya Video Game itu bisa membantu penyembuhan pasca stroke. Namun pandangan publik terhadap game PUBG terutama PUBG Mobile di India memang menjadi salah satu yang kerap dipermasalahkan. India sendiri menjadi satu dari beberapa negara yang sempat melarang permainan PUBG Mobile karena berbagai alasan.

Jika kalian tertarik membaca berita lagi mengenai game kalian bisa membacanya disini.

Exit mobile version