Drama menarik terjadi didunia esports CSGO baru-baru ini. Pada pagelaran turnamen ESL Pro League Season 10 Mousesports berhasil mengalahkan Evil Geniuses dipartai perempat final dengan skor 2-1. Pada pertandingan tersebut Mousesports juga berhasil memenangkan pertempuran pada map Nuke dengan skor yang cukup telak yaitu 16-0. Drama berlanjut saat pihak penyelengara turnamen ESL Pro League mencurigai bahwa pemain Mousesports menggunakan doping.
Doping sendiri bukan istilah yang asing didunia olah raga. Doping merupakan obat penguat stamina yang dilarang untuk digunakan untuk olahragawan. Banyak pemain olahraga yang terbukti menggunakan doping dan dihukum oleh penyelengara olahraga. Oleh karena itu para pemain Mousesports diminta oleh ESL untuk melakukan drug test setelah pertandingan berakhir.
Melalui akun instagramnya para pemain dan tim Mousesports mengeluhkan ketidakpercayaan penyelenggara ESL Pro League. Karena meskipun kurang difaforitkan untuk juara dan skor 16-0 jarang terjadi namun itu bukanlah hal yang mustahil. Apalagi turnamen ESL Pro League Season 10 dilaksanakan offline di Denmark dengan total hadiah sebesar 600 ribu dollar Amerika atau sekitar 8,5 milyar rupiah.
Meskipun begitu doping didalam esports mungkin juga terjadi, sebelumnya salah satu pemain CSGO yaitu Kory “SEMPHIS” Friesen mengungkapkan pada tahun 2015 kemarin bahwa dia dan rekan satu timnya pernah menggunakan doping. Dalam game CSGO yang membutuhkan ketenangan dan konsentrasi yang cukup tinggi sangat wajar kalau doping digunakan.
Namun pihak ESL juga seharusnya lebih fairplay jika test doping dilakukan kepada tim Mousesports maka mereka juga harus melakukannya pada tim lainnya. Selain itu valve juga seharusnya memberikan peraturan yang lebih jelas lagi mengenai masalah doping dalam esports CSGO miliknya. Pihak ESL sendiri juga belum mengumumkan hasil drug test milik pemain Mousesports hingga saat ini.
Baca juga artikel terbaru lainnya di Gamebrott atau artikel-artikel menarik lainnya dari Roni Istianto.