Apa yang terlintas pada pikiran ketika pertama kali mendengar kata Ghost Recon? tentu bayangan franchise shooter penuh aksi futuristik yang keren bukan? Ubisoft tampaknya cukup paham untuk membawa arah franchise ini dan merombaknya dengan kemasan baru melalui Ghost Recon Wildlands.
Setelah Wildlands, mereka coba melanjutkan dan menyempurnakan seri baru Ghost Recon ini melalui Ghost Recon Breakpoint. Namun apakah tujuan menyempurnakan tersebut terjawab pada judul terbaru tersebut? impresi beta yang kami jajal kali ini akan sedikit membahas hal tersebut.
Fokus Ubisoft terhadap fitur online dalam beberapa tahun terakhir ini memang jadi salah satu keputusan yang cukup disayangnkan. Alih-alih dapat menikmati game secara bebas, baik secara online maupun offline, kini kita seolah dipaksa untuk selalu bermain sembari terhubung oleh jaringan internet. Untuk hal yang satu ini, mereka juga kembali menyematkannya pada Ghost Recon Breakpoint, berbeda dengan Wildlands, kali ini, ada sistem always online yang mewajibkan kalian terkoneksi pada jaringan internet untuk bisa bermain.
Untuk versi beta, memang kebanyakan game harus mewajibkan adanya koneksi internet, namun yang kami khawatirkan adalah versi saat full release mendatang, dimana nantinya sistem “no connection = no play” berlaku. Belum lagi, kami merasa bahwa server untuk Ghost Recon Breakpoint ini juga masih belum sempurna, dimana kami sering mengalami disconnect.
Pada beta kali ini, tentunya hanya ada segelintir fitur yang dapat dicoba, yang sebagian terasa baru dan sebagian terasa familiar dengan seri sebelumnya. Salah satu yang baru dan mencolok kali ini adalah hadirnya fitur base, dimana melalui base kalian dapat berinteraksi dengan para player lainnya dan melakukan persiapan sebelum melakukan misi, seperti membeli equipment dan melakukan kustomisasi.
Sebuah fitur baru yang terlihat menarik ala The Division 2, yang tentunya juga kian mendukung konten multiplayer yang ditonjolkan. Dimana selain berinteraksi, saat kalian sendiri, kalian juga dapat merekrut ataupun bergabung dengan team player lain untuk bermain bersama.
Fitur-fitur sebelumnya seperti kustomisasi karakter, mod senjata, dan skill tree disini juga kembali hadir, opsinya masih belum terbuka semua, namun sudah terasa sangat bervariasi. Sudah terlihat sangat menjanjikan, dan tentunya akan jauh lebih bervariasi pada versi final releasenya mendatang.
Sementara dari gameplay sendiri, Breakpoint tak banyak mengalami perubahan dan hampir sepenuhnya serupa dengan Wildlands. Mekanisme tembak menembak, pergerakan karakter, pengaplikasian gadget canggih, hingga sistem driving yang super menjengkelkan juga masih tetap serupa. Untuk mekanisme selain kendaraan memang tak memerlukan banyak perubahan, namun untuk untuk mekanisme kendaraan ini masih saja terasa sangat menjengkelkan.
Keluhan tentang sistem kendaraan yang sangat kaku pada seri sebelumnya tampaknya tak didengarkan oleh Ubisoft, dan mereka tetap menghadirkan mekanisme yang serupa. Mulai dari motor, mobil, hingga helikopter, semuanya tetap terasa kaku dan sangat tak realistis. Tentunya cukup disayangkan, mengingat kendaraan sendiri jadi salah satu aspek paling krusial untuk menjelajahi dunia Breakpoint yang sangat luas.
Salah satu hal yang sangat kami sayangkan lagi adalah masih adanya glitch dan bug yang merajalela, yang tentunya sangat mengganggu pengalaman bermain. Mulai dari karakter yang sama sekali tak bisa bergerak, tersangkut di tanah, hingga menembus objek. Tentunya itu semua merupakan masalah serius yang harus segera teratasi pada versi final releasenya mendatang.
Dari segi dunia sendiri, kalian akan dibawa pada sebuah dataran berjuluk Auroa, dimana keindahan alam membentang bebas. Bagi kalian yang mengharapkan skala dunia luas penuh pemandangan alam yang indah, jelas takkan dikecewakan melalui Breakpoint. Kalian menemukan ragam pemandangan penuh variasi, mulai dari hutan tropis yang lebat, rawa-rawa, hingga dataran tinggi bersalju penuh satwa. Namun sayangnya, skala dunia yang luas tersebut terasa kurang hidup dengan pemukiman atau NPC yang jarang bisa dijumpai.
Untuk urusan visual, Breakpoint masih menggunakan AnvilNext 2.0 seperti Wildlands, tentu tak mengalami perubahan yang signifikan. Wildlands memang sudah terlihat memanjakan mata, tentu Breakpoint juga menghadirkan hal yang sama walaupun tak signifikan perbedaanya. Dunia indah yang ada mampu dipresentasikan dengan baik melalui AnvilNext 2.0 yang masih bisa terlihat memukau. Sebagai buktinya, kalian dapat melihat segudang screenshot yang telah kami abadikan melalui impresi beta kali ini.
Conclusion
Sejauh ini hanya ada beberapa hal tersebut yang coba ditawarkan Ubisoft melalui masa closed beta Ghost Recon Breakpoint. Tentunya masih ada banyak fitur serta daya tarik yang masih mereka simpan dan baru dapat diakses pada tanggal perilisannya mendatang. Salah satu yang paling dinanti tentu aspek storyline yang terlihat menjanjikan, dimana nantinya pemeran The Punisher – Jon Brenthal akan jadi antagonis utama game ini.
Namun sejauh imresi beta yang kami rasakan, sebenarnya Ghost Recon Breakpoint punya banyak potensi, hanya saja, ia masih punya banyak mekanisme yang kurang matang dan harus lebih dipoles. Belum lagi beragam bug dan glitch yang masih kerap kali ditemui, tentunya sangat mengganggu experience dan segera teratasi pada versi full release mendatang. Ghost Recon Breakpoint sendiri rencananya akan dirilis pada tanggal 4 Oktober 2019 mendatang, untuk PC, PlayStation 4, & Xbox One.
Baca juga berita atau artikel menarik lainnya dari Author.
Contact: erenhartd@gamebrott.com