Berbicara mengenai microtransaction, pasti akan mengembalikan ingatan tentang Electronic Arts/EA yang sempat membuat heboh beberapa waktu lalu. Kontroversi dalam Star Wars: Battlefront 2 karena menyertakan terlalu banyak microtransaction sempat membuat para pemain game tersebut gusar. Tidak hanya Star Wars: Battlefront 2, beberapa game lain pun juga turut menyertakan microtransaction, seperti pada Guitar Hero Live dan juga Deus Ex.
Namun kabar baik berhembus, sebuah analisis yang dilakukan oleh Doug Creutz mengatakan bahwa microtransaction dalam video game tahun ini sepertinya akan mulai menurun. Tren ini terjadi karena para pemain yang kecewa menimbulkan reaksi pasar yang kurang baik. Hasilnya, saham dari perusahaan-perusahaan yang mengeluarkan microtransaction malah mengalami penurunan.
Doug Creutz sendiri merupakan badan analisis yang berfokus pada media dan dunia hiburan. Dalam penelitian terbarunya yang didasarkan pada data saham tersebut, mengatakan bahwa penurunan saham terjadi karena beberapa faktor. Seperti Activision yang sahamnya turun setelah mengeluarkan Destiny 2 karena beberapa masalah bug. Namun faktor utama dari penurunan itu adalah microtransaction.
Analisis tren tersebut sepertinya memang benar. Monster Hunter: World yang baru rilis beberapa hari lalu pun tidak menyertakan microtransaction. Padahal game tersebut cocok untuk mengadopsi microtransaction. Sang kreator mengatakan bahwa game memang seharusnya membiarkan para pemainnya memenangkan pertandingan dengan kreatifitas mereka dan bukan dengan microtransaction. Banyak pihak yang juga tidak setuju dengan metode microtransaction karena hal ini dianggap menciptakan budaya bermain game yang baru, yaitu budaya untuk pay-to-win.