[NSFW] Terlalu Vulgar, Kelayakan Game “Papapskidi” Ini Dikaji Ulang oleh Steam

skidipapap play

Takut menjadi kontroversi

Sejak tahun 2018 kemarin, Steam tengah memberlakukan kebijakan yang cukup ketat dalam memfilter game-game apa saja yang dianggap “halal” untuk bersemayam di platform mereka. Game-game yang secara norma dianggap illegal dan bernada trolling jelas menjadi sasaran utama Valve untuk sebisa mungkin menangkal keberadaan game tersebut.

Namun pada prakteknya, kebijakan tegas valve ini ternyata jauh lebih banyak tertuju pada game-game Anime “dewasa” yang mengandung unsur Loli. Sementara untuk game yang biasa mengangkat isu-isu kekerasan sensitif di dunia nyata, mereka malah terkesan pasif dan terlambat dalam menentukan langkah, contohnya yang seperti sudah lama terjadi pada game Active Shooter.

Kini, integritas Valve seakan kembali diuji lewat munculnya satu game “berbahaya” lain yang berjudul Rape Day. Sesuai dengan namanya, game visual novel ini menceritakan tentang seorang pria haus seks yang ingin menyalurkan hasrat kejahatan seksualnya kepada banyak orang di tengah-tengah ancaman wabah zombie. Dengan premis tersebut, game ini jelas akan banyak mempromosikan beragam konten-konten “laknat” seperti kekerasan seksual, lalu pornografi yang berujung pada tindakan incest hingga necrophilia sekalipun.

Game Rape Day sendiri masih belum resmi dirilis di Steam meski diinfokan akan segera meluncur pada sekitaran bulan April nanti. Valve pun sekarang sedang sibuk mengkaji apakah game ini memang layak untuk dipublikasikan di Steam atau tidak. Ditengah proses review mereka, keberadaan game Rape Day belakangan juga telah menimbulkan banyak pro dan kontra yang cukup memanas di kalangan para komunitas Steam.

Dalam suatu forum diskusi di halaman Steam, banyak gamer menyuarakan agar pihak Steam langsung segera memblokir keberadaan game ini. Karena mengangkat dan mempromosikan isu “pemerkosaan” adalah hal utama yang sangat begitu ditentang keras oleh mereka. Sementara bagi Desk Plant selaku developer, ia memberi pembelaan bahwa tindak pemerkosaan seharusnya secara adil bisa dianggap sejajar dengan aksi kekerasan dan pembunuhan. Dimana 2 hal ini memang telah lama dilazimkan di dunia video game.

Desk Plant pun sebenarnya nampak sadar bahwa ide dan konsep game yang ia bawa memang telah menimbulkan sebuah kehebohan. Akan tetapi, ia sama sekali merasa tidak melanggar aturan dan ketentuan yang sudah pihak Steam tetapkan karena game ini sudah resmi Desk Plant klasifikasikan sebagai game dengan rating AO (Adult Only).

Pada deskripsi singkatnya, ia juga telah menjabarkan secara jujur isi-isi konten yang membuat game tersebut tidak boleh dimainkan oleh orang-orang yang masih belum cukup umur. Meskipun begitu, sudah dikabarkan bahwa Desk Plant telah menghapus sebagian konten sensitif dari gamenya yang berisikan adegan pembunuhan bayi demi menghindari aturan atau larangan tentang konten “eksploitasi anak” di sana.

Desk Plant lalu tak ketinggalan juga menyinggung bila seorang gamer yang cukup “dewasa” seharusnya mampu dengan sadar membedakan sebuah realita kenyataan dan fiksi di dalam hidupnya. “Jika tak mampu memisahkan kedua hal tersebut, mereka sebaiknya tak diperbolehkan untuk bermain video game” ungkapnya.

Keberadaan game kontroversial ini bisa kamu lihat langsung dengan mengetikkan nama judul gamenya di halaman pencarian Steam. Karena memiliki rating Adult Only, hanya para gamer cukup umur yang sudah terlogin di Steam saja yang dapat mengunjunginya.

Sumber: Situs web resmi


Baca pula informasi lain terkait Steam, beserta dengan kabar-kabar menarik seputar video game dari saya, Ido Limando.

Exit mobile version