Sebagai salah satu pasar berjualan game digital terbesar saat ini, Steam memang mencoba memfasilitasi keinginan banyak fans dengan preferensi game yang sangat bervariasi. Salah satu tentunya adalah game dewasa dengan berbagai kemasannya. Meskipun menjual game dewasa, Steam tentunya memiliki berbagai aturan penunjang agar game-game yang masuk tersebut tetap sesuai dengan standar yang diinginkan oleh Steam. Dan aturan baru yang diberlakukan oleh Valve adalah melarang game-game dewasa tersebut menggunakan karakter loli alias karakter yang berpenampilan seperti anak-anak.
Hal ini sendiri diangkat oleh media Kotaku, dimana dikatakan bahwa Valve tengah memburu para developer yang melakukan “eskploitasi anak” di dalam gameya. Beberapa developer pun mendapati email dari Steam bahwa game-game mereka tidak dapat dipasarkan di Steam, salah satunya adalah Top Hat Studio yang menganggap bahwa karakter dalam game yang mereka buat berumur diatas 18 tahun.
https://twitter.com/TopHatStudiosEN/status/1070125911951990786
Setelah ditelaah kembali, game-game yang mendapat layangan surat serupa dengan Top Hat Studios ini mayoritas merupakan game yang menggunakan latar belakang kehidupan sekolah dan berpusat pada karakter-karakter yang memiliki art style anime dimana karakter-karakter yang ada di dalamnya ditampilkan lebih muda dari umur yang seharusnya. Para developer ini pun melayangkan protes kepada Steam dan menganggap bahwa mereka tidak menggunakan karakter di bawah umur, bahkan salah satu developer Yume Creations menjelaskan bahwa karakter yang mereka ambil memang anak sekolah, namun mereka adalah remaja dan bukan anak-anak seperti yang Steam larang sebelumnya.
Oh great, Imolicious got banned on #steam -.- There aren't any children in there, plus I added the typical all characters are over 18 warning… pic.twitter.com/wODi1oshPL
— Yume Creations (@YumeCreations) November 14, 2018
Namun, pelarangan ini sendiri menimbulkan polemik tersendiri di Steam. Karena ketika mereka melarang game-game dengan tema-tema tersebut dapat masuk ke dalam Steam, game-game serupa atau setidaknya memiliki aspek mirip dengan poin-poin anak-anak tadi yang telah dirilis masih dipasarkan seperti Nekopara Extra, Sakura Sakura, A Piece Of Wish Upon The Stars, dll. Hal ini sendiri dianggap tidak adil oleh para developer baru dimana game-game yang telah mereka buat tidak dapat dipasarkan. Steam sendiri masih belum memberikan kejelasan dan informasi lebih lanjut tentang masalah ini. Dan beberapa studio memilih untuk mengalah dan akan merilis game-game dewasa mereka lewat jalan lain seperti memasarkannya lewat situs dewasa Fakku.
Bagaimana menurutmu sendiri? Apakah memang karakter loli adalah eksploitasi terhadap tampilan anak-anak yang memang mengarah ke penyimpangan pedofilia meskipun karakter tersebut adalah gambaran fiksi?
Jangan lupa baca juga info-info menarik lainnya tentang Steam atau artikel-artikel gak umum lainnya dari Galih K.A.