[OPINI] Hitman, Bagaimana Repetisi dalam Video Game Dibuat Jadi Nagih

Hitman2 johnny NAGIH

Melakukan hal yang sama berkali-kali atau bahasa kerennya repetisi tanpa variasi tentu membuatmu bosan. Karena dalam hidup kita, hal tersebut sudah amat sering dilakukan. Dalam bekerja, sekolah, maupun kuliah hal tersebut juga akan terus diulang. Meskipun dalam prosesnya, kamu akan menemukan sesuatu yang baru yang tak bisa dinikmati hanya dengan berdiam diri. Proses ini juga rupanya dibawa oleh media hiburan interaktif yang kita kenal dalam video game. Game MMORPG misalnya, yang bakal memaksa kita untuk terus grinding membunuh monster yang sama berulang-kali demi dapatkan kekuatan yang kita inginkan. Melakukan quest yang serupa dengan variasi berbeda juga tak jarang akan datangkan rasa jenuh untuk memainkannya.

Namun, tingkat kebosanan setiap orang berbeda-beda. Jadi, sudah tentu ini menjadi tugas developer sebagai pengembang video game untuk mengatasi hal tersebut. Tentunya agar setiap variasi permainan yang player lakukan terasa berbeda dan lebih rewarding atau miliki makna dalam setiap aksinya. Sangat sedikit developer yang berhasil melakukannya. Karena perlu waktu yang tak sedikit, demi meneliti dan memikirkan hal apa saja yang membuat permainan sebuah video game akan terus terasa baru setiap kali player mengulangnya.

Sudah banyak developer yang mencobanya, namun gagal berkat pihak publisher maupun faktor lain memaksa mereka untuk segera menyelesaikannya. Buat repetisi yang dihadirkan terasa sangat membosankan di setiap adegan maupun quest yang menuntut player melakukannya. Namun hal tersebut tidak dilakukan oleh IO Interactive dalam franchise Hitman yang kini sudah menjadi miliknya setelah dilepas oleh Square-Enix.

Apa Itu Hitman?

Sebelum kita membahas apa yang dilakukan IO Interactive dalam Hitman, maka kita perlu berkenalan dengan franchise dan tokoh utamanya, Johnny Si- maksud kami Agent 47. Seperti yang pernah saya tuliskan dalam intro review Hitman 2, Hitman saya deskripsikan sebagai game tentang membunuh. Hal ini tak lepas dari peran Agent 47 yang merupakan pembunuh “buatan” hasil kloning dari lima DNA penjahat internasional yang diracik oleh Dr. Ortmeyer. Agent 47 dilatih sejak kecil sebagai mesin pembunuh sempurna bersama kandidat lainnya. Ia merupakan salah satu spesimen terbaik yang pernah dibuat oleh Dr. Ortmeyer yang muncul sebagai orang tanpa perasaan dan emosi yang mampu menjalankan setiap misinya dengan baik, meskipun saat kecil ia juga sempat menunjukkan ketertarikan dan perasaannya.


Bocah tanpa nama ini akhirnya diterjunkan ke misi-misi berbahaya untuk membunuh para petinggi korup dan bos kelompok jahat yang cukup berpengaruh dalam roda perputaran ekonomi dunia saat ia telah beranjak dewasa. Benar saja, setiap misi yang ia jalankan berakhir sukses tanpa seorangpun yang mengetahui keberadaannya. Gaya berpakaiannya yang cukup stylish dengan jas hitam dan dasi merah, buat Agent 47 seolah nampak sangat profesional  dan elegan dalam menjalankan tugasnya membunuh para targetnya. Sebuah image pembentukan tokoh utama yang sangat keren dan didambakan oleh pecinta karakter pembunuh dan agen rahasia yang hadir tanpa cacat apapun.

Proses Repetisi yang Nyambung dengan Latar Belakang

Pengen jadi kayak gini kan?

Jika kamu melihat promosi Hitman yang menjadikan Agent 47 sebagai tokoh utamanya, maka kamu akan tahu betapa profesionalnya pembunuh berdarah dingin tersebut. Setiap keputusannya buat karakter ini seolah bisa melakukan apapun untuk membunuh mangsanya. Bahkan dalam keadaan genting sekalipun. Ia ahli menyamar dan menggunakan segala jenis metode, baik jarak dekat, jauh, menggunakan senjata api atau tradisional, membuatnya terlihat seperti kecelakaan, hingga menggunakan apapun yang ada di sekitarnya. Namun image yang dibentuk IO Interactive yang sangat keren tersebut sangat berbanding terbalik dengan gamenya.

Atau kayak gini?

Jika kamu pernah memainkan gamenya, maka kamu akan merasakan bahwa menjadi Agent 47 seperti gambaran IO Interactive tidaklah mudah. Kamu harus rela menghabiskan waktumu berjam-jam hanya untuk mempelajari map, gerak-gerik target, dan semua hal yang bisa dimanfaatkan untuk mencelakainya. Penyamaran yang kemungkinan bisa diketahui musuh juga menjadi bahan pertimbangan untukmu bisa menyelesaikan misinya. Kegagalan demi kegagalan akan kamu rasakan, mulai dari salah bunuh, atau justru ketahuan penjaga satu markas. Berbanding sangat jauh dari apa yang digambarkan oleh IO Interactive dalam trailernya yang sangat keren.

Dari sinilah IO Interactive mulai meracik bagaimana gameplaynya bisa menarik, nagih, dan membuatmu merasa puas. Seolah kamu bisa merasakan menjadi Agent 47 yang sesungguhnya, seorang pembunuh profesional seperti trailer Hitman yang cepat, pintar, dan bisa menentukan keputusan secepat mungkin bahkan saat genting.

contoh dead eye di Red Dead Redemption 2

Sebelumnya, banyak developer yang mengimplementasikan fitur yang membuat player terlihat profesional di bidangnya. Seri Red Dead Redemption misalnya, dengan dead eye yang mampu melambatkan waktu, agar John Marston atau Arthur Morgan mampu melakukan tembakan cepat dan akurat ke semua musuhnya. Buatmu merasakan bagaimana kemampuan tingkat tinggi para gunslinger zaman koboi tersebut dan melihatnya dari sudut pandangnya. Namun hal ini sangat jauh berbeda dengan Hitman yang mengimplementasikannya dengan cara yang sangat dibenci dan miliki konotasi negatif dalam desain video game. Ia adalah repetisi, atau pengulangan berkali-kali.

Opportunity diubah di seri keduanya menjadi Mission Story.

Di seri rebootnya yang dirilis tahun 2016 silam, IO Interactive tunjukkan beberapa kesempatan yang mereka sebut dengan cukup simple yakni “Opportunity”. Setelah satu kalimat penjelas berikut, saya akan menyebutnya dengan kesempatan agar lebih nyaman dibaca. “Opportunity” merupakan sebuah event yang bisa kamu manfaatkan dengan baik jika dilakukan dengan tepat. Ia hanya akan datang sekali saja dan takkan terulang, jadi semua tergantung pola pikirmu untuk membunuh targetmu melalui kesempatan yang disediakan. Bagi kamu yang hobi berpikir dari kesempatan yang ada akan membuatmu ketagihan untuk mencoba berbagai hal melalui kesempatan tersebut.

Opportunity Kill akan berikanmu metode baru dalam menikmati gamenya.

Pada seri keduanya, “Opportunity” diubah menjadi lebih menarik lagi. Alih-alih menggunakan sebuah kesempatan yang tidak begitu jelas sampainya, kamu akan menemukan berbagai cerita yang berakhir menjadi sebuah kesempatan. Tak jarang, metode ini justru akan memberimu petunjuk secara eksplisit untuk membunuh targetmu. Cerita yang disajikan akan bermacam-macam, mulai dari pelamar kerja yang tiba-tiba tak enak badan sebelum wawancara, hingga pria di balik kostum flamingo yang ada urusan dengan target buruanmu. Tak ada yang menyangka bahwa ternyata orang di balik boneka burung flamingo yang bekerjasama ternyata adalah seorang pembunuh profesional.

Ngga ada yang menyangka maskot lucu ini akan bisa jadi mematikan.

Hal lain yang membuat repetisi ini menjadi semakin menarik adalah sebuah petunjuk metode pembunuhan dengan suatu benda. Kamu akan diberitahu membutuhkan benda apa saja untuk “melengkapi”-nya. Misalnya saja racun yang bisa digunakan di minuman atau makanan. Hingga peledak yang bisa dipasang di bola golf. Dengan kebebasan metode membunuh yang telah diimplementasikan, saya yakin tak ada orang yang ingin mencoba bagaimana puasnya membunuh dengan metode yang kamu temukan dengan benda atau kesempatan tersebut saat memainkan misinya untuk yang kedua kalinya.

Mau buka pintu ini? Kamu harus nyari kuncinya.

Seri keduanya bahkan membuat peran benda tersebut semakin lengkap. Mereka menambahkan fokus untuk memanfaatkan lingkungannya. Misalnya saja menjatuhkan lampu, melepaskan baut dari jendela tempat target biasa bersandar, hingga mencampurkan racun dalam ventilasi AC perkantoran demi memingsankan atau membunuh semua penjaga yang ada dalam ruangan.

Belajar dari Pengulangan

Video di atas adalah beberapa contoh membunuh dengan memanfaatkan lingkungan di Hitman 2.

Berbagai metode membunuh dan kebebasan yang telah disediakan, tak serta-merta akan membuatmu terbatas pada pengulangan mencoba metode baru. Namun juga berimu kesempatan untuk membuka berbagai hal. Misalnya saja senjata baru, lokasi baru, atau kesempatan untuk langsung menyamar menjadi seseorang di setiap awal misi. Hal yang berbanding terbalik daripada harus memulai setiap misimu dengan jas hitam, putih, dan varian jas yang lain. Membuat semua usaha dan pengulangan membunuhmu memiliki timbal-balik yang setimpal. Seri keduanya bahkan akan berimu level pembunuh, unlockable scenario untuk membunuh, dan puluhan metode tersembunyi yang bisa kamu manfaatkan di samping cara membunuh ala dirimu sendiri.

Dengan berbagai pengulangan tersebut, kamu akan belajar. Belajar memahami bahwa dalam satu map miliki cara masuk ruangan, area, atau markas yang berbeda-beda. Menyusup dari berbagai arah hingga masuk langsung dengan memanfaatkan penyamaran menjadi salah satunya. Kamu juga akan belajar kapan para targetmu ini berjalan dalam suatu tempat, merokok, minum, atau pergi tidur. Penyamaran yang sesuai juga perlu kamu pelajari dengan pengulangan tersebut. Kamu bisa memanfaatkan penyamaran mana saja yang memperbolehkanmu dekat dengan target, masuk ruangan penting untuk mengambil sesuatu, atau memilihnya demi menghindari beberapa orang penting yang tahu penyamaranmu.


Beberapa letak kunci, item, dan semua benda yang akan mendukungmu untuk mengakses setiap area atau mencelakakan musuh dengan memanfaatkan lingkungan juga takkan terjadi tanpa memainkan misinya berkali-kali. Hal krusial lain yang bisa kamu manfaatkan dari kegiatan tersebut adalah mencari jalan keluar setelah kamu selesai menjalankan misimu.

Karena Kepuasan adalah Koentji

Dari pengulangan dan pelajaran yang telah kamu pelajari, maka kamu akan mengetahui seluk-beluk desain level Hitman dengan sangat baik. Mungkinkanmu melakukan berbagai metode yang bisa kamu manfaatkan dalam setiap misimu untuk lumpuhkan target. Seperti kata pepatah, “knowledge is power”. Kamu bisa membunuh tanpa ketahuan, menyembunyikan mayat targetmu, hingga tahu apa saja yang harus kamu lakukan di saat genting. Semua berkat pengetahuanmu dari setiap aspek.

Oleh karenanya, banyak sekali film pembunuhan atau perampokan berencana menunjukkan rencana yang matang dengan memperhatikan setiap aspek yang perlu mereka antisipasi. Semuanya sama seperti yang IO Interactive berusaha lakukan dalam Hitman. Tujuannya hanya satu, yakni membuat kemampuan membunuhmu mendekati Agent 47 sesuai gambaran IO Interactive dalam setiap trailer Hitman.

https://www.youtube.com/watch?v=1-yE4JEzF7k

Mode Sniper Assassin adalah pendekatan baru IO Interactive yang disempurnakan di Hitman 2.

Dengan pengulangan dan berbagai metode yang telah kamu lakukan, tentunya kamu akan capek dan bosan setelah semua bekerja sesuai rencana. Namun tenang, kamu masih bisa mengulangnya lagi, lagi, dan lagi dengan rasa yang lebih baru melalui challenge yang ditawarkan. Kamu bisa mencoba silent assassin dengan membunuh tanpa ketahuan sama sekali termasuk mayatnya. Atau membunuhnya dengan menggunakan sniper yang telah kamu buka. Membuat gamenya menjadi lebih rumit karena kamu harus memikirkan semua metode dan fitur yang telah saya tulis di atas menjadi senjata ampuh untuk menyelesaikan misimu. Perpaduan pengetahuan, pengulangan, dan tantanganmu menjadi pengalaman yang takkan terlupakan dan berakhir sangat memuaskan.

Mampukah kamu menyelesaikan tantangan yang diberikan IO Interactive berikut?

Ya, kepuasan adalah kunci dari inti permainan versi reboot Hitman dan Hitman 2. Jika game kebanyakan akan memaksamu untuk mengulangnya berkali-kali agar mampu menyelesaikan sebuah misi atau sekedar mengalahkan bos. Maka Hitman akan paksamu mengulang gamenya demi kamu bisa menyelesaikan misi sesuai keinginanmu. Semua demi memuaskan dirimu yang ingin menjadi layaknya Agent 47 seperti yang disugestikan IO Interactive dalam setiap trailernya.

StealthGamer Br tunjukkan caranya sendiri dalam menyelesaikan tiap misi Hitman 2 tanpa ketahuan.

Jadi, jika kamu puas saat pertamakali memainkan misi gamenya dengan terus mengulangnya berkat gagal dan pada akhirnya berhasil menyelesaikannya. Maka kamu akan semakin puas setelah mempelajari misinya dan mengulangnya berkali-kali. Kebebasan yang diberikan akan mampu buatmu membuat tantanganmu sendiri, atau menyelesaikan misinya sesuai opsi yang developer berikan.

Kepuasanmu tak terbatas hanya pada hal yang telah saya tuliskan saja. Kamu bahkan bisa menjajal kemampuan membunuhmu di Elusive Target. Sebuah tantangan yang diberikan oleh IO Interactive karena NPC Elusive Target hanya akan muncul dalam waktu tertentu yang pada umumnya hanya 48 jam saja. Tidak hanya itu saja, mereka juga berikan satu kali kesempatan untuk membunuhnya. Gagal, maka kamu akan menyesal selamanya, meskipun kamu masih miliki waktu 40 jam lagi misalnya. Kamu yang haus tantangan dan merasa jiwanya telah menyatu sebagai Agent 47 bisa mencoba tantangan ini. Tapi ingat, jika gagal, kamu akan menyesalinya.


Yakin kamu bisa bunuh Elusive Target?

Elusive Target bukan satu-satunya, beberapa escalation challenge hingga custom contracts dari player lain juga akan tantangmu untuk menyelesaikan berbagai misi gila yang diracik oleh player lain. Seri keduanya juga tambahkan berbagai tantangan lain seperti mode Sniper Assassin yang bisa dilakukan solo maupun co-op, hingga tantang diri untuk adu cepat membunuh target di Ghost Mode dengan segala repetisi yang telah kamu alami, pelajari, dan mungkin kamu kuasai. IO Interactive membuat semua repetisi tersebut seolah sebagai sebuah karya seni. Terasa memuaskan, nagih, dengan kebebasan metode membunuh yang mereka serahkan pada kreativitas masing-masing player. Semua dilakukan hanya untuk membuatmu merasakan bagaimana rasanya menjadi Agent 47.

Bisakah kamu menyelesaikan misi lebih cepat dari player lain di mode multiplayer Ghost Modenya?

Bagaimana menurutmu? Apakah Hitman dan Hitman 2 memang benar-benar membuat repetisi menjadi nagih dan menyenangkan? Atau mungkin kamu ternyata salah beli game karena repetisi yang mereka sajikan tak membuatmu tertarik sama sekali dengan Agent 6- maksud kami Agent 47? Kamu bisa bagikan pendapatmu melalui komentar di bawah.

Ingin baca artikel kayak gini lagi? Kamu bisa mengunjungi laman opini atau G|List untuk membaca fakta unik, rekomendasi, dan pengetahuan lain yang ngga bisa kamu dapatkan hanya dengan membaca berita game saja.

contact: akbar@gamebrott.com

Exit mobile version